Lo Suka?!

42 5 2
                                    

Halloo kembali lagi nihh sama thania dan revan.

Tapi gak ada semangat buat nulis

Kalian gak mau kasih vote padahal itu semangat buat author nulis loh.

Happy reading yahh....

Typo bertebaran...

.............

"Thania..." panggil seseorang yang tiba tiba masuk ke UKS, orang tersebut sedikit terkejut karena di dalam thania tidak sendiri tapi dengan revan.

Thania dan revan refleks menengok ke sumber suara, dan ternyata mega. Yang thania tau mega adalah teman seangkatannya dan salah satu penggemar revan.

"Eh ada revan" ucapnya dilembut lembutkan membuat revan bergidik ngeri.

Thania memutar bola matanya malas,melihat mega yang palah memandangi revan.

"Ada apa manggil gue?" Tanya thania menyadarkan mega.

"Eh o iya lupa,tadi sama pembina lo dipanggil suruh jadi petugas" katanya dengan sok manis dihadapan revan.

"Oke" ucap thania dan beranjak turun, tapi tiba tiba tangannya ditahan oleh revan, "lo kan masih sakit!" katanya. "Gak!" Balas gue dan menghempaskan tangannya kasar.

Mega melihat itu semua, sedikit terkejut dengan tingkah laku thania yang tidak seperti biasa. Kayaknya mereka lagi berantem deh. Emm kesempatan gue nih,batinnya.

Mega sebenernya bukan orang yang jahat,dia baik,sopan,dan pastinya penggemar revan. Ia senang jika revan dan thania bertengkar karena dengan begitu ia bisa memiliki waktu lebih lama untuk dekat dengan revan. Karena jika mereka tidak bertengkar hampir setiap waktu bersama dan pastinya mega ga berani deketin.

Apel sore telah selesai dan para anggota pramuka sedang mempersiapkan api unggun untuk acara nanti malam. Dan serah jabatan dilaksanakan besok pagi sekaligus upacara penutupan.

Sebenernya kalo nginep disekolah gini anggota pramuka disini udah sering dan pembina pun juga ngizinin asal ga ada yang aneh-aneh.

"Jon..jojon bantuan gue dong" pinta thania pada temannya yang dipanggil jojon itu,padahal nama aslinya afrizal. Gila jauh banget kan ga nyambung sama sekali.

Revan yang saat itu juga sedang membantu persiapan api unggun mendengar perkataan thania, ia merasa ada perasaan aneh ketika thania yang biasanya selalu meminta tolong padanya justru sekarang menghindarinya.

Thania masih diam dan menghindari revan sejak ia keluar dari UKS, thania masih ada rasa kesal.

"Revan tolong didepan ga ada yang nemenin gue jaga nih,gue suruh gantiin thania dan lo kan juga petugas jaga depan..yuk" kata mega ke revan saat persiapan api unggun hampir selesai.

Mega yang saat itu tau revan dan thania sedang panas ia tidak membiarkan kesempatan dekat dengan revan hilang.

"Gue di gantiin gio" jawab revan dingin.

"Gio gak bisa,katanya dia ada urusan,yuk cepetan ga usah kebanyakan alesan" mega menarik revan dan sekilas melirik pada thania.

Ganjen banget sih.batin thania

"Ish apaan si kok gue ga suka,gue kan bukan siapa siapanya. Aneh iihh gue semenjak kebentur, jangan jangan otak gue nempel dipintu lagii" ucap thania ngelantur aneh.

Pukul 20.00

Setelah beristirahat cukup lama thania keluar untuk mengikuti acara inti yang termasuk acara yang paling ia suka dan ia tunggu.

"Thaniaaa..." panggil seseorang saat thania sedang memakai sepatu.

Thania hanya melihatnya sekilas dengan muka datar dan kembali memakai sepatu.

"Than lo masih marah?" Tanya revan lembut.

"Maafin gue yah,please kan gue ga sengaja. Gue sama mega juga tadi cuma jaga doang kok ga ada apa apa gue ga aneh aneh" lanjutnya.

"Mau jadi pacar lo kek mau lo ngapa ngapain juga bukan urusan gue" jawab thania dan langsung melengos pergi.

"Yaaahh...gini nih kalo udah marah susah dibujuknya" sesal revan.

.....

"Eh than sendiri aja?tumben mana revan?" Tanya temannya yang tidak sengaja lewat.

"Eh iya,ga tau tuh bocah kemana" jawabnya singkat.

"Ya udah bareng yuk" ucapnya dan langsung menariknya ke lapangan.

"Eehhh".

Thania hanya menurut saja lagian daripada sendirian ga bakalan asik nikmatin api unggunnya.

.....

"Lo suka thania?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Enggak" balasnya singkat.

"Kalo suka bilang aja ga usah nusuk dari belakang,ngapain tadi barengan?" Emosinya mulai naik.

"Lo kenapa sih van? Lo suka? Bukannya ga boleh pacaran diambalan? Lagian gue denger denger lo deket sama anak sekolah lain kan?" Skak mat. Ia diberondong pertanyaan yang tak bisa ia jawab.

Lalu orang itu pergi meninggalkan revan yang sedari tadi bertanya tidak jelas.

Kok gue gini banget sih,kan gue bukan siapa siapanya.jangan jangan...gak gue ga mungkin,udah ah dipikir makin pusing aja.batin revan.

"Jalan jalan yuk" ajak seseorang yang tiba tiba datang dan mengandeng tangannya.

"Gak,bentar lagi acara selanjutnya mulai" jawabnya singkat.

"Ya udah kesana bareng yah?" Pintanya.

"Iya iya tapi ga usah pegang pegang tangan gue ga,gue risih" ucapnya dingin dan segera berlalu.

"Ish nyebelin banget sih main tinggal aja,tungguin!!" Kesal mega.

......

Mentang mentang lagi ga akur langsung deh deketin cewe lain,dasar playboy!,eh bentar kok gue marah sih?ngapain coba ga jelas.

Mata revan melihat kesana kemari dan hap revan melihatnya,dan duduk dengan orang yang tadi. Ia masih sedikit kesal karena debat singkat dengan dirinya.

Revan langsung berlari dan duduk tepat disebelah kanannya yang masih kosong. Tak ada respon dari thania dia masih diam duduk didepan api membara menunggu acara dimulai.

Ada ide gila muncul di kepalanya.

"Ka saya ka,saya mau nyanyi"

"Oke van silakan ketengah tengah ya"

"Yuk" ajak revan.

____________

Huuuaaa jadi gimana gimana? Setelah sekian lama hiatus akhirnya update jugaaa😂😂

Maap ya kalo masih kurang dapet feelnya. Sekedar hiburan author yang sok sibuk ini😎.

Jangan lupa vote dan comennya kalo kalian suka🤗🤗.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Of PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang