Jinyoung baru sampai dirumah diantar oleh Jihyo menggunakan mobil milik ibunya. Ia berjalan lesu masuk ke dalam rumah. Jinyoung membuka sepatu dan menyimpan sepatunya di rak yang kosong. Matanya menyipit melihat beberapa sepatu pesta berjajar di lantai. Karena penasaran ia langsung berjalan masuk ke dalam. Di ruang tamu ia menemukan sang kakak sedang sibuk membungkus sebuah kado. Pria itu sudah berpakaian rapi tidak lama kemudian sang ibu menghampiri sang kakak.
"Sayang, kenapa kamu baru pulang?"
"Jie abis dari toko buku dulu anterin Jihyo, Bun"
Jinyoung menghampiri sang kakak dan duduk disampingnya. Ia melirik sang kakak yang tengah fokus membungkus sebuah kotak yang lumayan besar.
"Wih, gede banget itu kado. Buat siapa sih bang? Mana udah rapi banget mau kemana sih?"
Chanyeol kakak Jinyoung menatap adik bungsunya itu kemudian tersenyum. "Buat calonnya Abang. Kamu cepetan mandi gih, kita mau kerumah pacarnya Abang"
"M- mau ngapain ke sana? Kan kak Yoona gak ulang tahun"
"Mau nikahin kamu sekarang juga, ya engga lah ayah sama bunda mau ngomongin persiapan pernikahan Abang sama kak Yoona"
Jinyoung menghembuskan nafas lega mendengar penuturan Chanyeol pasalnya orang yang akan dijodohkan dengan Jinyoung adalah adik dari calon istri Chanyeol yaitu Yoona.
Jinyoung tersenyum dengan cengiran khasnya. "Aku gak ikut ya, aku gak enak badan Bun"
"Kamu ini gimana sih masa kamu gak ikut. Kan sekalian kamu juga kenalan sama calon kamu, dek"
Bibir Jinyoung mengerucut, raut wajahnya berubah sedih. Sungguh, ia tidak mau ikut. Ia tidak mau bertemu dengan orang yang dijodohkan dengannya.
"Bunda, Jie kan udah bilang Jie gak mau di jodohin. Jie masih kuliah, masa depan Jie masih panjang Bun" rengeknya pada sang ibu.
"Bunda tau kok tapi kamu itu pasti ujung-ujungnya juga bakalan diem di dapur kalau udah lulus kuliah sama kaya bunda. Lagian nih ya kamu kalau udah nikah masih bisa kuliah kok tenang aja, sayang. Jadi sekarang atau nanti itu sama aja, Jie"
"Betul apa kata bunda. Bunda sayang sama kamu, dia cuma mau lihat kamu bahagia dek"
Jinyoung terdiam, ia merasa bersalah kepada ibu dan kakaknya. Tidak seharusnya dia menolak, toh itu semua demi kebaikan dirinya.
"Ya udah Jie mau mandi terus siap-siap dulu" Jinyoung bangun.
"Nah gitu dong dandan yang cantik ya sayang, bunda udah siapin dress yang cantik buat kamu dikamar"
Jinyoung mengangguk kemudian berjalan menuju kamarnya. Saat ia masuk ke dalam ia menemukan sebuah kotak besar yang didalamnya berisi sebuah dress dan juga sepatu. Ia merasa terharu dengan yang di lakukan ibunya.
"Mungkin dengan begini, gue bisa lupain lo Bum" ucapnya lirih.
Jinyoung pun menyimpan tasnya kemudian berjalan ke kamar mandi.
•••••
Setelah selesai berdandan dengan cantik Jinyoung keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua orang tua serta kakaknya. Mereka semua takjub dan kagum melihat penampilan Jinyoung saat ini.
"Ya ampun sayang kamu cantik banget, bunda sampai pangling" puji nyonya Park.
Wajah Jinyoung merona mendengar pujian dari ibunya. Ia menunduk malu.
"Bunda ih, Jie malu~"
"Ngapain malu, tapi serius adek Abang cantik banget. Beruntung yang bisa dapetin kamu, dek" sahut Chanyeol.