Kenapa Ri,Kok berhenti? " tanyaku.
"Kita beli minum dulu lah, kamu mau minum apa?"timpal Rio.
"Hemmm...sama kayak punyamu aja deh." Seru ku.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju taman.Sesampainya disana, Kami hanya menghabiskan waktu untuk ngobrol, bercandaa gurau, dan yang pasti kalau Rio gemes dia selalu cubit pipiku. Pukul 16:30 , Rio mengantarku pulang kerumah dan dia pun bergegas pulang kerumahnya.@~@~@~@~@
"Zura, Zura, kayaknya bakal ada saingan barumu deh,!"kata si Yuki.
"saingan baru?" maksud kamu apa sih yuki? aku nggak ngerti." Jawabku muka polos.
"iya, Ra .Dia pindahan dari Bandung. Kalau nggak salah sih, dia adalah murid yang terpintar di Bandung."Jawab Yuki dengan penuh percaya diri.
"hem..iya kah? Yahh kita lihat ajalah nanti." Ucapku yang selalu aku sertai dengan senyuman.
Aku berjalan sambil meninggalkan Yuki, dengan tujuan membawa buku tulis teman - teman kelasku. Aku masih penasaran dengan apa yang Yuki katakan tadi. Berarti aku bakal punya teman baru dan saingan baru juga dong.
Tiba - tiba,
"BrUkkk....!"
"Brukkk!" tanpa kusadari aku menabrak salah seorang siswi yang memang wajahnya sangatlah asing.
"Maaf, maaf,,,! Aku nggak sengaja nabrak kamu." Ujarku.
Iya nggak papa, oh ya kenalin namaku Yuma. Aku pindahan dari Bandung.
Aku tercengang sejenak sambil memandangi wajah si Yuma " Ya amsyonggg.... ini kah yang bakal jadi sainganku. Tinggi, langsing, pintar, cantik, murah senyum dan terlihat sangat ramah.
"Namaku Zura Zite. Biasa dipanggil Zura" aku terdiam.
Zura,! Zura,! EH...Zura. Tanpa kusadari aku pun ternganga,,,,dan langsung barkata "hmm..iya iya maaf Yuma, kurang mineral." Ucapku sambil tertawa kecil.
"Selamat datang di SMA N 1 Surabaya ya Yuma ! semoga kamu betah disini." Kataku.
"Iya Zura, makasih." Seru Yuma.
Aku berjalan meninggalkan tempat Yuma berdiri. Dan melanjutkan perjalannku menuju kelasku.
@~@~@~@~@
Selang beberapa hari, aku dan Yuma semakin akrab layaknya teman dekat.
Tapi sungguh, aku terus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik di kelasku.
Kurang lebih dua hari ini, Rio dan Yuma terlihat sangat akrab, sering ke perpus bareng, juga sering kekantin bareng. Keakraban dan kedekatan mereka membuat aku mengerti bahwa mereka saling menyukai.
Waktu terus berputar.
"Zura, Zura! Ikut aku deh ke taman depan kelas"ajak Rio dengan langkah yang tergopoh - gopoh.
"Iya Ri, kenapa sih emangnya?"tanyaku pada Rio dengan wajah bingung,
"Udah, ayo ikut aja. Ada yang mau aku omongin ke kamu." Jawab Rio.
Aku pun mengikuti langkah kaki Rio menuju taman depan kelas. Kami duduk di taman dengan udara yang cukup panas. Rio hanya terdiam. Tak berapa lama kemudian, aku memulai pembicaraan siang itu.
" kenapa sih Rio kamu ajak aku kesini? Emang ada yang penting banget?" tanyaku sedikit nyolot karna sejak tadi Rio hanya diam seribu kata.
"Yaaaa.... Ada yang pengen aku ceritain ke kamu Ra, ini masalah perasaanku" jawab Rio dengan senyum sok manis.
"kenapa kamu senyum - senyum gitu? Ihh..mulai gila ya!" seruku.
"Hmmm, nggak logis kan Ra, kalau aku senyum tapi aku lagi sedih? Ya yang pasti kalau aku senyum berarti aku lagi bahagia Ra." Jawab Rio.
"Hem...hem... bahagia kenapa lagi Ri?" tanyaku dalam hati " jangan bilang Rio mau cerita kalau dia lagi suka sama seseorang, yaitu Yuma" ahhh.
Tiba - tiba tangan ku memukul bunga yang ada didekatku, Agghhh...Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
diamku karnamu😊❤
Teen Fiction"Kita hanya punya kisah yang begitu pendek Untuk kita tuliskan pada jarak yang teramat panjang Mulut ini ...? Diam adalah caraku untuk tidak lagi berharap kepadamu, Berharap akan ada hal - hal baru yang lebih indah dari hari - hari sebelumnya, Aku t...