4.Semua pergi

1.7K 81 3
                                    

"Tapi, kalau kalian hikss pergi nanti aku hikss sama siapaa??" gue

Bang arkan pun diam

Membisu

Seperti

Patung

Malin kundang.

Gue pun ngelepas pelukan bang arkan, dan gue pun langsung masuk ke kamar lalu mengunci pintu.

"Dek dengerin abang dulu" bang arkan

"PERGIIIIII!!!! HIKSS GUE GAK BUTUH LO DISINIII!! GUE GAK BUTUHH LO BANGG HIKSS" gue

"Dekkk" bang arkan

Prangggg!!

Gue pun ngelemparin vas bunga hingga pecah.

"SEKALI GUE BILANG PERGI YA PERGI!!!!!" kali ini gue gak bisa nahan emosi.

"Oke abang bakalan pergi" bang arkan

Jejak kakinya pun terdengar,sampai jejak kakinya tidak terdengar lagi.

Apa gue sekejam itu?

Maafin gue bang.

Beberapa jam gue ngurungin diri di kamar, gak kerasa sekarang udah jam 18.30

Daripada gue diem dirumah,mendingan gue pergi ke taman kota. Karena disana gue bisa nenangin diri.
Gue pun siap2 untuk pergi, meskipun keadaan gue berantakan.

Saat gue hendak menuruni tangga, gue ngeliat ayah, bunda dan bang arkan lagi duduk di ruang keluarga.

Gue cuman bisa pura2 gak liat, dan jalan

"Mau kemana?" bunda

Gue pun masih pura2 tuli

"Renita ini sudah malam, gak baik perempuan keluar malam" ayah

Cihhhh, gue gak akan baik baik aja ketika kalian pergi ninggalin gue sendirian.

Gue pun masih diam.

"RENITAA!!!"

Bang arkan ngebentak gue?
Baru kali ini gue di bentak sama bang arkan, bahkan bang arkan adalah satu2nya org yang gk pernah ngebentak gue. Tapi itu beda

Mata gue memanass

"AYAH SAMA BUNDA NANYA KE KAMU. BISA GAK SIH LO GA USAH EGOIS KAYAK GINI?" bang arkan

Apa? Gue egoiss?

"EGOIS? GUE GAK EGOISSSSSS!!!! PEDULI APA KALIAN DENGAN SAYA? BUKAN KAH KALIAN LEBIH PEDULI DENGAN DIRI SENDIRI?"

Plakkkkk!!!!

Bang arkan nampar gue. Yang gue rasain sekarang. Sakit.

"TAMPAR BANGG TAMPARRR!!!!!" gue pun nangis sejadi jadinya

"Maafin abang dek, ab--" gue pun memotong pembicaraan bang arkan.

Fake Nerd HolkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang