Chapter 22

477 55 6
                                    

Nara melangkahkan kakinya melewati koridor. Sudah seminggu berlalu, dan teman-temannya belum ada yang mengetahui tentang hubungannya dengan Chanyeol, mungkin jika mereka tahu, terlebih Tao… ah sudahlah.

Sekolah sudah mulai sepi, para murid lain sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Nara masih asyik berjalan memutari koridor itu.

Samar-samar Nara mendengar percakapan dua siswi yang duduk di taman sekolah.

"Eh lo denger nggak gosip katanya Kak Chanyeol udah ada gebetan?"

"Siapa? Kak Nayeon?"

"Atau Sena?"

"Sena siapa?"

"Ketinggalan amat lo! Sena itu anak dance. Famous nya nggak ketulungan, ya 11-12 lah hits nya kalo dibanding sama Kak Ceye."

Nara melenggang pergi tidak menghiraukan percakapan yang sempat Ia dengarkan. Apa sudah ada yang mencyduk mereka? Karena pasalnya, hingga sekarang mereka masih menyembunyikan hubungan mereka.

Nara berjalan keluar sekolah, sendirian. Karena Tao sedang ada acara dengan Luhan dan Kris. Dan tentu saja tidak bisa mengantar nya pulang lebih dulu.

"Nara…" Nara menoleh ketika mendengar namanya disebut. Ada Baekhyun yang sedang berjalan ke arahnya.

"Pulang sendiri? Nggak bareng Tao?"

"Eh, Kak Baekhyun, enggak kak, dia lagi ada acara sama kak Luhan sama kak Kris"

"Nggak bareng Chanyeol?"

"Ha– hah?"

"Gausah sok kaget, gue tau selama beberapa hari ini lo ada hubungan yang lebih dari seorang adik dan kakak kelas sama dia"

"Kakak tau darimana?"

"Lambe turah. Ya lo pikir sendiri aja lah, gue temenan sama dia udah dari orok, ya nggak mungkin seorang Baekhyun bisa nggak tau gebetan dia sekarang siapa."

"Jangan bilang siapa-siapa ya kak, please" Nara menyatukan dua tangannya didepan dada, memohon pada Baekhyun agar dia tidak bermulut ember seperti biasanya.

"Nggak kok" Baekhyun tersenyum tulus pada Nara, "pulang bareng gue yuk, sekalian mampir makan, gue laper dan males makan sendirian."

"Nggak ngrepotin?"

"Ngrepotin apanya? Rumah kita kan searah, beda dua kilo doang udah nyampe rumah gue."

Akhirnya Nara bareng Baekhyun. Dan sesuai perkataan Baekhyun, mereka mampir ke McD untuk mengisi perut.

"Na, gue bukannya ngomporin. Tapi, gue harap lo nggak terlalu cinta sama Chanyeol"

Nara menghentikan aktifitasnya yang sedang memakan burger, "emang kenapa, kak?"

"Dia buaya, yang jelas gue nggak mau lo bakal kayak Wendy aja. Disayang, bosen, abis itu buang. Gue nggak mau lo digituin sama dia." Baekhyun meneguk cola nya.

Nara terdiam, berusaha mencerna perkataan Baekhyun, tapi enggan untuk menjawab.

Selesai makan, mereka pulang. Hening, mereka berdua sama-sama diam, dua-duanya enggan untuk memulai percakapan lebih dulu.

"Na," Nara menoleh pada Baekhyun, menunggu lelaki itu melanjutkan pembicaraan nya, "di depan, masih banyak cowok yang jauh lebih tulus daripada Chanyeol. Gue harap, lo nggak menyalah artikan pembicaraan gue pas kita makan tadi" Baekhyun tersenyum, sementara Nara masih enggan menjawab.


"Makasih ya, kak" Nara keluar dari mobil Baekhyun lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"Heh, sini lo!" Tao memanggil Nara yang baru memasuki rumah.

"Lah katanya lagi ada acara sama kak Luhan sama kak Kris"

"Udah balik," Tao menjawab pertanyaan adiknya dengan malas, "apa ini?" Tao mengangkat hp nya tepat di depan wajah Nara.

"Udah gue bilang, jangan pacaran sama Chanyeol" Tao memasang tampang galak.

"A–apasih? Lagian itu foto nggak jelas, gausah asal nuduh dong"

"Ini foto dua hati yang lalu. Kalo lo mau yang lebih jelas, gue ada videonya" Tao menunjukan video penembakan Chanyeol dengan Nara di atap sekolah seminggu yang lalu.

"Dapet video ini darimana?" ucap Nara yang agak shock.

"Gue dapet dari twitter, Chanyeol yang ngepost, make side account." Nara menunduk, merasa kecewa dengan Chanyeol, Ia yang mati-matian menyembunyikan hubungannya dari abangnya, sementara Chanyeol malah membeberkan nya di sosial media.

Nara berlari menuju kamarnya kemudian menelfon Chanyeol.

"Halo, ra, ada apa?"

"Kok Kakak ngepost video nya di twitter sih?"

"Hhh, ketauan ya, gue?"

"Maksudnya?"

"Nggak papa kok, gue sengaja upload biar bisa jadi kenang-kenangan aja"

Nara menghela nafas lega, Ia sudah salah sangka dengan Chanyeol.

"Ganti baju dulu gih, pasti belom ganti baju kan?"

"Kok tau?"

"Tau dong!"

Nara terkekeh.

"Oiya, ntar malem keluar yuk, gue jemput, nggak ada penolakan! Dandan yang cantik ya!"

Chanyeol menutup sambungan telepon secara sepihak, sementara Nara, pipinya bersemu merah mendengar ajakan Chanyeol.

Chat; PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang