Hari ini Doyoung sama Ten dateng buat jengukin Jungwoo. Tapi ya namanya Ten kalo udah sama Doyoung bukannya bikin adem malah bikin rusuh.
"Ahh.. Pelan.."
"Iya ini pelan."
"Shhh..."
"Gausah desah bego."
"Gausah ngegas bngsat!"
"Udah elah brantem mulu lo berdua gak capek?" Kata Jungwoo yang udah frustasi liat Ten sama Doyoung.
"Ya si Doy ngobatinnya gak becus amat!"
"Gua udah ngobatin baik-baik ya. Lagian elonya luka kecil gini doang lebaynya naudzubillah."
"HEH GAUSAH NGEGAS YA LO!" -Ten.
"ELO YANG NGEGAS BNGSAT! EMOSI GUA!" -Doy.
"Yatuhan ambil lah aku." -Jungwoo.
Jungwoo frustasi nih kalo Doyoung sama Ten udah brantem. Emang ya Tom kalo ketemu Jerry ya gak ada rukun rukunnya.
"Yaudah sini gue aja yang ngobatin." Kata Jungwoo pada akhirnya.
"Gak. Biar Doyoung aja yang ngobatin."
"Ogah, gua siram air keras ke ntu luka mampus lo."
"HEH-"
"Udah dong udah. Sini biar gue yang obatin."
"Kaga, Woo. Lo istirahat aja, lo kan lagi sakit. Lagian Doyoung harus tanggung jawab bikin jari gue lecet kaya gini." Kata Ten sambil nunjukin jarinya.
"Si bego. Lecet dikit doang banyak protes."
(jadi gengs, lukanya Ten kaya gitu)
"Lagian gimana ceritanya sih kalian bisa kecelakaan kaya gitu?"
"Au tuh si Doyoung. Sosoan bawa motor, SIM aja gak punya. Kan nabrak bak sampah depan komplek lo."
"Demi apaan?" Jungwoo udah siap siap ketawain, tapi suara ketukan pintu bikin mereka bertiga auto noleh.
"Masuk aja. Pintunya gak dikunci." Kata Jungwoo.
Pintu kebuka nampilin sosok ganteng. Siapa lagi kalo bukan Lucas.
"Ebuset gue banyak sedekah apa gimana nih? Siang bolong udah liat bidadara." Gumam Ten.
Ten melongo, Doyoung b aja, Jungwoo bete.
"Hai." Sapa Lucas sambil senyum. Kali ini penampilan Lucas lebih santai. Gak pake jas hujan kaya kemarin.
Ga deng, maksudnya Jas Dokter.
Jadi Lucas tuh cuma pake kaos putih polos trus dari luar dilapisi kemeja biru gitu. Pokoknya seger banget liat dia.
"Tumben lo gak pake jas dokter kebanggaan lo itu." Celetuk Jungwoo.
Lucas cuma senyum sok cool. Dia gak nanggepin omongan Jungwoo, malah sibuk nyiapin alat alat medisnya buat meriksa keadaan Jungwoo.
"Woo, itu dokter pribadi lo?" Bisik Ten. Jungwoo cuma ngangguk.
"Pendiem ya? Cool banget." Kata Ten lagi.
APA?! PENDIEM?!
LUCAS PENDIEM?!
Pengen rasanya Jungwoo teriak-teriak spill ke Ten tentang betapa bacotnya dokter muda yang satu itu.
Tapi dianya lagi males. Jadi di iyain aja.
"Nah, keadaan kamu baik baik aja hari ini. Sekarang coba berdiri, kita terapi jalan lagi."
WHAT?!
Jungwoo cuma bengong liatin Lucas. Itu anak lagi gak kesambet kan?!
"Kenapa liatin saya kaya gitu?" Tanya Lucas.
"Lo lagi gak kesambit kan?"
"Kesambet woy." Koreksi Doyoung sama Ten barengan.
"Ya itu maksud gue kesambet. Tumbenan lo sok sopan gini. Biasanya juga ngegas!" Kata Jungwoo ke Lucas.
Lagi lagi, bukannya nanggepin omongan Jungwoo, Lucas cuma senyum doang trus bantu Jungwoo berdiri.
Jungwoo liatin Lucas curiga. Itu anak aneh banget dah kalo jadi pendiem gitu. Tapi setelahnya Jungwoo gak ambil pusing. Dia sama Lucas ngelanjutin terapi berjalan dengan aman dan tentram. Gak kaya kemarin-kemarin.
Setelah terapi, Lucas bantu Jungwoo buat baringan lagi di kasurnya.
"Bagus, udah ada peningkatan. Kemungkinan kaki kamu udah bener-bener pulih. Besok kita coba terapi jalan di taman. Biar otak kamu lebih fresh juga. Pasti bosen kamu seminggu lebih dikamar mulu."
Jungwoo ngangguk doang.
Ten nyolek Jungwoo. Jungwoo noleh. "Itu, dokternya udah punya pacar belom?" Bisik Ten sambil liatin Lucas yang lagi sibuk rapiin alat-alatnya.
"Gak kali, knapa?" Balas Jungwoo.
"Mau gua pepet." Bisik Ten lagi. Belom sempet Jungwoo bales, Ten udah melesat deketin Lucas.
"Hei." Ten senyum-senyum.
"Iya?"
Ten ngulurin tangannya. "Nama gue Ten, gue sepupunya Jungwoo."
Lucas balas jabat tangan Ten. "Oh gitu? Hahaha, iya."
"Nama lo siapa?"
"Lucas."
"Anjir. Cuek amat." Batin Ten nelangsa.
"Udah ya, saya buru-buru mau pergi. Jungwoo, besok jangan lupa."
"Hooh."
Setelah itu Lucas langsung keluar dari kamar Jungwoo.
"Eh Woo, dia ganteng banget ya? Tapi sayang, cuek."
"Heh cabe. Jadi lo sebenarnya naksir siapa? Si Jojo apa si dokter itu?" Doyoung yang daritadi banyak diem akhirnya angkat bicara.
"Sirik ae lu Kipli."
"Kipli nama bapak gue, dodol." Jungwoo ngejitak kepala Ten.
Doyoung auto mampusin pas liat kepala Ten dijitak.
"Eh tapi gue ngerasa ada yang aneh sama si Lucas." Kata Jungwoo tiba-tiba.
"Aneh?" Tanya Doyoung. "Aneh gimana?"
"Ya aneh aja. Dia biasanya ngegas. Bacot. Ngeselin. Tapi hari ini kok beda banget. Lebih banyak diemnya. Padahal biasanya gak bisa diem."
"Ah yang bohong?" Tanya Ten.
"Yang bener kali." Doyoung ngoreksi sambil ngejitak Ten.
"GAUSAH JITAK JITAK BISA GAK SIH?!"
"GAUSAH NGEGAS BEGO. KAGET GUE."
"YA LU SIH-"
Nah kan. Mulai lagi.
Sementara di lain tempat, Lucas markirin mobilnya ditempat pemakaman, ditangannya udah megang sebuket bunga Aster. "Sayang... Aku dateng." Gumam Lucas sambil senyum kecil.
.
.
.
TBC
Apa iniiiii. Ga jelas? Emang. Gatau ah mau bilang apa. Intinya voment ya :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Masa Gitu (Lucas x Jungwoo)
Humor"Jalannya pelan-pelan aja, awas lo kesandung batu ginjal." -Lucas, 21 tahun, Dokter muda. "???!!!" Jungwoo, 22 tahun, Ga tau mau kerja apaan. BXB, Short story.