Ternyata, namamu Rania.
Tadi, saat aku sedang di kantin bersama yang lain, tiba-tiba Aldo datang dengan wajah bahagia.
"Tebak gue barusan dapet nomernya siapa?" Katanya.
"Siapa Do?" Balas salah satu temanku, Rehan.
"Rania!" Wajahnya terlihat bahagia, seakan-akan gadis yang dimaksudnya benar-benar segalanya.
Kerumunan mulai ramai, banyak yang bertanya bagaimana bisa?
Aku, yang seperti biasa kurang update dan malas menanggapi gosip terbaru bertanya,
"Rania siapa?"
Tepat saat aku baru saja menyebut namamu, kau lewat tidak jauh dari mejaku. Kau berjalan menuju kios Buk Jus bersama teman-temanmu.
Lalu, jari Aldo terangkat. "Itu, yang tinggi putih."
Awalnya kukira temanmu, sampai Aldo berkata, "yang bawa jus alpukat."
Oh, jadi, namamu Rania.
Nama yang bagus. Aku suka itu.
Tapi sial, aku telat selangkah dibelakang Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Randu, Rania rindu
RomanceSini duduk, mampir dahulu. Kan kuceritakan kisah cinta paling sederhana, namun berkesan yang pernah kudengar. Karena, bukankah cinta memang sesederhana itu?