bagian 1 "perkenalan"

497 23 10
                                    

"Semua nya memang di sana, tertinggal jauh. Tapi, Sasya mencoba untuk mendapatkanya lagi disini"
Alisya Ad.Pu.nfh.


₩₩₩₩¥₩₩¥₩₩

Alisya Adenai Putri gadis cantik yg kerap di sapa Alisya adalah anak dari seorang jenderal TNI. Alisya memiliki seorang adik bernama Evanino Shacio namanya seperti orang kebaratan bukan? Yah memang karena Evan bukanlah adik kandungnya.

Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muda cantik blasteran Amerika dan Indonesi. Ibu nya yang dulu telah tiada karena sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan nyawa ibunya melayang. Tapi, walau bukan ibu kandung Alisya wanita itu tetap adil dalam memberikan sebuah kasih sayang. Berliano Kania Prisil. Meski seperti itu keluarganya tetap harmonis, dan selalu menyalurkan kehangatan masing-masing pada Alisya maupun Evan.
₩₩₩₩₩₩₩₩₩

Gadis itu melamun. Ia sedikit deg-degan untuk memasuki sekolah baru. Tak ada teman, tak ada sesuatu yang menurutnya dapat di bilang spesial.

"Sayang, kamu mau mamah anterin sampe dalam?" tanya Kania(ibu Alisya)

"Ngga usah mah, sampe gerbang aja" ucap Alisya.

"Beneran? Nanti anak ayah di godain lagi belum sampe ruang kepala sekolah atau mau ayah aja yang anterin?" goda papah Alisya(Satria Bambang Pramana).

"Ih ayah apaan sih,, udah ah Alisya turun ya, Assalamualaikum" ucap Alisya lalu menyalami kedua orang tuanya. Alisya menatap bangunan di depannya. Bangunan yang di bangun sekitar tahun 80han. SMA N 28 JAKARTA. Sekolah barunya. Sekolah yang katanya berisi siswa siswi berprestasi. Alisya teringat sekolah lamanya, dimana semua itu telah menjadi bagian dalam hidupnya.

"Semuanya memang tertinggal, jauh disana. Tapi apa salah jika kamu berusaha mendapatkanya juga di sini?" Ucap Alisya.

Ia pun memapahkan kakinya mantap untuk segera pergi ke ruang kepala sekolah.

₩₩₩₩₩

Tok,, tok, tok,,

"Masuk"

"Asslamualaikum pak" ucap Alisya pelan.

"Waalaikum salam, kamu siswa pindahan dari Bandung kan" tanya bapak kepala sekolah itu.

"Iya pak" jawab Alisya.

"Jadi karena nilai kamu yang cukup memadai, kamu akan di tempatkan di kelas X IPA 2 nanti bu Elen ini yang akan mengantarkan kamu kekelas" jelas bpk kepala sekolah.

"Jadi Alisya bagaimana kalo kita langsung saja kekelas, jam pelajaran juga telah di mulai" ujar Bu Elen.

"Oh iya bu"

"Kalo begitu kita pamit pak" ucap Bu Elen sopan. Suara bu Elen ini sangat bagus, mungkin cocok jika bu Elen menyanyikan sebuah lagu batin Alisya.
₩₩₩₩₩₩₩

Alisya dan Bu Elen berjalan beriringan di sepanjang koridor untuk menuju kekelas X-MIPA 2.

"Jadi kamu asli dari Bandung?" Tanya Bu Elen.

"Iya bu,," jawab Alisya.

"Ibu juga asli Bandung" jelas Bu Elen.

"Oh ya bu?" Tanya Alisya.

"Ya, dulu ibu sekolah di UI, tapi karena ada sebuah permasalah maka ibu harus melanjutkan kuliah ibu di ITB" jelas Bu Elen.

"Ibu keren bu, bisa masuk ke Universitas bagus kek gitu" balas Alisya.

"Haha,," bu Elen hanya tersenyum kikuk bingung ingin menjawab apa.
₩₩₩₩₩₩

"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Elen saat memasuki kelas.

"Selamat pagi bu" kelas yang tadinya ramai mendadak sepi saat Alisya masuk kekelas itu.

"Jadi di kelas kalian kedatangan siswa baru, nah Sya kenalin diri kamu gih" suruh Bu Elen.

"Iya bu, Perkenalkan nama saya Alisya Adenai Putri Nafisha, kalian bisa panggil saya Alisya" ucap Alisya.

"Apa ada pertanyaan?" Ujar bu Elen. Sebagian siswa kelas mengangkat tangan mereka untuk bertanya. "Okeh satu satu" sambung bu Elen.

"Pindahan dari mana?" Tanya seorang wanita berkuncung kuda.

"Dari SMA Bandung 19" jawab Alisya di sertai senyuman.

"Rumahnya mana? Siapa tau bisa ketemu camer nih" tanya seorang lelaki berambut cepak, hal itu membuat siswa siswa lain menyorakinya.

"Perumahan Moh. Hatta, jln kemangi, komplek 1, rumah nomor 4" jawab Alisya tertawa kecil.

"Dah punya pacar belum neng?" Pertanyaan yg di lontarkan dari siswa yang tak memakai dasi itu membuat Alisya kikuk.

"Ye elo kalo ada cewek cantik di tanya gitu mulu" balas seorang siswi berambut panjang itu membuat semua anak kelas tertawa kencang.

"Sudah sudah, kenalanya di lanjut nanti saja ya sekarang pelajaran akan di mulai. Alisya kamu bisa duduk di samping Sinta, Sinta angkat tangan kamu" ucap bu Elen.

"Saia bu"
₩₩₩₩₩₩₩₩₩
"Oh ya kenalin gue Sinta Oka Lina" ucap Sinta "kantin yuk gue laper nih" jam pelajaran telah usai, jadi tadi adalah pelajaran Kesenian. Pantas saja Bu Elen memiliki suara yg apik, ternyata bu Elen adalah guru seni budaya.

"Ayo,,"

"Jadi elo pernah pacaran ngga?" Tanya Sinta.

"Ngga, tapi pernah sempet hampir pacaran" jawab Alisya.

"Hahah,, yaudah gue pesen makanan dulu, lo mau apa?" Tanya Sinta.

"Terserah kamu aja" balas Alisya.

"Yaudah gue pesen dulu ya"

Alisya menelisir keadaan sekitarnya. Ramai sekali. Matanya menangkap segerombolan pemuda yang tadi pagi ia temui bersama Bu Elen. Alisya memperhatikanya, matanya menangkap semua aktivitas yang mereka kerjakan. Matanya pun tak luput dari seorang pemuda salah satu dari mereka. Kulit putih pucat, rambut acak-acakan, baju tak tertata rapi, dasi yang entah kemana, penampilannya sama persis seperti seorang bab boy di sekolah nya dulu. Tiba-tiba matanya menatap tajam iris coklat madu milik Alisya.

Alisya cepat-cepat mengalihkan pandangan matanya kearah lain. Lelaki itu tersrnyum miring merasa tertarik dengan Alisya, dan berucap pelan

"You'r mine"

₩₩₩₩₩₩

Next part,,😁

AlsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang