PROLOG

1K 54 0
                                    


    Seorang wanita berlari tergesa – gesa memasuki sebuah hutan sambil menggendong bayi dipelukannya. Dibelakang ada sekelompok kultivator dengan memakai pakaian putih dengan motif api dan matahari berwarna merah mengejar wanita itu. Untungnya wanita itu sudah jauh dari mereka.

Tidak jauh dari tempatnya wanita itu melihat ada sekelompok kultivator yang sedang berburu malam. Kelompok kultivator itu mamakai pakian ungu dengan lonceng perak yang diukir dengan motif teratai berkelopak sembilan yang menggantung di ikat pinggang mereka. Mereka adalah kultivator sekte YunMeng Jiang. Wanita itu mendekati mereka tapi mereka tiba – tiba menodongnya dengan pedang mereka.


"Siapa kamu?" tanya salah satu kultivator.

"Tolong bantu aku." jawab wanita itu. Wanita itu mendekati kultivator yang bertanya padanya dan menyerahkan bayinya. Dia juga memberikan sebuah kotak kayu berwarna hitam dengan ukiran matahari di tiap sisinya. Setelah menyerahkan bayinya wanita itu langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

"Tunggu!" terlambat wanita itu sudah pergi. Bayi itu menangis meraung raung. Kultivator itu menenangkan bayi itu dengan bersenandung kecil dan bayi itu pun berhenti menangis.

"Oh jadi kamu suka mendengarkan nyayian ya?" tanya kultivator itu sambil tersenyum.

"Ketua sekte apakah anda akan merawat bayi itu?" tanya salah satu murid.

"Iya. Aku akan merawatnya."

"Tapi bagaimana dengan nyonya? Nyonya pasti tidak akan senang."

"Kau tidak perlu khawatir soal itu."


Dia adalah ketua sekte YunMeng Jiang, Jiang FengMian. Dia memiliki 2 orang anak yang berusia 2 tahun dan 5 tahun. Bayi yang ada di pelukannya pasti usianya tidak jauh dari putra nya. Mungkin bayi ini baru berusia 1 tahun sedangkan putranya berusia 2 tahun.


"Kita kembali ke LianHua Wu."

"Baik."


Diperjalanan Jiang FengMian mendengar erangan kesakitan. Ia berhenti dan menajamkan indra pendengarannya. Jiang FengMian meminta murid – muridnya untuk menunggu dan ia pun berjalan mencari sumber suara tersebut. Benar saja, ia melihat wanita yang menyerahkan bayi itu padanya tergelak ditanah dengan banyak luka ditubuhnya. Jiang FengMian menatap wanita itu iba.


"Ti-tidak perlu menatapku seperti itu. I-ini memang pa-pantas kudapatkan."

"Kau masih hidup. Bertahanlah aku akan memanggil murid – muridku."

"Tidak perlu. Waktuku tidak banyak," wanita itu tersenyum dan mengelus kepala bayi yang digendong Jiang FengMian "namaku Xiao An dan putriku bernama Wen Lian. tolong rawat dia baik – baik."

"..."


Wanita itu memuntahkan darah dari mulutnya. Ia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.


"Bertahanlah A-Lian membutuhkanmu. Apa yang harus aku katakana padanya nanti? Dia pasti akan sangat sedih mengetahui ibunya meninggal seperti ini."

"A-aku tau. Aku ingin minta bantuanmu, ini yang terakhir."

"Apa yang kau inginkan?"

"Jika kau bertemu suami dan putraku katakan pada meraka bahwa aku menyayangi mereka."

"Siapa nama suamimu?"

"We-Wen Zhen."


Setelah mengatakannya wanita itu meninggal. Jiang FengMian memanggil murid – muridnya untuk memakamkan wanita itu dengan layak. Cukup mengejutkan baginya bahwa bayi ini adalah keturunan klan Wen tapi Jiang FengMian tidak mempermasalahkannya. Ia akan mendidik bayi ini menjadi Kultivator yang berbakat. 

Love and BetrayalWhere stories live. Discover now