Part 3

140 18 0
                                    

"Euhk..euhk maaf tu.. euhk..an.. euhk" ceguknya langsung menutup mulutnya.

"Apakah kau budak Ny.jung lagi?" Tanya Woobin sedikit mengintai.

"Ne..euhk..ahhh Ani..euhk..euhk" ceguk Sojung keceplosan.
"Kau berani berbohong!!" Geram Woobin.

"Ani euhk..euhk.." melihat Tatapan tajam Woobin bak singa yang hendak menerkam, cegukan Sojung menghilang

"ne,.." jawabnya sambil menundukkan kepala.
"Apa dia juga mengancammu?".

"Tidak. Aku melakukan ini karena aku membutuhkan uang" jawab sojung berbohong dan membuat Woobin muak dengan Sojung tadinya ia menggenggam tangan Sojung dan membantingnya menjauh dari dirinya.

"Baguslah kau wanita bermata uang juga ya, berarti kau harus berkerja keras mulai saat ini kau harus tetap sehat untuk Tuanmu ini karena kau membutuhkan tenagamu setiap hari Kim Sojung" kata Woobin tersenyum evil.

*Aku sangat membenci wanita yang tipikal sepertimu Kim Sojung*-Woobin. *kau mau mendapatkan uang, semua tak akan mudah kau harus bermandikan darah*

Sesampainya di Apartemen mereka Sojung melangkahkan kakinya untuk pertama kalinya pada rumah pengantin itu, ia melangkahkan kakinya dengan berat dan tak bahagia sama sekali karena apartemen ini akan jadi saksi saat ia akan menempuh penderitaan.

"Gantilah pakaianmu! Aku merasa risih melihatmu kacau begitu" picis Woobin memasuki kamarnya.

"Tuan~" panggil sojung dengan sopan. Woobin berbalik,

"ada apa?!" Cetusnya

"Apakah kamarku yang itu?" Menunjuk pintu lainnya yang berhadapan dengan kamar Woobin.

"Kau hanya akan berganti pakaianmu disana dan kau harus tidur disini!!" Tunjuk Woobin pada Sofa depan TV.

"Ah~ baiklah semoga tidurmu menyenangkan" ujar Sojung membungkuk dan berjalan menuju kamarnya untuk berganti. Setelah berganti pakaian yang layak dengan perkataan Woobin tadi ia harus tidur di sofa yang di perintahkan.

Ia menjadi legah karena tak perlu bertindak seperti Sowon lagi karena Woobin telah tahu siapa dirinya.

Ia membaringkan tubuhnya dan menghembuskan nafasnya legah karena terbebas dari cengkraman Ny.jung dan Appanya. Dulu sekali saat tinggal bersama Appanya tidur di lantaipun tak masalah jadi ia diperintahkan tidur di sofa baginya fine fine saja.

Woobin keluar untuk memastikan apakah Sojung mengikuti apa perintahkan dan tak kabur. Gadis itu terlelap di sofa, Woobin mendekati dan melihat gadis itu. Ia terlihat sangat kelelahan sekali saat Woobin mendekat wajahnya benar-benar beda dari Sowon jika tanpa make up. Ia ayu cantik dan polos. Lamunan Woobin langsung tersadar dengan teringiang suara sojung kalau melakukan pernikahan ini karena uang dan membuat Woobin kembali pada jati dirinya. Tapi setelah ia lihat kembali gadis ini tak tergambarkan sedikitpun bahwa ia merencanakan itu, ia seperti tertekan akan sesuatu yang mengancamnya.

"Appa! Andwaeyo! Tolong jangan lakukan ini Appa! Aku tidak mau! Aku tidak mau pergi kesana tolong lepaskan aku"
ngigau Sojung . Membuat Woobin hendak ingin mendengar Lebih.

"Appa andwae!!!" Jerit Sojung terbangun dari mimpinya dan berpapasan dengan Woobin. Ia langsung terbangun dari tidurnya dan menundukkan kepala menghapuskan peluhnya, matanya juga masih memerah akibat terbangun.

Woobin melihatnya Intens,

"kau mimpi apa?!"
"Ah~ aku tidak bermimpi apa-apa, maafkan aku tidak menyadari tuan sudah disini melihatiku lama, maafkan aku" kata Sojung tidak berani melihat wajah Woobin.

ViolenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang