4

139 10 2
                                    

Kayla pov

    Setelah bel pulang berbunyi, gue langsung bergegas untuk pulang. Raysa dan Icha udah pulang duluan karna udah di jemput. Sekarang gue berjalan menuju parkiran, di tengah perjalanan, gue ngerasa kalo hp gue bergetar. Karna penasaran, gue langsung liat.

    Disana ada pemberitahuan kalo sekarang adalah tanggal 13 januari. Itu berarti sudah 4 tahun gue menjadi Kayla yang dingin. Dan itu berarti udah 4 tahun gue kehilangan sosok seseorang yang sangat gue sayang dan gue cinta di dunia ini.

    Entah mengapa, ketika mengingat semua itu, mata gue selalu berkaca-kaca. Karna gue ngak mau ada yang liat gue nangis, gue langsung menuju ke taman belakang.

   Kepingan demi kepingan memori 4 tahun lalu gue ingat. Ketika semuanya masih indah. Ketika semuanya masih hangat. Setiap bulan gue selalu bawa piala ke rumah dan berakhir dengan jalan-jalan bersama keluarga.

    Sekarang semua sudah berubah. Tidak ada lagi Kayla yang rajin. Tidak ada lagi Kayla yang periang. Tidak ada lagi Kayla yang pintar. Semua berubah. Dan mungkin akan selamanya berubah.

    Setelah puas menangis. Gue teringat suatu tempat yang selalu rutin gue kunjungi. Mungkin keadaan gue akan lebih baik kalo gue ke sana.

   Sebelum ke sana gue mampir dulu ke toko bunga sebagai ha dia dari gue untuk dia.

   Setealh sampai di sana, keadaannya masih sama, masih rapi seperti dulu. Tidak ada yang berubah semenjak terkahir kali gue kesini.

Author pov

  
  "Hai ma. Aku datang lagi." ucap gadis cantik itu di depan gundukan tanah sambil meletakkan bunga bawaannya.Yap, mama Kayla sudah meninggal 4 tahun yang lalu.

  "Udah lama ya ma aku ngak kesini. Mungkin ada 2 bulan aku ngak nengokin mama ke sini.  Mama apa kabar? Mama baik-baik aja kan? Aku kangen sama mama. Aku kangen masa-masa kita dulu ma. Saat semua nya masih lengkap. Kenapa tuhan ngasih aku cobaan yang begitu rumit ma? Aku udah ngak kuat. Aku ingin disana aja sama mama. Aku iri sama teman-teman aku yang punya keluarga yang lengkap ma."

    "Maafin aku kalo aku ngak nepatin janji aku ke mama. Sekarang aku ngak pernah lagi belajar ma. Sekarang aku ngak pernah senyum kepada siapapun ma. Senyum aku udah hilang bersama kepergian mama. Kepergian mama udah ngerenggut senyum aku. Maafin aku kalo sampai saat jni aku masih belum ikhlasin semua yang terjadi ma. Aku masih benci sama dia. Aku sangat kecewa sama dia. Perlakuan dia ngak semudah itu aku lupain ma. Maafin aku karna ngak bisa nepatin janji aku ke mama." Kayla masih saja menangis di depan makam mamanya. Semua topengnya kini luntur oleh air mata.

     Kayla terus menangis sambil memeluk makam mamanya. Ia tak mempedulikan seragam sekolahnya yang kotor karna tanah. Yang ia ingin saat ini adalah kenyamanan di dekat mamanya.

    Tanpa Kayla sadari, dari tadi ada yang melihat dan mendengar semua ucapan Kayla. Tanpa sadar orang utu ikut menitikkan air mata. Melihat cucu tersayangnya selalu berada di dalam keterpurukan seperti ini. Yap, dari tadi oma Kayla juga berada di sini.

    Oma hanya ingin mengunjungi makam anaknya. Ketika sampai disana oma terkejut karna mendapati Kayla juga berada di sana. Tapi, karna oma tidak mau mengganggu Kayla, oba tetap diam berada di situ dan mendengar semua keluh kesah cucunya.

    "Oma yakin kamu akan berubah menjadi Kayla yang dulu sayang" ucap omanya.

*****

  
    Setelah dari makam mama nya, Kayla langsung pulang untuk beristirahat. Karna hari ini rasanya ia lelah sekali. Setelah sampai di rumah, Kayla melihat mobil terparkir di halaman rumahnya.

   "Mobil siapa ya? Perasaan oma ngak beli mobil baru deh. Mungkin tamu oma." ucap Kayla. Setelah itu ia langsung masuk ke dalam rumah. Dan alangkah terkejutnya Kayla, karna di rumahnya sekarang ini ada orang yang ia benci. Kenapa wanita itu datang lagi?

   "Mau apa anda ke rumah saya?" tanya Kayla dingin kepada wanita yang mungkin umurnya sama dengan oma Kayla.

    "Saya kesini cuma mau minta maaf sama kamu atas perbuatan anak saya dimasa lalu." jawab wanita itu sambil meraih tangan Kayla. Tapi langsung di tepis oleh Kayla.

    "Saya tidak akan pernah memaafkan anak anda sampai kapanpun. Dan saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu selamanya." jawab Kayla tanpa melihat kepada wanita tua itu.

    "kenapa kamu tidak mau memaafkan anak saya?" tanya wanita itu lembut.

    "Kenapa? Kenapa kamu tanya? Kamu itu tidak ngerti bagaimana rasanya berada di posisi saya." balas Kayla.

    "Tapi kejadian itu sudah lama. Dan seharusnya kamu sudah bisa melupakan kejadian itu dan memaafkan anak saya."

    "Apa kamu pikir semua yang dilakukan anak kamu itu cuma hal kecil? Sampai kamu berpikiran kalau saya akan mudah melupakannya? Tidak. Semua itu tidak mudah. Apa dengan saya memaafkan anak kamu semua akan kembali  seperti dulu? Apa dengan saya memaafkan anak kamu semua yang saya miliki akan kembali?" ucap Kayla mulai meninggi.

   "Tapi anak saya itu tetap-" ucapan orang itu langsung dipotong oleh Kayla. Ia tidak ingin mendengarkan hal tentang orang itu lagi.

  Orang yang telah menghancurkan dia dan keluarganya.

   "Dia bukan siapa-siapa saya. Saya tidak kenal anak anda." ucap Kayla dengan nada tinggi.

   "Kayla, udah sayang kamu harus sopan sama bu Fatimah." ucap oma Kayla melerai perdebatan antara Kayla dan wanita itu.

    "Anda dengar baik-baik, saya tidak akan pernah memaafkan anak anda sampai kapanpun juga. Dan saya tidak akan pernah melupakan perbuatan anak anda. Ingat itu." ucap Kayla menunjuk wanita itu.

   "Pintu keluar ada di sana. Dengan hormat silahkan anda angkat kaki dari rumah saya." ucap Kayla.

   "Baiklah, saya akan pergi. Tapi saya akan kembali lagi. Permisi." ucap wanita tua itu.

KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang