Jiang Cheng menghela nafas kesal dan menghampiri Wei WuXian. Ia memberikan sesuatu pada Wei WuXian, “Pedangmu!”
Wei WuXian menatap Suibian, “Terima kasih.”
Sebelum Wei WuXian bicara lagi tiba – tiba Jiang Cheng memukul kepalanya, “Dasar! Kemana saja kau selama 3 bulan ini?!”
Meskipun kata – kata Jiang Cheng terdengar seperti memarahinya tapi terselip rasa rindu. Wei WuXian membalas pukulanya, “Ceritanya panjang, sangat panjang!”
Ada amarah dalam kegembiraan Jiang Cheng. Ia memeluknya erat sebelum mendorongnya kembali sambil berteriak, “Bukankah kita sepakat untuk bertemu dikota yang ada dikaki gunung? Aku menunggu hampir 1 minggu dan tidak melihat bayanganmu! Selama 3 bulan terakhir aku begitu sibuk sampai membuat kepalaku pusing!”
Wei WuXian menceritakan apa saja yang menimpanya selama 3 bulan terakhir. Dari saat ia ditangkap prajurit Wen Chao dan dilempar ke jurang di bukit LuanZhang. Ditambah perubahan Wei WuXian yang sekarang. Jiang Cheng hampir tidak mempercai semua cerita Wei WuXian tapi, yang terpenting ia kembali dengan selamat.
Wei WuXian tersenyum, “Waktu itu aku menemukan gua, dan didalam gua itu ada sebuah buku tua yang ditinggalkan seorang kultivator misterius. Aku mempelajari semua ilmu yang ada didalam buku itu dan saat aku keluar dari bukit LuanZhang aku sudah sekuat ini. kau percaya padaku?”
Jiang Cheng bercekcok, “Sadarlah, kau terlalu banyak membaca cerita legenda di buku bergambar itu, kan? Bagaimana mungkin ada seorang kultivator misterius yang meninggalkan bukunya didalam gua seperti itu!”
Wei WuXian menghela nafas, “Lihat. Kau bahkan tidak mempercayaiku padahal aku tidak berbohong.”
Sebelum Wei WuXian menyelesaikan ceritanya, ia mendengar jeritan tipis Wen Chao di pojok ruangan. Wei WuXian dan Jiang Cheng segera berbalik dan berjalan menghampiri Wen Chao. Wen Chao sudah setengah mau mati. Ia tidak berteriak lagi ataupun melarikan diri.
Jiang Shen masih berdiri di belakang mereka dan memperhatikan apa yang akan dilakukan senior dan ketua sektenya pada Wen Chao. Wei WuXian berbalik dan tersenyum, “Mungkin lebih baik kau tunggu diluar. Karena apa yang akan kami lakukan padanya cukup mengerikan.”
Jiang Cheng bicara dengan nada dingin, “Keluarlah dan kumpulkan para prajurit untuk berkumpul dihalaman.”
Jiang Shen menurut. Ia memberi hormat pada Jiang Cheng dan segera meninggalkan ruangan itu. Pandangan mata Jiang Cheng dan Wei WuXian terarah pada Wen Chao. Mereka tersenyum menyeringai. Hati mereka tenggelam dalam kenikmatan balas dendam yang luar biasa. Setelah Jiang Shen berada di lapangan dan mengumpulkan para prajurit ia mendengar suara raungan Wen Chao. Jiang Cheng dan Wei WuXian berhasil membunuh Wen Chao.
Malam telah terlalu dan matahari akan segera terbit. Jingchu dan Chongyang mendapatkan kemenangan besar. Jiang WanYin dan Wei WuXian terus mengejar musuh yang mundur ke utara Qinlin. Dengan demikian semua wilayah Jingchu yang hilang mulai pulih kembali. Klan YunMeng Jiang mendapatkan kembali LianHua Wu. Bendera sekte Jiang kembali dikibarkan. Wei WuXian berjalan mengelilingi lapangan pelahatihan sendirian. Sorot matanya terlihat begitu sedih, sekilas ia merasa seperti ada yang memanggil namanya, saat menoleh ia tidak melihat siapapun. Wei WuXian sadar kalau ia sedang melamun, ia sangat merindukan ketua sekte Jiang, Madam Yu dan semua teman – temannya yang meninggal. Setelah merasa cukup berkeliling ia memasuki aula utama dan ia melihat Jiang Cheng yang sedang memperhatikan singgasana ketua.
Wei WuXian menghela nafas dan mulai membuka pembicaraan, “Paman Jiang dan nyonya Yu sudah dikremasi. Apakah makam mereka sudah dibentuk?”
Jiang Cheng tetap berada diposisinya, ia menunduk, “Itu ada di gunung di belakang aula leluhur.”
YOU ARE READING
Love and Betrayal
FantasiaHai~~ Ini adalah FF MDZS x OC yg ku bikin. Di FF ini aku pair-in OC yg kubikin dengan Jiang Cheng //efek pelampiasan kekesalan haha :)// sebagian di cerita ini kuambil dari novel aslinya jadi aku gg ambil semuanya. Yah itu aja. Hope you like it :* #...