3

135 8 6
                                    

"Maaaa Shakilla telat"

Jam dinding menunjukan pukul 06.15 WIB. Shakilla langsung menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Tidak memakan waktu lama untuk mandi, Shakilla langsung memakai seragam olahraga yang sudah dipersiapkan.

Hari ini adalah hari dimana siswa baru harus mengucir rambutnya yang jumlahnya berdasakan abjad namanya.  "Vallenia Shakilla" 16 abjad. Shakilla harus mengubah rambut gerainya menjadi 16 kuciran.

Shakilla selesai mengucir rambutnya, shakilla melihat ke cermin dan merasa dirinya aneh dengan penampilannya.

Shakilla memasukan beberapa alat tulis juga dompet serta ponsel. Shakilla buru buru menuju lantai dasar untuk pamit ke mamanya.

Sama seperti hari hari biasa, Shakilla selalu memesan ojek online untuk menuju ke sekolahnya.

"Ma, abangnya udah di depan. Shakilla berangkat dulu ya"

"Eeehh ini bekal sama air minumnya, jangan lupa dimakan"

"Iya ma"

Gerbang masih terbuka, karena masih jam 06.55 WIB. Namun, sesuai pengumuman hari lalu, semua siswa baru harus masuk sebelum jam 06.45 WIB.

Saat melangkah ke hall, Shakilla langsung bertemu dengan seniornya, Jensen. Shakilla merasa gugup dan takut. Shakilla berusaha menahan dirinya untuk biasa aja saat bertemu Jensen.

"Jam segini baru sampai. Dari mana aja?! Gak denger pengumuman hari lalu?! Hah?!"

"Mmaaf kak, aakku tadi kesiangan. Jjadii aku telat"

"Basi! Lari 20 putaran dilapangan. Sekarang!!!"

"Iiyyaa kak" Shakilla meletakkan tas dan bekalnya di kursi yang berada di dekat Jensen.

Shakilla berlarian memutari lapangan sesuai perintah Jensen. Panas matahari begitu menyengat ke tubuh Shakilla. Pada putaran ke 10, kaki Shakilla sudah mulai lemas, perutnya mulai sakit dan mukanga mulai pucat. Mengingat pagi ini Shakilla belum sempat sarapan.

Selesai 20 putaran, Shakilla menghampiri Jensen untuk melapor bahwa Shakilla sudah selesai menyelesaikan perintah Jensen.

"Kak sudah....  20 putaran" ucap Shakilla dengan lemas.

"Bagus, lo langsung ke kelas lo sana"

"Iyyaaa kak"

"Eh tadi bekal lo udah gue makan, kebetulan gue lagi laper. Nih tempatnya"

Jensen melemparkan tempat makan milik Shakilla. Seperti manusia tak punya hati, Jensen bersikap santai seolah tidak perduli keadaan Shakilla. Seharusnya bekal itu Shakilla makan untuk mengganti sarapan yang tak sempat Shakilla lakukan tadi pagi. Dan saat ini, bekal itu habis dimakan seniornya.

Shakilla menuju ke kelasnya dengan kondisi sangat lemas. Shakilla berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menunjukan bahwa dirinya sedang lemah.

Kelas X-3 berlangsung membahas suatu materi yang diisi oleh kak Adnan. Saat Shakilla melangkahkan kakinya di pintu kelasnya, Shakilla  merasakan kepalanya berputar sangat kencang.

Bruk.

"Shakilla" ucap seorang cowok dari kejauhan.

Saat bel istirahat berbunyi, Lani langsung menuju ke UKS untuk menemui Shakilla. Shakilla berbaring di ranjang UKS, wajahnya sangat pucat dan kondisinya sangat lemas.

"Lani"

"Udah bangun lo kill, gue khawatir tau"

"Eee maaf"

SenioritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang