•si pemalas dan pengganggu•

68 6 0
                                    

Yeorobun Annyeonghaseyo  🙏🙏🙏

*Dan tak perlu banyak bacod lagi let's check it out new story jangan lupa ⭐ and comment*



Kau adalah alasanku bangun di setiap paginya


###

"Hoaammmm.... "

Sungjae mengerjapkan mata. Cahaya matahari yang melewati jendela kamar sepertinya mulai mengganggu tidurnya. Di tegakkan tubuhnya dengan setengah sadar. Sambil mengacak-acak rambut, dia menengok kearah jam weker digitalnya.

SIAAAALL!!  AKU KESIANGAN!!

cowok itu langsung lompat dari kasur buru-buru masuk kamar mandi. Jam ternyata menunjukkan jarum panjangnya di angka delapan sementara jarum pendeknya di antara enam dan tujuh. Sekolah akan di mulai pukul tujuh tepat

Begitu selesai memakai baju, diambilnya segera kunci mobilnya. Tampak di garasi sudah tidak ada mobil orang tuanya maupun Irene, kakak perempuannya, sudah menghilang entah kemana. Cepat-cepat dihidupkannya mesin mobil dan di jalankan tanpa memanaskannya terlebih dahulu

Tumben sekali Joy tidak ribut, biasanya kan dia yang membangunkanku,  batin sungjae sambil menyetir. Jalanan yang agak sepi juga membuatnya tidak heran, justru bersyukur. Padahal rumahnya berada di kawasan elite Seoul yang traffic jam-nya cukup tinggi. Dua puluh menit kemudian, dia sampai di gerbang depan sekolahnya.  Sungjae memarkirkan mobilnya. Saat keluar mobil, dilihat sekelilingnya, dan.. Krik
KEMANA SEMUA ORANG-ORANG?!

"Sungjae? "

Sungjae menoleh ke belakang. Tampak seorang gadis dengan rambut di kuncir kuda berdiri di belakangnya. Menatapnya agak keheranan

"Joy? Kenapa kau memakai baju bebas seperti ini? " tanya sungjae bingung

Yang ditanya hanya melongo. Sedetik kemudian...

"HAHAHAHHAHAHAHHAHAHHA"

"Nih" Sooyoung mengulurkan tangannya, memberikan segelas milo hangat pada sungjae

"Berhentilah tertawa! Ini bukan hal lucu yang perlu di tertawakan" omel sungjae melihat sooyoung yang sesekali meliriknya sambil terkikik

"Mianhae, habisnya aku tidak menyangka kau bukan hanya tidak bisa membaca jam, tapi juga tidak bisa membaca hari"

Sungjae memutar mata. Sungguh bodoh dirinya, kenapa dia bisa sampai lupa kalau hari ini hari minggu? Sudah begitu, bukannya kalau tahu telat bangun, harusnya dia lebih memilih untuk bolos? Kenapa ini malah di bela-belain masuk? Pabo sungjae

"Lagian kalau ini hari sekolah, pasti aku bakal teriak-teriak membangunkanmu kan? "

"Pilih diam atau tidak ada jasa mengantarkan ke sekolah? " celetuk sungjae kesal. Membuat gadis itu tertawa puas

Seperti yang sudah di ketahui seluruh penjuru sekolah, Sooyoung dan sungjae merupakan sahabat sejak kecil. Sahabat? Entah apa yang membuat semua orang menyebut mereka sahabat. Namun, jika ada yang bilang mereka dekat itu memang benar. Bayangkan, sejak kelas 3 SD satu sekolah hingga sekarang, tak pernah terpisah. Dan lebih hebatnya lagi, kamar mereka hanya di batasi oleh sebuah pohon maple besar. Menurutmu kurang 'dekat' bagaimana?

Sebenarnya sungjae tidak ingin juga adu mulut tiap hari. Tapi sepertinya itu merupakan kebiasaan wajib bagi hidupnya. Apalagi jika ingat betapa liciknya Joy ketika kecil *(Joy:nama panggilan khusus dari sungjae untuk sooyoung sejak kecil dan hanya dia yang memanggilnya begitu)

Seoul 2004

"Oppa, kembalikan bonekaku! " pekik sooyoung kencang. Saat ini nasib bonekanya sedang terancam di tangan sungjae
"Siapa suruh kau melemparkan prajuritku ke atas lemari? Tidak, boneka ini akan menjadi tahananku"
"Ya! Jangan mengambil Miss Nana-ku" sooyoung berusaha menggapai tangan sungjae yang meninggi. Dari segi postur, dia memang kalah tinggi dari sungjae. Sudah meloncatpun masih belum mampu mengambilnya dari cowok itu
"Sungjae pabo! Kembalikan! "
Cowok itu seketika tertegun "mwo? "
"Apa? Dasar pabo! Beraninya melawan perempuan"
Sooyoung melipat tangannya di dada. Tampak tak ada rasa takut sama sekali dalam dirinya setelah mengejek sungjae seperti itu. Meski cowok itu lebih besar dan lebih tua dari dirinya
"Sungjae pengecut! Sungjae pabo! "Begitu terus di teriakkannya dengan lantang, sooyoung menyiapkan langkah persiapan untuk berlari saat melihat wajah sungjae yang mulai memerah
"Ya! Sini kau! "
Keduanya langsung berkejar-kejaran. Dari kamar sooyoung, menuruni tangga. Gadis itu tahu eommanya pasti sedang memasak bersama dengan eomma sungjae, segera langkahnya di arahkan menuju dapur, melihat langkah sungjae sudah mulai mendekati tubuhnya
Tangan sungjae mencapai baju Joy pas saat gadis itu memegang baju eommanya dan berteriak
"Eommmmmaaaa!! "
Sontak kedua wanita dewasa didepannya itu menoleh. Dan eomma sungjae segera menjewer telinga sungjae
"Ya! Kau harusnya memberi contoh yang baik kepada sooyoung. Kenapa kau malah mengajaknya bertengkar? " omel wanita itu, membuat sungjae cemberut. Tatapan segera mencari dimana Joy berada. Gadis manis itu sedang bersembunyi di belakang eommanya, menjulurkan lidahnya meledek, Sungjae pun melotot

/Young Friend or Love/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang