Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
.
.
.
.
.
.
.
.Normal POV.
Seorang gadis cantik tengah berlari menelusuri lorong kampus yang kini sudah mulai sepi. Ia berlari menuju ke halaman belakang. Begitu sampai dihalaman belakang kampus ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru halaman yang kini sangat sunyi dan sepi.
Tak berselang lama ia menemukan seseorang yang ia cari sedang duduk di bangku taman dekat pohon besar sambil menatap lurus ke depan. Ia kemudian menghampiri seseorang tersebut.
"Ya ampun gue cari-cari ternyata Lo ada disini, Jie"
Jinyoung tidak membalas ucapan gadis yang kini sudah berada disampingnya. Ia yang memang sudah tenang melirik ke arah gadis itu datar. Ekspresinya yang tidak terbaca membuat gadis yang merupakan sahabatnya itu menjadi khawatir.
Ia mendekati Jinyoung dan mengusap bahunya. Wanita itu merasa sedih, Jinyoung yang beberapa waktu kini ia temui kembali.
"Gue udah denger semuanya dari Jackson dan anak-anak tadi. Lo yang sabar ya, Jie"
Jinyoung tidak menjawab ia hanya mengangguk. "Lo udah selesai mata kuliahkan?"
"Iya baru aja selesai"
"Kita pulang yuk, gue nginep rumah Lo ya, Hyo"
Jinyoung mengulas senyum tipis dihadapan Jihyo. Jihyo yang tidak tega pun mengiyakan keinginan Jinyoung.
"Yaudah kuylah, tapi lo kabarin bunda sama ayah lo dulu Jie"
"Gak usah, mereka pasti tau kok gue kemana"
"Iya gak gitu juga kali, Jie. Seenggaknya meskipun mereka udah tau lo kemana lo harus tetep kabarin mereka biar mereka gak cemas, Jie"
"Iya iya ntar gue kabarin. Udah ah ayok gue udah cape"
Jinyoung pun berjalan mendahului Jihyo yang menatap tidak percaya pada Jinyoung. Jihyo hanya menggelengkan kepala, sahabatnya itu sangat keras kepala dan sulit untuk di beritahu.
"Tungguin gue ih!"
Jihyo pun berlari mengejar Jinyoung yang sudah lumayan jauh pergi meninggalkannya. Sepanjang jalan banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang memperhatikan Jinyoung dan juga Jihyo. Mereka semua saling berbisik membicarakan Jinyoung.
Jinyoung tahu tapi ia tidak peduli dengan manusia-manusia itu dan ia lebih memilih cepat-cepat jalan menuju parkiran kampus. Begitu pula dengan Jihyo, ia juga tidak peduli namun ada sedikit perasaan risih dengan mereka namun ia mencoba menutup telinga.
Ketika sampai di koridor dekat kantin Jihyo terhenti saat ia tidak sengaja melihat kerumunan dan melihat orang yang berada di kerumunan tersebut.
"Jie, tunggu!"
Jinyoung berbalik dan menatap datar pada Jihyo.
"Apaan sih? Buruan ah, Hyo"
Jinyoung pun melanjutkan berjalan namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Jihyo.
"Jinyoung tunggu, itu Jaebum di gebukin Jackson"
Sontak mata Jinyoung terbelalak.
'Si bodoh itu kenapa malah nambah masalah sih' batinnya.
Jinyoung memejamkan matanya. Ia menguatkan hatinya untuk tidak peduli lagi pada Jaebum. Pria itu saja tidak peduli padanya untuk apa dia peduli pada pria itu. Tidak menjawab Jinyoung kembali berjalan menuju parkiran kampus.