Ditto sudah berada di ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Tak lama setelah itu dyo pun masuk kedalam ruangan yang sama dengan Ditto. "Ternyata kau ini bisa baik juga ya" namun Ditto mengabaikan ucapan Dyo dan tetap fokus pada pekerjaannya."Aku sedang bicara padamu" ujar Dyo
"Aku tidak mau bicara padamu"
"Yak kau... Sudahlah" lalu Dyo pun kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaannya. Tiba tiba arav muncul dari balik pintu
"Hai... Wah kalian satu ruangan" tanya arav
Namun keduanya memilih untuk mengabaikan arav. "Aku sedang berbicara dengan kalian berdua"
"Maaf.. tapi kata ibuku jangan berbicara dengan orang yang tidak kau kenali" jawab Dyo
"Aku pria yang menelfonmu saat kau menemukan Ditto dalam keadaan mabuk waktu itu"
"Apa? Jadi kau orangnya"
"Iya... Bukannya kita sudah pernah bertemu di ruangan ini"
"Aku tidak tau jika kau yang bernama sarap eh arap Siapa sih namamu"
"Yak namaku arav"
"Oke oke arav"
"Bisakah kalian berhenti berbicara? Aku sedang bekerja suara kalian membuatku tidak fokus!" Kesal Ditto
"Yak Ditto kenapa kau ini sangat suka merah - marah.. nanti kau cepat tua" jawab arav
"Diamlah Hyung!"
"Ibumu dulu ngidam apasih sehingga kau jadi seperti ini" balas Dyo
"Ikan piranha!"
"Wooh wajar saja" jawab Dyo lalu tertawa
"Kenapa kau tertawa? Apakah ada yang lucu" tanya Ditto
"Aish jawabanmu itu lucu"
"Humormu benar benar buruk"
"Iya bossku yang manis terserah kau saja" lalu Dyo pun tersenyum ke arah Ditto
"Yak apa apaan ini dia menyebutku manis dan lihatlah kenapa dia tersenyum padaku" batin ditto
"Hey dyo lihatlah wajah Ditto terlihat merona gara gara kau memujinya" lalu arav tertawa
"Bicara omongan kosong macam apa kau sialan" ujar Ditto kepada arav
"Kau terlihat lucu saat sedang marah dit" ujar Dyo
"Ya..ya.aak kau! Panggil aku boss bodoh"
"Boss bodoh" ujar Dyo
"Yaak dasar menyebalkan"
Lalu dyo dan arav pun tertawa bersama. Akhirnya mereka bisa menjahili Ditto
°°°°°°°°°°°°°°°
Arav sudah tidak berada di ruangan Ditto ia baru saja pergi beberapa menit yang lalu karena ada urusan mendadak. Dyo yang merasa lapar akhirnya memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya. Dyo melirik ke arah ditto, ditto terlihat sangat fokus dengan pekerjaannya padahal setahu dyo ia tidak melihat Ditto memakan sesuatu itu artinya perut Ditto tengah kosong bahkan bibirnya saja terlihat kering
"Dit.. hmm maksudku boss" panggil Dyo
"Hmm" jawab ditto
"Apa kau sudah makan?"
"Belum"
"Ayo pergi makan, nanti kau bisa sakit" Dyo menghampiri meja Ditto
"Kau pergilah sendiri tak usah mengajakku lagipula aku tidak lapar"
"Ayolah boss tinggalkan pekerjaanmu sebentar saja dan isi perutmu itu bahkan bibir mu saja keringat"
"Kau tidak dengar aku bilang apa? Pergilah aku tidak lapar" ujar Ditto sedikit membentak
Dyo pun terdiam sambil menatap Ditto tak lama setelah itu dyo dengan berani mencium bibir milik ditto dan melumatnya. Ditto pun terdiam melihat perlakuan dyo anehnya Ditto tidak melawan sama sekali. Dyo pun melepaskan ciumannya
"Ayo makan bersamaku, aku mohon padamu" ujar Dyo dengan lembut
Entah apa yang terjadi dengan dyo sampai ia melakukan hal ini.
Ditto merasa ada yang aneh dengan dirinya tiba tiba ia menghentikan pekerjaannya dan ingin ikut makan bersama dengan dyo.Ditto pun berdiri dari kursinya dan lalu mengalihkan pandangannya dari wajah dyo
"Hmm ok" lalu Ditto pun melangkah meninggalkan Dyo. Dyo pun tersenyum dan mengikuti ditto
****************
TbcSee you next time
Don't forget to vote & comment
Bye Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRETARY IS MY HUSBAND
Randombagaimana mungkin aku seorang CEO menjadi baby boy mu bodoh-Ditto Tuan Semua itu karena takdir sayang -Dyo wang