Black Kitten

6 1 0
                                    

Markas K.I.L.L, Kamis 13-Mei-2019
19.16WITA
suara helikopter terdengar dari kejauhan, kurasa itu helikopter Kapten Buck
"Hey lihatlah itu Kapten Buck!" Seruku kepada Fadil dan Sisyl

Kami sudah menunggu lebih dari 2 jam yang lalu, untung saja kami membawa telapon genggam untuk bermain game dan melepas kebosanan

"Cepatlah anak-anak!" Teriak Kapten Buck

Ini tidak seperti yang ku bayangkan, kami menaiki helikopter dengan bunyi baling-baling yang sangat kencang dan pada malam hari dimana kami tidak bisa melihat dengan jelas
***
Kami turun di atas sebuah gedung yang sepertinya tidak terawat, yah itu masuk akal pasti pemilik gedung ini sudah jadi zombie atau kabur dari sini

"Baiklah! Kurasa kalian ingin mengetahui kenapa kita turun disini kan?" Tanya Kapten Buck

"Betul!" Jawab Fadil

Kami diturunkan di atas gedung ini karena pihak markas menerima informasi bahwa gedung ini adalah tempat tinggal dari 'Black Kitten dan kelompoknya' yang diduga menjadi dalang dari kekacauan ini" kata Kapten Buck

Kami berjalan menuruni satu persatu anak tangga, memeriksa dari lantai ke lantai,Semuanya aman, aku tidak yakin si penjahat itu ada disini

Kemi menuju lantai ke 12 yang menurutku akan sama seperti lantai-lantai lainnya

"Pakailah masker kalian disini akan terasa sedikit tidak nyaman" kata Kapten Buck

Apa maksudnya dengan 'tidak nyaman'? Aaah yasudahlah

"Kriieet"
Kapten membuka pelan pintu itu, kuperhatikan isi ruangan itu seraya memasukinya semuanya terlihat normal, tapi tunggu! Setelah kuperhatikan lebih jelas terlihat seorang anak yang memakai piyama ber-hood telinga kucing dan memakai topeng kucing hitam

"Kapten dia disana!" Kataku seraya menunjuk ke arah anak itu

"Kena kau dasar cecunguk" Kata Kapten seraya berlari menangkap anak itu

Anak itu langsung duduk seperti jatuh pingsan, malangnya Kapten Buck tubuhnya menabrak kaca hingga akhirnya menghempas tanah

"Kapten yang bodoh" kata anak itu

Dengan cepat aku membidik kepala anak itu dengan Revolver milikku,
Tiba-tiba sebuah bom asap entah datang darimana berada di antara kami.

Asapnya berwarna biru kehijauan, aku tidak bisa melihat dengan jelas

"Bruuk!"
Fadil dan Sisyl jatuh pingsan, apa yang terjadi? Kurasa aku juga sudah mulai mengantuk.
***
"Hey bangunlah dasar tukang tidur!"

Suara itu membangunkanku, kami diikat di sebuah tiang beton yang membuat kami tidak bisa mengambil senapan ataukah senjata milik kami

"Ky kurasa kau terlalu kasar pada mereka" kata anak yang bertopeng kucing hitam tadi

"Mereka bukan tamu Fus!" Kata seseorang bertopeng singa

"Sudahlah! Lebih baik kita wawancarai mereka" kata seseorang bertopeng panda

"Wawancarai? Yang benar itu introgasi dasar panda kurang tidur!" Kata si topeng kucing

Si topeng panda membuka masker kami, tiba-tiba si topeng serigala yang daritadi hanya duduk memainkan ponselnya berkata "i, itu dia!"

"Dia siapa maksudmu?" Tanya si topeng singa

"Dia....
***
"Oowh seperti ituuuh" ucap si topeng kucing seraya melepaskan ikatan dari tubuh kami

Apa yang dilakukan Sisyl? Dia langsung mengambil pistol dari meja dan menodongkannya di kepala si topeng kucing

"Siapa kau dan apa maumu?!" Tanya Sisyl sedikit berteriak

"Baiklah baiklah" ucap si topeng kucing seraya melepas topengnya

"Namaku Saif dan aku ingin menghentikan kekacauan ini" kata Saif

"Bagaimana?" Tanya Fadil

"Sebelum aku menjawabnya, lebih baik singkirkan dulu pistol ini dari kepalaku, aku tidak suka ini!" Ucap Saif

kliZeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang