Chapter 3

25.8K 578 15
                                    


yak. Untuk sesaat para pengawal itu menyumpahi orang yang sudah membuat nyawa mereka nyaris melayang karena amukan bos besar.

Sementara di tempat lain, Angel yang berada di apartemen miliknya tengah sibuk berkutat dengan kegiatan memasak. Setelah terbangun dan membersihkan diri, Angel langsung bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sesekali wanita itu meringis karena bagian bawahnya yang terasa masih ngilu. Tanpa dikomando, ingatan kegiatan panasnya semalam dengan Mike berputar begitu saja bagai roll film di otaknya membuat bulu kuduk Angel seketika berdiri. Bayangan saat kerasnya milik Mike menusuknya serta ciuman lembut Mike membuat pipi Angel bersemu merah.

Hukumannya belum selesai, tapi dia malu untuk bertemu dengan Mike. Haaah, apa Mike akan mengatainya pelacur? Entahlah. Hanya saja kepalanya langsung pening jika harus memikirkan hal itu. Nafsu makan Angel seketika menghilang walaupun nasi goreng buatannya itu terlihat sangat enak tapi mulutnya tak bernafsu untuk mengunyah.

Alhasil Angel memilih untuk memasukkan ke dalam kotak bekal berharap nanti nafsu makannya akan muncul dan dia akan melahapnya saat di kampus nanti.

At Gerald Hospital

Melupakan sejenak tentang Angel, Mike kini tengah disibukkan dengan pemeriksaan pada pasiennya. Mike terkenal dengan keramahannya pada pasien-pasien yang dia tangani, apalagi jika pasien tersebut anak-anak, perempuan dan orang tua.

Untuk pasien anak-anak Mike kadang acap kali membelikan mereka mainan jika mereka mau mematuhi aturan dokter dan rajin meminum obat. Bahkan Mike menyiapkan satu ruangan khusus di rumah sakit itu hanya untuk ruang bermain anak-anak. Disana dilengkapi berbagai sarana permainan yang pastinya aman jika dimainkan oleh mereka yang sedang sakit.

"Dr tampan, apa aku sudah boleh pulang?" Mike menatap lekat mata malaikat kecil yang baru saja memanggilnya 'Dokter tampan' itu. Namanya Delia Imanuel gadis yatim piatu yang dirawat karena kecelakaan parah yang terjadi padanya dan keluarganya. Delia kehilangan kedua orang tuanya dan juga kakak laki-lakinya sekaligus dalam kecelakaan itu. Sedangkan dia untungnya hanya mengalami patah tulang pada siku tangan kanannya dari kecelakaan yang merenggut semua anggota kaluarganya itu.

Mike sangat menyukai Delia, bukan dalam artian menyukai pada lawan jenis ya. Tapi menyukai sebagai adik. Delia selalu memanggilnya dokter tampan. Kematian kedua orang tua dan juga kakaknya sudah diberitahukan pada gadis kecil ini. Delia langsung menangis histeris saat dia tahu dia kehilangan semua keluarganya, tapi berkat bantuan Mike dan suster di bangsal anak, Delia bisa kembali tersenyum dan lambat laun mulai keluar dari keterpurukannya. Bahkan demi menyembuhkan kejiwaan Delia, Mike membayar seorang psikiater handal untuk menangani gadis kecil tersebut.

"Kalau Delia baik dan nggak nakal, Dokter tampan akan izinkan Delia pulang" jawab Mike. Jika berbicara dengan Delia, Mike selalu memanggil dirinya dengan Dokter tampan sama seperti yang malaikat kecilnya ini sebut.

"Kau tidak bohongkan? Aku bisa pulang kan kalau aku baik dan tidak nakal?"

"Tentu gadis manis."

"tapi......" Delia seketika menunduk dan tak berapa lama terdengar isakan dari anak itu. "Hey... Kenapa menangis? Apa ada yang mengganggumu?" Tanya Mike sembari mengusap rambut Delia lembut. Mike sebenarnya tahu apa yang ditangiskan gadis kecil dihadapannya ini.

Delia menatap Mike lamat dengan air mata yang masih berjatuhan dipipi tembamnya. Dengan lembut Mike menghapus air mata itu dan mengusap pipi Delia guna menenangkan anak itu.

"Dokter Tampan. Nanti kalau Delia di izinkan pulang, apa orang-orang akan bawa Delia ke panti asuhan?" Mike menatap Delia dengan mata yang nyaris berkaca-kaca. Dia tak tahu apa yang harus dia jawab untuk pertanyaan Delia yang satu ini sampai satu kalimat itu mengalir keluar begitu saja dari bibirnya.

"Tidak. Dokter Tampan akan jadi kakak Delia mulai hari ini dan selamanya, karena Delia sudah jadi adiknya Dokter Tampan, jadi Delia harus pulang ke rumah Dokter Tampan. Delia mau?" cukup ada sedikit jeda yang membuat ruang rawat Delia sunyi. Gadis kecil itu seolah mencari tahu dengan meneliti tatapan mata Mike.

"Apa Dokter tampan serius? Nanti Delia mengganggu Dokter Tampan." ucapnya dengan nada lirih membuat suster Elma yang menjadi suster pendamping Mike meneteskan air matanya. Rencana Mike yang ingin membawa Delia pulang bersamanya sudah ada sejak Delia histeris setelah mengetahui keluarganya meninggal tapi dia masih ragu. Tapi sepertinya setelah melihat tubuh ringkih Delia membuat keteguhan hati Mike menguat.

"Dokter tampan serius. Jadi mulai hari ini Delia panggil Dokter Tampan dengan sebutan kakak. Paham? " seketika Mike melihat raut wajah Delia bersemu cerah. Delia seketika berteriak senang, tak peduli jika tangannya masih di gips.

"YES KAKAK!"

Ruang rawat Delia kembali cerah dengan teriakan bahagia gadis cilik itu. Mike menatap Elma dengan senyum lega begitupun dengan Elma. Kabar baik ini pasti akan tersebar cepat dikalangan suster. Hahahaha

*****

"Wuiih yang semalam habis naena, mukanya kenapa di tekuk gitu?"
Itu Amanda. Awalnya Amanda tak percaya jika Angel sukses menjalankan hukuman nya untuk satu hari. Tapi setelah mendengar rekaman desahan dirinya dan Mike tadi malam membuat sahabatnya itu langsung heboh.

"Gue ragu buat lanjutin hari kedua. Gue belum punya muka dan keberanian buat berhadapan lagi dengan Mike. Apalagi bagian bawah gue yang masih ngilu." rengeknya.

"Hmmmm..kalau soal hukumannyaa.. Sebenarnya buat naena nggak diwajibkan sih. Cuma yang gue tahu dan gue rasain mendesah kedua-duanya bisa ada saat dua kelamin menyatu. Jadi kalau blowjob aja gue yakin cuma salah satu yang mendesah."

"Tapi keberanian gue menciut Manda. Dan gue minta sama Lo jangan beritahu Chelsea dan Richel kalau perawan gue udah dilepas segelnya sama si dokter tampan. Bisa-bisa diketawain habis-habisan guenya. Lo tahu sendiri gimana kekehnya gue dulu saat mempertahankan untuk tak sex sebelum nikah." Manda langsung tertawa keras saat mendegar ucapan Angel membuat beberapa orang yang ada di cafe langganan Mereka berempat saat nongkrong itu melirik ke arah meja Angel dan Amanda.

"Santai aja kali non. Nggak bakalan diamuk juga Lo sama mereka. Lagian sama mereka itu juga hal biasa kok. Dan gue yakin Chelsea sama Richel sekarang lagi Mendesah di dalam mobil pacar mereka masing- masing. Ya you Know lah apa maksud gue."

Paham. Angel sangat paham apa yang diucapkan Amanda tadi.

"Karena itu, bisa Hukumannya di stop sampai hari ini aja? Gue takut ketemu Mike." rengek Angel yang mencoba peruntungannya dengan merengek pada Amanda.

"Tidak, sekali tidak tetap tidak.!!!!!"

"Manda...pliiissss!"

"Noooooooo.... Lanjutkan!!. Tinggal tiga belas hari lagi. Gue kasih kelonggaran buat Lo. Lo ngejalanin hukuman Lo nggak harus tiap hari. yang terpenting selama satu setengah bulan ini hukuman Lo harus sudah terlaksana semuanya."

Walaupun sedikit kecewa karena opsinya di tolak, tapi Angel masih bisa bernafas lega. Setidaknya waktunya masih lama untuk memulai hukuman hari kedua sampai hari ke empat belasnya. Dan satu lagi, gak harus lakuin naena yang terpenting dia dan Mike mendesah dan suara desahan itu di rekam.

"Oke, gue terima. Kalau gini kan gue bisa sedikit bernafas lega. Lagian gila aja hukumannya empat belas hari tapi dikasih batas waktunya juga sampai empat belas hari kedepan. Tiap hari dong gue dibobol. Miss V gue masih nyut-nyutan Manda."

"Itu bentaran doang kok. Gue yakin pas lakuin yang kedua kalinya gue jamin bakalan enak. Lo pasti bakalan minta lebih dan lebih."

"Apaan sih Lo ngawur! "

"Eh gue beneran kali. Gue buktinya. Waktu perawan gue dibuka segelnya sama Noah, gue ampe jerit-jerit kesakitan. Tapi pas untuk yang kedua kalinya Noah genjotin gue, gue malah mendesah nikmat bahkan meminta Noah buat genjot lubang gue cepat sambil gue teriak 'yesss,, aaahhh..faster Beb, yeess..aaahhhhh..'Haahahhah..." cerita Manda dengan wajah sangenya.

"Itu Lo nya aja yang gatel."

"Kalau nggak percaya ya udah, lo buktiin ajananti." tantang Amanda yang membuat Angel penasaran. Apa benar jika yangkedua memang senikmat itu?

BERSAMBUNG......

Betting HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang