- vier -

9 0 0
                                    


Siang ini hujan deras mengguyur kota Malang. Drey duduk di sofa dekat jendela besar rumahnya, dia sedang mabar bersama David yang tadi pagi datang dari Jakarta dengan alasan "Libur dua hari David bosen dirumah, mending main kerumah Drey lah". Sultan kya David mah bebas 'batin drey tidak tahu diri.

"David ihhh, jangan curang!!" pekik Drey saat dia hampir saja kalah karena David mengganggunya.

"Drey noob abisan" ejek David.

"Berisik tau nggasiii!!!" teriak Drey emosi, "Tuhkan kalah, David sih!!" lanjutnya.

Drey bangkit dari duduk untuk balik kekamarnya. Namun dengan cepat dicegah oleh David.

"Masa iya ngambek?" Tanya David menaikkan alisnya sebelah sambil tersenyum manis

"Pikir aja sendiri. Masi punya pikiran kan?" ucap Drey cuek.

"Dih seremm, yaudah deh maaf"

"Permintaan maaf anda ditolak"ucap drey seraya kembali bangkit dari duduknya.

"David kasi oleh oleh mau ngga?" tawar David yang memang sedaritadi belum memberikan oleh oleh kepada Drey.

"Nggabutuh oleh oleh" jawab drey acuh tak acuh, padahal saat David tiba di bandara, hal yang pertama ditanyakan Drey adalah oleh oleh.

"Ohiyaudah kalo nggamau coklat" balas david.

"Coklat? Yeeeyyy! Ayoo Dav kita ambil coklat" sorak Drey sambil menarik tangan David untuk bangun.

"Drey mah coklat muluu, makin manis loh ntar"

"Bagus dongg, biar Dena jatuh cinta sama Drey"ucap Drey sambil tertawa lalu dia menarik lengan David agar lebih cepat berjalan.

Yang ad ague yang makin cinta sama lo'batin david

Tak lama kemudian mereka telah berada di kamar tamu yang sekarang ditempati david, mereka sedang membongkar box besar dihadapannya sekarang.

"David kok bawanya banyak banget?" Tanya Drey yang merasa agak lelah mengeluarkan isi box besar dihadapannya itu.

"Ada titipan dari mami juga" Jawab David.

David mengeluarkan sebuah kotak besar yaitu kotak sepatu 'NIKE'. Namun tidak sampai disitu, David lagi lagi mengeluarkan dua paper bag, paper bag yang besar bertuliskan 'Louis Vuitton' sedangkan paper bag yang kecil bertuliskan 'Dior' .

"Itu buat kamu semua kata mami" david menyerahkan Kotak sepatu dan dua paper bag yang baru dikeluarkannya dari box besar itu.

"sebanyak ini? Astaga mami kebiasaan deh beli ginian, drey kan cukup dibeliin coklat aja udah seneng" ucap drey ketika melihat barang barang yang dibelikan mami Inez, drey bukannya tidak bersyukur dibelikan barang seperti itu. Hanya saja sekarang ini dia sedang berpikir berapa uang yang dihabiskan mami Inez untuk membelikan ini semua.

"itu tandanya mami sayang banget banget banget sama Drey"

"aaaa drey terhuraa jadinyaa" ucap drey. "nanti drey telfon mami deh abis makan" lanjutnya.

Drey melepas semua barang yg tadi ada ditangannya dan hanya menyisakan satu cokelat saja. Dia menarik lengan david agar david mengikutinya ke dapur.

"eh eh mau kemana?" Tanya david yang bingung karena Drey tiba tiba menarik lengannya.

"dapur. Drey laper banget, ini rakyat perut drey udah pada demo" ucap drey.

Lalu mereka berdua berjalan berdampingan menuju dapur untuk memasak makanan, padahal tentu saja pelayan rumah drey sudah memasak untuk mereka.

***

Saat ini drey dan david sedang memasak makanan yang mereka beri nama creamy salmon pasta, dan sponge cake sebagai dessert. Sebenarnya hanya drey yang membuat semua itu karena dari tadi david hanya mondar mandir sambil mengunyah camilan -yang memang sudah disediakan di tempat penyimpanan makanan di dapur drey- sambil sesekali mengganggu drey yang fokus dengan masakannya.

"davidd ihh nggausah ganggu dulu bisa ngga sih"

"nggabisa drey, dav kesepian banget nih. Drey fokusnya sama masakan mulu"

"sekarang dav lebih baik ke meja makan, terus nungguin drey disana biar ngga ganggu"

"ishh nggamau" gerutunya, namun dengan cepat ia mengikuti saran drey karena sudah mendapat tatapan tajam dari gadis itu.

Samar samar drey mendengar suara dua orang lelaki berbicara dari arah ruang utama yanga agak jauh dari dapur. Tapi karena suara keduanya memang besar, drey tetap masi bisa mendengar percakapan kedua laki laki itu.

"wih bro apa kabar lo" ucap david saat seorang laki itu memasuki rumah sambil membawa koper besar.

Drey yang mendengar kata 'bro' sontak berlari meninggalkan sponge cake nya yang tinggal tahap dekorasi saja. Dengan tergesa gesa dia berlari menuju ruang utama dan benar saja kini dia disuguhkan dengan pemandangan dua lelaki yang sedang berpelukan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

happierWhere stories live. Discover now