Soobin menatap langit-langit dengan pikiran yang berkecamuk. Tiga bulan lagi perang itu akan terjadi sedangkan dirinya masih tidak yakin ia dan teman-temannya bisa memenangkan perang tersebut, terlebih mereka benar-benar tidak tahu apa-apa tentang sihir.
Ia yakin teman-temannya juga pasti belum tidur mengingat mereka menanggung beban yang sama. Menjadi harapan di dunia sihir tentunya suatu beban berat bagi mereka yang bukan berasal dari dunia ini.
Soobin melirik kearah teman-temannya yang terlihat berusaha untuk tidur. Bahkan Jihoon beberapa kali mengomel beralasan jika banyak nyamuk yang menggigitnya hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak, padahal disini tidak ada nyamuk.
Soobin tahu mereka berpura-pura biasa saja, dirinya pun sama. Tapi tak bisa dipungkiri mereka gelisah. Tiga bulan bukanlah waktu yang lama.
Karena tak bisa tidur, Soobin pamit keluar mencari angin. Anak lelaki itu berhenti disebuah pohon besar di hutan yang tak jauh dari asrama.
Ia cukup terkejut melihat ada Hyunsuk yang sedang bersandar di balik pohon dan ada Yeonjun yang entah bagaimana bisa nangkring diatas pohon sambil memakan apel.
"Kalian sedang apa disini?" tanya Soobin mengejutkan keduanya.
"Kau yang sedang apa disini?" tanya Hyunsuk balik yang terkejut melihat kedatangan Soobin.
"Hanya mencari angin," jawab Soobin.
"Kami juga sama kalau begitu," jawab Yeonjun dari atas. Anak lelaki itu kembali bersandar sambil fokus melihat sesuatu, entah apa yang dilihatnya.
Yeonjun memiliki mata yang cukup tajam meski di malam hari sekalipun ia bisa tahu jika tak jauh dari mereka ada orang lain yang sepertinya belum menyadari kehadiran mereka.
Tak cukup waktu lama orang yang sedaritadi Yeonjun perhatikan mulai menyadari ada yang mengawasi. Mereka mengarahkan busur ke arah Yeonjun, melihat hal itu Yeonjun buru-buru turun dari dahan pohon saat melihat sebuah anak panah melaju cepat menujunya.
Sett
Sebuah anak panah menancap di batang pohon, hampir mengenai Hyunsuk jika tidak cepat menghindar. Sepertinya yang memanah tadi belum terlalu ahli, buktinya targetnya tadi adalah Yeonjun sedangkan anak panahnya hampir mendarat ke Hyunsuk.
Hyunsuk dan Soobin tentunya terkejut melihat serangan itu. Mereka berposisi siaga sambil menatap sekitar.
"Ada dua orang disana, tak jauh dari kita," ujar Yeonjun sambil melihat ke arah depan.
Benar saja kedua orang tadi langsung muncul dari balik semak-semak dengan busur di tangan mereka. Yeonjun sempat terpana melihat kedua orang itu ternyata adalah wanita.
"Siapa kalian?" tanya salah satu dari mereka. Gadis itu berkuncir kuda dengan wajah berbentuk kucing membuatnya terlihat cantik.
"Seharusnya kami yang bertanya siapa kalian? Datang-datang malah menyerang kami," jawab Hyunsuk sewot. Tentunya lelaki itu kesal.
"Kalian pasti anak asrama pria yang berniat memata-matai kami kan?" tuduh gadis berambut sebahu berwarna biru itu.
"Kami bahkan tidak tahu kalian siapa," jawab Soobin cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic World |TXT TREASURE
Fanfic[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❝ᴅᴜɴɪᴀ ᴀᴘᴀ ɪɴɪ?❞ ↺ᴛxᴛ ғᴛ ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ sᴛᴀʀᴛ: 28-02-2021 ғɪɴɪsʜ: -