- ein -

20 1 0
                                    




Aldena Verlando namanya, siapa yg tidak kenal dia di SMA Triyasa? Dia adalah ketua Archeri, pintar, dan dalam situasi tertentu dia tidak punya hati, tapi terkadang dia sangat baik sampai sampai kebaikannya membuat seorang gadis incaran di SMA Triyasa mencintainya dalam diam, tentunya dia juga sangat tampan.

***

"Drey, david udah booking tiket". ucap seorang lelaki melalu telfon.

"david udah booking tiket?? Omaygattttt drey ngga sabar banget ketemu mami".  jawab seorang gadis yang sangat manis.

"Elah, drey mau ketemu mami doang? Yakin nggamau ketemu david?"

"Banyak omong lo" lalu telfon dimatikan secara sepihak oleh gadis manis itu.

Baru saja gadis manis itu jalan satu langkah, handphonenya sudah bergetar lagi.

"apasihhhh astagaaa, david nelfon mulu. drey mau ngasitau bunda nii" kesal gadis manis itu.

"mami yang nyuruh, bukan david yang mau" elaknya.

Kalian mengira kalau mereka berdua ini saudara bukan? namun kalian salah. mereka berdua ini bersahabat, sahabat yang letaknya berjauhan lebih tepatnya. Lelaki itu david namanya. Ardavid Sanjaya, putra dari pemilik Sanjaya Group. Most wanted di SMA Archipelago, bagaimana tidak? Dia pintar, wajahnya yang tampan dengan senyuman manisnya. Terlebih, dia kaya. Sangat. Dan yang paling membuat kaum hawa meleleh adalah keramahannya terhadap sasama.

"halo sayang" sapa mami Inez, wanita berkulit putih dan cantik.

"mamiiii, drey nggasabar ketemu mamii" sapa drey riang.

"aduh mami juga jadi nggasabar ketemu drey, drey apakabar?" Tanya mami inez

"baik banget mam, mami gimana kabarnya?" Tanya drey balik.

"baik juga sayang"

"ohiya tadi mami mau nanya apa?" ucap drey seakan teringat sesuatu.

"nggajadi deh sayang, tadinya mami mau ngomong sama bunda kamu, tapi nanti aja mami telfon bunda kamu pake handphone mami, takut ganggu kalian hehe"

"ohhmm, okedeh mami, handphonenya tolong dibalikin ke dav yaa mam, drey kangen sama dav hehehe" pinta drey.

"okey"

Setelah itu mami mengembalikan handphone yang ada ditangannya kepada david, david dan drey pun melanjutkan percakapannya melalui telfon.

***

Brakk...

Suara seseorang terjatuh dilantai, tidak keras, namun cukup untuk membuat orang orang disekeliling mereka memperhatikan apa yang terjadi.

"bangun" ucap seorang lelaki sambil mengulur tangannya.

"i.. iya kak "ucap drey.

Drey yang saat itu terburu buru keluar dari kantin sambil mencoba menelfon seseorang dengan tangan kanan membawa lemon tea terjatuh. Dia menurut saja saat disuruh bangun oleh seorang lelaki itu.

"shit" umpat lelaki itu pelan, namun terdengar jelas di telinga drey.

Sedetik kemudian drey membelalakkan matanya karena melihat seragam sekolah lelaki itu basah terkena lemon tea yang tadi ada di genggamannya.

"gue cuciin kak seragamnya" kata drey memberanikan diri.

"lo jatuh karena gue, seragam gue basah karena lo, kita impas" ucap dena gamblang.

"oke" setuju drey dan cepat cepat pergi dari hadapan dena, lelaki yang dia kagumi sejak masuk SMA Triyasa                                                           

                                                                                                ***


nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi...

"ayah kemana si astaga, drey telfonin daritadi ngga ngangkat ngangkat,udah nunggu tiga jam juga, lupa apa punya anak cantik kya gini, nanti kalo anaknya diculik gimana?" gerutu drey sambil menghentak hentakkan kakinya.

Lalu drey membuka aplikasi whatsapp untuk membalas chat david yang sedari tadi dianggurkannya.

Audrey Violandira: davv, drey lagi sedih nih

Dua menit kemudian masuklah notifikasi whatsapp dari user yang sudah drey ubah namanya.

David tjakep: sedih kenapa drey? Dav telfon ya?

Lalu masuk panggilan dari david

"drey kenapa? Ada apa? Ayo cerita"

"drey belum dijemput, daritadi drey udah telfon bunda sama ayah tapi nggada yang ngangkat, drey udah nunggu tiga jam, sedih banget hiks" cerita drey panjang lebar.

"kalo dalam sepuluh menit nggada yang angkat telfon, drey pulang pake taksi aja ya, nggausah nunggu sampe maghrib, disana masi hujan?" saran david.

"kok david tau disini hujan?"heran drey.

"david liat weather malang setiap hari, tadi david juga udah suruh drey bawa jaket sama payung kan? Jangan bilang ngga bawa?"

"iya tadi drey lupa bawa, maaf ya dav"sesalnya.

"hujannya deras?"

"iya dav, disini hujannya lumayan deras"

"masi ada orang disekolah?"

"masi ada ekskul archeri sih, tapi udah pada mau pulang" ucap drey memberitahu david.

stop! Archeri? Berarti ada dena dong? Mati gue kalo diliat belum pulang jam segini. Malu bangett.. 'batin drey

Baru saja dia kepikiran tentang dena, orangnya langsung datang.

"drey, kok belum balik?" Tanyanya.

Ehh? Dena tau nama gue? Akkkk seneng bangett.. 'soraknya dalam hati

"drey, itu siapa?"Tanya david melalui telfon.

"dav, nanti drey telfon lagi yaa, batre drey low nih" ucap drey lalu mematikan sambungan secara sepihak.

"ayah belum jemput kak" jawab drey sambil menunduk, dia sudah terlalu malu untuk mengangkat wajah cantiknya, insiden kecil tadi siang masih teringat jelas di kepalanya padahal dena sudah mengganti seragamnya dengan hoodie navy yang selalu disediakannya dimobil.

"bareng gue aja, mau?" tawar david.

*** 

holaaa, gimana part 1 nya? biasa aja si sebenernya ya kan? 

aku kemarin udah buat panjanggg banget, tapi ngga ke save :") sakid banget hikddd:" enjoy yaaa sayang sayangku



-sekian, salam sayang dari abang david yang cakep bangedd:*

happierWhere stories live. Discover now