Satya Pov
Sehun melihat siapa pelaku yang mendobrak pintu apartemennya. Matanya melotot, setelah mengetahui siapa si pelaku. Tapi setelah sadar dari rasa tekejutnya, Sehun kembali kewajah datarnya.
"Apa yang Ayah lakukan disini?" tanya Sehun kepada orang yang mendobrak pintu.
"Kau yang apa-apaa?! Cepat pakai pakaian kalian dan temui kami di ruang tamu!" tegas Seunghyun pada sang anak.
Seunghyun dan Jiyong berjalan menuju ruang tamu. Jiyong masih belum bisa meproses apa yang terjadi. Jiyong hanya diam dalam mode blanknya, sampai sang suami Seunghyun menyeret istrintya itu. Sedangkan Jongin dan Sehun sibuk memakai pakaian mereka sendiri.
"Brengsek, apa tidak apa-apa?" tanya Jongin akhirnya.
"Tenang Bodoh, aku akan melindungimu!"
"Tapi Brengsek?"
"Sudahlah Jongin, sebaiknya kau diam. Kita lihat apa yang Ayah dan Ibu mau."
Jongin diam tidak menjawab, dia lebih memilih menundukkan kepalanya dan mengikuti Sehun. Mereka sampai di ruang tamu. Sehun dan Jongin mendapatkan tatapan mematikan dari Seunghyun.
"Ada apa Ayah kemarin?" tanya Sehun to the point.
Jongin mengenggam tangan Sehun erat, dia merasa sangat gugup dan ketakutan. Sehun bisa merasakan genggaman dari Jongin yang kian mengerat. "Sayang, jangan membuat Jongin ketakutan seperti itu." terang Jiyong pada suaminya.
"Hn."
"Kai, maafkan Ayah iya. Kau tahu sendiri Ayahmu ini sangat menyebalkan." jelas Jiyong sambil mengelus pipi Jongin sayang.
"Ayah?" Jongin binggung.
"Ibu, aku mohon." pinta Sehun lirih.
Jiyong tersentak kaget dengan ucapannya sendiri. Dia melupakan sesuatu. "Maksud Ibu begini. Kau kan kekasih Sehun." jeda sesaat.
"Kau bisa memanggil kami Ayah dan Ibu juga, sama seperti Sehun memanggil kami." jelas Jiyong.
Jongin dengan cepat melirik Sehun, meminta pendapat. Tapi yang di dapat hanya tatap seolah-olah tidak apa-apa, terima keputusan Kaa-san. Jongin terseyum senang, mendapatkan perlakuan seperti itu dari orang tua yang menjadi kekasihnya itu. Sebenarnya tadi Jongin sempat bingung, tapi setelah di jelaskan akhirnya dia mengerti.
"Iya Ibu." ucap Jongin.
"Kai, maafkan sikap Ayahmu, oke?" pinta Jiyong.
"Kai mengerti Kaa-san, Kai hanya takut Ayah marah karena masalah tadi." cicit Jongin sambil melirik Seunghyun.
"Kai, kemari?" pinta Seunghyun tiba-tiba, menyuruh Jongin duduk disebelahnya.
Kembali Jongin melirik Sehun dan juga melirik Jiyong, mereka meberikan anggukan kepala dan senyum tipis dari keduanya. Jongin pindah duduk kesamping Seunghyun, "Ada apa Tuan Oh." ucap Jongin kecil.
"Jongin, bukankah sudah di katakan oleh Ibumu, panggil aku Ayah?" raut kekesalan terdapat di wajah Seunghyun.
"Lihat Kai, Ayah mu merajuk. Panggil dia Ayah, jika kau tidak mau images Tuan Besar Oh akan hilang." Jiyong terkikik geli melihat tingkah suaminya.
Jiyong mendapatkan delikan kesal dari suaminya. Apa-apaan itu, sangat tidak Uchiha sekali pikir Seunghyun dalam hati. "Maafkan Kai, Ayah?" pinta Kai memelas.
"Hn."
Entah kenapa tiba-tiba mata Jongin berkaca-kaca dia menundukan kepalanya takut mendengar ucapan dari Seunghyun. Seunghyun yang melihat gelat menantunya tersenyum geli.
"Kai?" panggil Seunghyun lagi.
Jongin kali ini mendongak menatap mata hitam milik Seunghyun. "Kenapa menantu Ayah menangis?" tanya Seunghyun dengan lembut.
"Uuhhheeeeee Ayahhh uuhhhheeee."
Tangis Jongin pecah, tanpa pikir panjang dengan cepat Jongin memeluk tubuh Seunghyun dan itu mendapatkan delikan sebal dari Sehun. Seunghyun menatap Sehun dengan pandangan mengejek dari matanya tersirat ucapan 'Lihat Jonginku sangat manis sekali.'
Lalu di balas juga oleh Sehun lewat tatapan 'Lepaskan milikku Ayah.' decak Sehun.
Mereka sibuk adu pandangan yang mematikan, Jiyong tersenyum geli melihat kelakuan kedua Oh dihadapannya jika sudah berhubungan dengan Jongin.
"Bodoh! Berhenti memeluk Ayah seperti itu?!" terang Sehun dengan nada cemburu.
Jongin melihat Sehun dengan mode merajuknya. Dia hanya memutar bola mata malas akibat sikap Sehun yang cemburu tidak pada tempatnya.
"Tou-san lihat anakmu, dia sangat menyebalkan." rengek Jongin sambil mengeratkan pelukannya di tubuh Seunghyun.
"Diam Sehun." bela Seunghyun. Jongin tesenyum kemenangan di dada bidang Seunghyun. Sekali-kali menistakan Muka Ayam itu tidak apa-apa.
"Ck!"
Dengan kesal Sehun melepaskan secara paksa pelukan Jongin pada Seunghyun. "Ayah, tolong Kai?" rengek Jongin.
"Lepaskan menantuku! Kau tidak lihat dia kesakitan." tegas Seunghyun.
Dia tidak tega melihat Jongin di tarik dengan paksa seperti itu. Lihatlah wajah memerahnya itu, sangat manis. "Sudah-sudah kalian ini." ucap Jiyong melerai perdebatan kedua Oh tersebut.
"Hn." jawab mereka kompak.
"Ada apa Ayah dan Ibu kemari?" tanya Sehun akhirnya.
"Hanya jalan-jalan," kata Jiyong.
"Kau tidak pandai berbohong Ibu, jadi jelaskan?" pinta Sehun.
"Baik-baik, ini perintah dari Jungkook. Katanya Sehun akan memakan seorang di apartemen brengseknya hidup-hidup,"
"Maka dari itu kami segera kesini, kami tidak tahu maksud memakan dari Jungkook."
'Jungkook sialan, awas saja kau. Akan ku potong milikmu nanti.' umpat Sehun dalam hati.
Sedangkan Jungkook tiba-tiba merinding di lain tempat. "Kenapa firasatku tidak enak, seperti akan terjadi bencana." katanya.
"Ada apa Kookie?" tanya Taehyung setelah mereka selesai melakukan yang iya iya.
"Bukan apa-apa, hanya..sudah lupakan, sebaiknya kita lanjut ke ronde kedua." seringai Jungkook.
Kita biarkan Jungkook dan Taehyung enaena, mau buat little Oh/Jeon junior nantinya.
"Jadi kalian kesini karena suruhan Jungkook?" ucap Sehun kesal.
"Iya/Hn."
"Kami tidak tahu ternyata memakan punya arti kata lain." goda Jiyong.
Jongin yang mendengar kata ambigu dari Jiyong seketika wajahnya bersemu merah, apalagi mengingat apa yang terjadi dengan dirinya dan Sehun.
"Sudahlah, kalian bisa melanjutkan membuat cucu untuk kami."
"Kami pulang dulu, ayo Sayang?" kata Jiyong.
"Ibu dan Ayah hati-hati dijalan," ucap Jongin ceria.
"Hn."
"Kami pulang?"
"Iya/Hn." ucap Hunkai kompak.
Sepeninggal kedua orang tua Sehun, Sehun melirik kearah Jongin. Seringai mesum tercetak lagi. "Bodoh? Apa kita lanjutkan yang tadi?"ucap Sehun dengan alis naik turun.
"Dasar Muka Ayam Mesum. Aku mau pulang!" teriak Jongin dan segera melesat pergi keluar apartemen.
Sehun sangat gemas menggoda Jongin, liatlah tingkah imut dan malu-malu Jongin pada Sehun. Dengan cepat dia mengejar Jonginnya. "Bear tunggu aku!" teriak Sehun.
Tbc..
