Chapter VII : Ikatan yang Terputus

293 14 1
                                    

Wen Lian melihat sosok Wei WuXian yang berjalan menghampirinya. Dibelakan tubuh Wei WuXian berdiri seorang laki – laki yang diyakini adalah kakak laki- lakinya. Ia berteriak, “Shan-gege!”

Wen Shan memeluk Wen Lian, “A-Lan, syukurlah kau baik – baik saja. A-Qing…”

Wen Lian, “Qing-qianbei hanya pingsan. Dia syok karena melihat keadaan Ning-qianbei. Tapi, kau juga terluka. Lukamu cukup parah!”

Wen Shan bicara selembut mungkin agar kekhawatiran di hati adiknya ini hilang, "Jangan khawatir. Luka ini tidak akan menghalangiku untuk menyelamatkan seluruh keluarga kita."

Wen Lian makin khawatir, "Tapi..."

Wei WuXian memotong pembicaraan mereka, ”Lebih baik kita segera pergi dari sini. Aku sudah mengumpulkan semua keluarga kalian dan juga kuda untuk kita pergi.” Ia menggendong Wen Ning di punggungnya, “Ayo.”

Wen Shan menggendong Wen Qing ala bridal dan mengikuti Wei WuXian, begitupun dengan Wen Lian. Ia senang akhirnya bisa bebas dari ‘neraka’ ini. Sekarang mereka harus mencari tempat untuk berlindung. Mereka memilih bukit LuanZhang sebagai tempat tinggal sementara.

###

Dua hari kemudian Jiang Cheng berangkat ke Yiling dengan membawa tiga puluh murid bersamanya. Di kaki bukit LuanZhang, ratusan mayat ganas berkeliaran. Jiang Cheng melangkah maju. Mayat – mayat itu tidak menyerangnya tapi, saat murid – murid di belakang Jiang Cheng mendekat, mayat – mayat itu menggeram seolah tidak diijinkan masuk. Jiang Cheng memerintahkan mereka semua untuk menunggunya di kaki gunung. Ia berjalan melewati hutan yang gelap. Setelah ia berjalan cukup lama ia mendengar suara manusia dan juga suara nyanyian yang diiringi dengan suara seruling. Jiang Cheng sangat mengenali suara ini.

Seorang gadis berpakaian merah duduk di samping Wei WuXian yang sedang meniup Chenqing-nya. Suara nyanyian gadis itu begitu merdu dan membuat siapapun merasa tenang saat mendengarnya. Jiang Cheng mendengus. Wei WuXian yang menyadari Jiang Cheng ada disini menghentikan permainan serulingnya begitupun dengan gadis berpakaian merah itu. Ia berdiri dan menundukkan kepalanya. Wei WuXian berdiri dan merangkul bahu Jiang Cheng, ia tidak mengatakan apapun dan membawa Jiang Cheng masuk. Jiang Cheng tidak bertanya atau apapun, ia hanya mengikuti Wei WuXian. Tidak lama kemudian sekelompok pria muncul dan berlalu lalang, mereka semua pasti kultivator sekte Wen. Tapi mereka semua tidak mengenakan pakaian resmi sekte mereka. Ketika mereka melihat Jiang Cheng, mereka semua tau dari pakaian dan pedangnya kalau dia berasal dari sekte besar. Karena mereka semua masih merasa takut mereka semua menghentikan kegiatan mereka. Mereka bahkan tidak merani menatap Jiang Cheng secara langsung.

Wei WuXian melambaikan tangan, “Tidak apa – apa. Lanjutkan pekerjaan kalian.”

Begitu dia berbicara semua orang kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Jiang Cheng bertanya, “Apa yang mereka lakukan?”

Wei WuXian, “Kau tidak lihat? Mereka sedang membangun rumah dan bertani.”

Jiang Cheng, “Membangun rumah? Bertani? Bertani di bukit LuanZhang? Memangnya semua tanamanmu akan tumbuh disini? Jangan gila!”

Wei WuXian, “Hei, apa kau lupa kalau aku pernah tinggal disini selama 3 bulan.”

Suasana menjadi hening seketika. Jiang Cheng bertanya, “Apa kau tidak ingin kembali ke LianHua Wu?”

Wei WuXian menjawab dengan nada santai, “YunMeng sangat dekat dengan Yiling. Aku akan datang kalau ada waktu.”

Jiang Cheng mendengus, ketika ia ingin bicara lagi ia merasakan kakiya berat. Dia menunduk dan melihat anak berusia 5 tahun memeluk kakinya. Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap Jiang Cheng dengan matanya yang bulat. Dia anak yang baik dan ceria. Sayangnya Jiang Cheng tidak menyukainya. Dia berbalik kearah Wei WuXian, “Darimana anak ini datang? Jauhkan dia dariku.”

Love and BetrayalWhere stories live. Discover now