3. Berubah

3 1 0
                                    

Hari berganti hari, kini aku menyadari Faris mulai berubah kepadaku sikapnya saat dingin saat di sekolah, aku sedih diperlakukan seperti itu, tapi ini sudah kesepakatan kita , jika kita bertemu pun dia hanya menatapku tanpa senyuman khas nya aah aku benci semua ini"
" Ansay pulang sekolah jalan" yuu ucapnya yang kini sudah duduk di dekatku , aku juga tidak tau sejak kapan dia berada disini
" ouhh iya iyaa zan ucapku
" Ana aku perhatiin kamu bengong terus apa yang kamu pikirin naa bentar lagi ujian loo kmu jangan banyak pikiran ntar kamu sakit naa
" iyaa aku gapapa ko Zan aku gapapa iyaa makasih yaa kamu udah perhatian sama aku"
" Kalau kamu pake ko berarti kamu bohong
" mmm aku mulai salah tingkah"
" tuh kan ana , aku yakin kamu berubah seperti ini gara" kamu udahan kan sahabatannya sama si Faris, jujur aja Ana tdinya aku pikir kamu mau jujur sama aku ternyata kamu lebih suka kamu menutupi semuanya dari aku
" aku hanya terdiam dan hanya menangis dengan apa yang di ucapkan fauzan hati ku sakit mendengar semua ucapannya, ternyata aku lemah tanpa Faris, dia lebih berarti faris tidak pernah memarahiku dia begitu lembut"
Oke ana , aku pergi dan jangan harap nanti siang mau jalan sama aku kalau kamu masih gak mau jujur sama aku, dia pun pergi dengan penuh kemarahan
Faris kamu dimana ris aku butuh kamu ucapku sambil mengacak" jilbabku dengan frustasi
" ana astagfirulloh kamu kenapa ?? Ko nangis sih ?? "
" aku gapapa er"
"Kamu bohong tadi aku liat Fauzan na dia keliatan sangat marah"
" er aku pun menangis di pelukannya aku gak bisaa di diemin gini sama Faris er aku gak sanggup"
" ya allah jadi ini gara" Faris awas yaa Faris kamu tega" nya buat sahabat aku nangis gini
" udah na udah jangan nangis yaa Faris kaya gini ini demi kebaikan kalian kan"
" iyaa tapi aku tak sanggup"
Kini ku sadari Faris lah yang aku butuhkan tingkah lakunya selalu membuat ku tertawa berbeda dengan Fauzan dia memang romantis, tapi dia emosian dan dia sering bercanda bahkan dekat dengan perempuan lain di kelasnya jujur aku sakit hati Zan kamu sudah kelewatan tapi aku masih bisa bertahan lalu saat kamu menyuruhku harua berpisah dengan sahabatku aku bisa apa ??
Oke kini ku sadari semuanya benar" berubah tapi aku masih di sini masih menanti semuanya baik" saja , hanya Erna yang tidak pernah berubah dia memang benar" sahabat terbaikku.

Kita Tak Di Takdirkan BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang