Satya Pov
Sehun sampai di basemen apartemen miliknya. Dengan terburu-buru dia mengendong Jongin ala koala.
Ting
Bunyi lift terbuka, Sehun segera masuk. Matanya sudah di kabuti oleh nafsu yang memuncak. Tanpa alih-alih Sehun mencium bibir Jongin dengan ganas. Tidak di pedulikan lift terbuka dan membuat orang yang mau masuk, mengurungkan niatnya.
"Enghh." erang Jongin.
Sehun terus mengumpat dalam hati, demi apapun. Kali ini apartemennya terasa sangat jauh. Dia menyalahkan apartemennya yang terlalu tinggi.
"Ugh.. Engh.." lenguh Jongin.
Sehun susah berjalan. Sekali-kali melepaskan ciuman panasnya agar Jongin bisa bernafas dan dia bisa berjalan dengan benar.
Brakkk
Setelah memencet tombol apartemen miliknya, dengan kasar Sehun masuk kedalam dan menutup pintu apartemennya. Dia berjalan menuju kamar pribadi miliknya. 'Sial aku pasti akan habis sekarang.' guma Jongin frustasi.
Sehun merebahkan tubuh Jongin di ranjang dengan hati-hati. Tangannya di letakan di kedua sisi Jongin. Agar Jongin tidak keberatan dengan badan Sehun.
"Kai, aku meninginkanmu." kata Sehun dengan mata yang sudah di penuhin nafsu.
"Hunnie, aku.."
Ucapan Jongin berhenti setelah Sehun membungkam bibir tipis milik Jongin. Sehun terus melumat bibir itu dengan ganas.
"Ughh.. Eengghhh... Enghh.."
Jongin memukul dada Sehun pertanda kehabisan nafas. Tidak tinggal diam, Sehun turun ke leher jenjang Jongin. Memberikan banyak tanda kepemilikan disana. "Ahh.. Eghhh..." lenguhan kenikmatan yang Jongin rasakan.
Jongin sendiri sudah meremas rambut milik Sehun dengan gerakan sensual. Membuat libido dia terpacu dengan dahsyat. Tangan Sehun yang satunya sudah merobek kaos orange yang di gunakan Jongin.
"Brengsek, kau ahh apakan kaosku?" protes Jongin.
"Kau tahu, Bodoh. Aku sangat cemburu pada kaos yang melekat di tubuhmu ini."
"Hah!!"
"Kau tahu alasannya?" Jongin menggeleng tanda tidak tahu.
"Karena kaos ini berani-beraninya menempel di tubuh mulusmu. Semua yang ada padamu hanya aku yang boleh menyentuhnya!"
"Kau gila, jika aku keluar bagaimana?"
"Ck! Sejujurnya aku tidak suka melihatmu berkeliaran Kai."
"Suatu saat aku akan mengurungmu dan merantai tubuhmu." lanjut lagi.
"Kau gila, kau tidak membiarkan aku berkerja?"
"Bekerja? Tidak akan Bodoh, hartaku tidak akan pernah habis jika untukmu."
"Bahkan tanpa bekerja pun aku masih mampu membelikanmu pesawat, dan juga pulau pribadi." kata Sehun dengan sombong.
"Cih, jangan sombong kau Oh."
"Aku tidak sombong, hanya berbicara tentang fakta saja."
"Dasar Muka Ayam Mesum!!"
"Ahhhhhh.." teriak Jongin tiba-tiba saat Sehun menarik nipple pink Jongin dengan keras.
"Sakit Brengsek." umpat Jongin.
"Kau tahu Bodoh, mulutmu itu lebih bagus di gunakan untuk mengulum penisku."
"Dasar ahhh.."
"Sial, apa yang kau sentuh Brengsek!" maki Jongin.
"Hanya menyentuh ereksimu saja, Baby." seringai tercetak jelas di wajah Sehun.
"Lepaskan ahh Brengsek ahh.."
Sehun melepaskan kancing celana yang di gunakan oleh Jongin. Little Oh sudah sangat keras rupan. Sehun tidak kuat menahan gejolak nafsunya lagi. Dia memasukan satu jari tengahnya kedalam hole Jongin.
"Ahkk.." Jongin meringis kesakitan.
"Sakit akhh Brengsek.."
Sehun tidak tega melihat Jongin, dengan cepat satu tangannya mengocok penis Jongin dan mencium bibir Jongin panas. Jleb dua, bahkan sudah tiga jari yang masuk ke dalam hole Jongin. Jongin makin meringis. Tapi Sehun malah mengulum penis Jongin.
"Ahhh Brengsek ahh di sana, apa ahhh itu?" desah Jongin.
"Jadi ini, Bodoh titik nikmatmu?" senyum licik Sehun.
"Teme ahhh lebih ahhh cepat ahhha aku mau ahhh keluar ahhh.."
"Tidak akan Bodoh, aku perlu bermain-main sedikit."
Jongin sangat kesal, karena kesenangan dan kenikmatan miliknya di permainkan Sehun.
"Memohonlah Bodoh?" ucap Sehun.
Jongin tersiksa jari Sehun bergerak sangat lambat di dalamnya. Jongin ingin membunuh Sehun rasanya kalau seperti ini. Dengan mengesampingkan harga dirinya, Jongin menuruti apa yang di minta oleh Sehun Wajah Ayam Mesum.
"Daddy Hunniee, tolong masuki hole milik Jongine ini." ucap Jongin dengan nada yang sangat menggoda.
Janga lupakan tangan yang menyentuh pipi Sehun dengan sensual. Bibir bawah yang di gigit. Menambah kesan seksi.
"Sial!"
"Kau, sangat nakal Bodoh."
Sehun sangat terburu-buru melepaskan semua pakainya. Pakaiannya dibuang ke sembarang arah. Dia mengocok kembali penisnya. "Hunnie, apa itu akan muat?" tanya Jongin takut-takut.
Masalahnya penis Sehun besar, lebih besar dari pada milik Jongin. Penis Jongin mungil sama seperti yang punya.
"Tenang lah Bodoh," jeda sesaat. "Semua akan baik-baik saja."
Jongin mengangguk tanda mengerti. "Ini akan sakit di awal, tapi setelahnya akan nikmat. " lanjut Sehun lagi.
Sehun memposisikan penisnya di lubang Jongin. Dengan sangat pelan-pelan Sehun memasukan miliknya.
"Akhh." Jongin meringis lagi.
'Seperti terbelah menjadi dua.' pikir Jongin.
Brrraaaakkkkkk
Pintu terbuka dengan sangat kencang. Jongin dan Sehun menoleh seketika. Mereka ingin melihat siapa yang menganggu aktivitas mereka.
'Berengsek!!" umpat Sehun dalam hati.
Sehun melihat yang mengganggu ritualnya dengan Jongin. Sedangkan Jongin sudah melotot lucu. Mukanya sudah sangat merah menahan malu. Bagaimana tidak, mereka kepergok melakukan yang iya iya.
Tbc...
