Part 3

19 3 0
                                    

"Ini dia cappocino untuk nona yang manis"

Seru seseorang pria yang bertubuh tinggi tegap dengan balutan seragam baristanya, dan ikut duduk didepan si pelanggan itu.

"Terimah kasih tuan !!" jawab si pelanggan dengan senyuman lebarnya. "Eh kamu nggak kerja?" lanjut si pelanggan itu yang melihat pria barista itu ikut duduk di depannya.

"Enggak! Sekarang udah masuk jam istirahat, lagian posisi aku udah di gantiin sama si Billy kok jadi tenang aja!" Jelasnya, dan dibalas anggukan oleh si pelanggan.

"Cobain dulu dong cappucinonya capek tau buatnya vio, lo nggak kasian sama gue?"lanjut sang barista itu,.

"Siap tuan barista!" Jawab si pelanggan itu

Kedua insan itu bernama Jeremi dan vio. Tepatnya Jeremi Anggara Purnawan dan Imanuela Violetha Sanjaya.  Mereka adalah sahabat,  sejak tiga tahun. Mereka kenal saat Vio pertama kali datang ke coffe shop tempat Jeremi bekerja,  ia datang bersama dengan Becca. Dan tanpa diduga mereka berada pada kampus yang sama tapi fakultas yang berbeda,.

"Eemm! Rasanya masih sama, saat pertama kali aku mencobanya! Enak! Selalu enak!" Jawab Vio dengan ekpresi senang, dan jeremi hanya terseyum melihat respon sahabatnya itu, sambil menyeruput cappucino buatannya.

"Eh! Jer gue kangen deh sama anak - anak, kapan kita ketemu mereka lagi?" Tanya Vio setelah meletakan cangkir cappucinonya di atas meja.

Mendengar pertanyaan dari Vio, Jeremi tidak langsung menjawabnya tapi, ia lebih dulu meletakan cangkir cappucinonya di meja. "Gimana kalo weekend? "

"Boleh, lagiankan kita kalo weekend kita nggak kuliah"

"Ok weekend ya! Nanti gue jemput!"

"Ok gue tunggu! Awas telat!" Kata Vio dengan semangat dan di sertai ajungan jempol. Sedangkan
Jeremi yang melihatnya anya mengganguk dan terseyum saja.

"Vio!"

"Iya!"

"Gimana kalo buat sekarang kita ke tempat biasa, mau nggak? Tapi tunggu jam kerja gue selesai ya ,nggak lama kok tinggal setengah jam lagi" Tawar Jeremi.

"Mmaauu!!" Seru Vio antusias.

♡♡♡

"JJEERREEMMII...!!!

Pekikan itu berasal dari seorang gadis yang sedang mengejar seorang pria.
Kedua orang itu adalah Jeremi dan Vio. Aksi kejar - kejaran ini di mulai karena Vio yang sdari tadi sibuk dengan handphone miliknya seakan tak ada sosok Jeremi di dekatnya.

"Jeremi siniin handphone gue!!" Rengek Vio lagi.
Tapi rengekannya itu tak di gubris Jeremi, karena Jeremi tetap berlari menjauh.
"Yaudah deh bodo amat" Lanjut Vio sambil mendudukkan dirinya di sebuah tangga rumah pohon.

Mereka memang sedang berada di sebuah taman yang terdapat rumah pohon yang dibuat Jeremi, saat ia masih duduk di bangku SMA.

Melihat Vio duduk, Jeremi juga ikut duduk di samping Vio.
"Nih handphone nya!" Kata Jeremi sambil memberikan handphone milik Vio pada pemiliknya.

Bukannya mengambil benda pipih itu tapi ia membuang muka dari Jeremi
"yaudah kalo nggak mau!"Kata Jeremi sambil menarik kembali tangannya, tapi tiba - tiba ada tangan lain yang merebut benda pipih itu, siapa lagi kalau bukan Vio yang merebutnya. 

"Nyebelin!" Kata Vio sambil memukul bahu Jeremi. Bukannya marah Jeremi hanya terseyum dan merangkul bahu Vio.

"Aku minta maaf deh!"

"...."

"Vio yang cantik maafin aku ya"

"..."

"Yaudah kalo nggak mau dimaafin! "Jeda jJeremi, karena tangannya sedang mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dan barang itu adalah satu cup cappucino "Ini buat aku aja ya!"

Melihat tangan Jeremi yang memengang cup yg berisi cappucino mata Vio langsung berbinar, dengan refleks Vio merebut cup yang berisi minuman favoritnya itu. Tapi ia kalah cepat karena Jeremi sudah lebih dulu menjauhkannya dari jangkauan Vio, akibatnya binar di mata Vio hilang dan tergantikan dengan wajah masam.

"Kalo mau ini maafin aku dulu dong!" Kata Jeremi sambil menggoda Vio dengan memamerkan cappucino di tangannya pada Vio.

"Iyaiya di dimaafin !"
Kata Vio dan langsung merebut cup cappucino dari tangan Jeremi.  
Jeremi hanya terseyum melihat tingkah laku Vio itu. Tak lama tatapan Jeremi beralih dari Vio ke jam tangan yang melingkar di tangannya, waktu sudah menunjukan 17 : 25 sore.

"Vi!"

"Hhmm!" Dehem Vio karena masih menikmati cappucino di tangannya.

"Kita pulang yuk! Udah sore nih!"

Mendengar perkataan Jeremi itu, dengan refleks Vio langsung menatap jam tangan miliknya dan dalam hati ia menyetujui perkataan Jeremi tadi itu.

"Yaudah deh kita pulang!" Kata Vio sambil bangun dari duduknya, diikuti Jeremi.
"Tapi jangan lupa lusa ya kuta pergi!" Kata Vio mengatkan.

"Iya! Jadi kok!"

Mendengar jawban Jeremi itu Vio menjadi senang. Mereka pun mulai berjalan menuju parkiran taman dan pulang ke rumah dengan Jeremi yang menggonceng Vio, dan dlam perjalanan itu penuh dengan tawa canda.

♡♡♡

Jangan lupa coment dan vote ya guys!
Hargailah karya penulis!!!
Dan maafkan saya karna banyak typo hehe

Thanks

hem en cappuccinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang