Loh, Ra kamu kenapa lagi ?” tanya Rio.
o..o..ohh..nggak papa Ri, Lewati aja” jawabku.
“O, iya kamu bahagia kenapa ya tadi Ri?” tanyaku padanya.
“Hem…Panjang kali lebar aku udah jelasin,eeee kamu nggak dengerin aku gitu!???”
Hemm.. Ra, kayak nya aku mulai suka sama....
Tiba – tiba terdengar suara yang memanggil namaku,
“Zura, Zura! Dipanggil sama kak Jemi tuh !” panggil salah seorang teman kelasku.
“Hah... Aku ?!!!” Seru ku kembali pada temanku.
“Iya kamu Ra, Ditunggu di perpustakaan tuh!” jawabnya.
Aku langsung meninggalkan Rio tanpa berkata apapun.Rio hanya tercengang saat melihatku mengikuti langkah temanku tanpa mengatakan sesuatu ke Rio.“Eh, Ra! Kayaknya kak Jemi Tuh suka deh sama kamu?!” kata temanku.
“Ahhh...ya nggak mungkin lah!. Tau dari mana lagi kamu?” seruku.
“Yaaa,,, kelihatan banget Ra. Masa kamu nggak nyadar sih kalau dia suka sama kamu?Aku juga sering kok lihat kak Jemi diam – diam ngelihatin kamu + sering juga dia ngambil foto kamu diam – diam. Pasti nggak kerasa kan??? “ jawaban dan langsung meyakinkan pernyataannya.
“Hem,,,mungkin kamu salah lihat kali? Udahlah biasa aja!” jawabku dengan terus berfikir. Masa iya???“Agghhh...kamu mah belum pernah bisa suka lagi sama laki – laki. Susah dibikin pekanya pula..hihh sabar – sabar aja para cowok yang suka sama kamu tuh!” ujarnya.
“Ya udah, kamu segalanya deh!” kataku.
“Aku terus berjalan hingga sampai pada tempat tujuan, yaitu perpustakaan.”
“Assalamualaikum?”sapaku.
“Waalaikumsalam”jawab kak Jemi.Aku masuk kedalam ruang perpus dan langsung to the point,” maaf kak Jemi, ada apa ya kok saya dipanggil?”
“Duduk Ra,! Gimana nanti sore ada ekskul nggak kamu?” tanya kak Jemi.
“Hem..nggak ada kak, emang kenapa kak?” tanyaku kembali.
“Nanti sore siap – siap, kakak jemput kamu dirumah.okk” jawab kak Jemi.
“Hem..iya deh kak, emangnya kita mau kemana kak?” jawabku dengan akhiran pertanyaan.“Yaaa…lihat ajalah nanti!” ucap kak Jemi.
“Ya udah kak, saya pamit pulang dulu ya!” seruku pada kak Jemi.
Ya, hati – hati dijalan ya!”jawab kak Jemi penuh perhatian.Aku tersenyum dan langsung keluar dari perpustakaan. Sambil berjalan menuju parkiran motor, aku terus kepikiran dengan apa yang dikatakan salah satu temanku sebelum menemui kak Jemi di perpus tadi.
“Agghhh..gila! nggak mungkin lah kak Jemi suka cewek kayak aku.
Susah peka, cantik banget juga nggk.Idihhh..bener – bener nggak mungkin lah “ ujarku dalam hati.@~@~@~@~@
Setiba dirumah, aku langsung cuci tangan, cuci kaki dan pergi makan siang.
Tak berapa lama kemudian aku tertidur.
“ Zura, bangun nak!udah adzan asar tuh. Sholat dulu!” ummi menepuk lengan tanganku dengan sangat lembut.
“Emm… iya mi.” aku bangun, dan ingat bahwa kak jemi sore ini akan menjemputku.Aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat asar.Setelah itu aku melakukan rutinitas sehari – hari ku, seperti menyapu lantai, menyapu halaman, cuci piring, dsb.
Setelah semua pekerjaan selesai, aku pun mandi. 20 menit kemudian terdengar suara kak jemi mengucapkan salam sambil mengetuk pintu rumahku.“assalamualaikum?”
“Waalaikumsalam” jawab ummi.
“Permisi ibu, ada Zuranya kah dirumah?”
“Zura? Hmm...ada. mau ada kepentingan apa ya?” jawab sekaligus pertanyaan dari ummi.
“Maaf sebelumnya bu, saya jemi syamsudin kakak kelasnya Zura. Saya ingin ngajak Zura jalan – jalan . bolehkah bu?” jawab kak Jemi
“Oh, silahkan masuk dulu nak Jemi. Boleh, boleh saja tapi jangan terlalu larut malam ya pulangnya.” Kata ummi.
“Makasih bu!” jawab kak Jemi.
Ummi tersenyum dan berjalan menuju kamarku untuk memanggil ku. Tak berapa lama kemudian, aku keluar dari kamar dan langsung menemui kak Jemi dan segera berpamitan dengan Ummi.@~@~@~@~@
“tin..tin” terdengar suara klakson motor – motor yang mengantri untuk masuk ke parkiran Cafe.
Tiba – tiba saja kak jemi menggenggam tanganku dan langsung mengajakku masuk ke cafe.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
diamku karnamu😊❤
Novela Juvenil"Kita hanya punya kisah yang begitu pendek Untuk kita tuliskan pada jarak yang teramat panjang Mulut ini ...? Diam adalah caraku untuk tidak lagi berharap kepadamu, Berharap akan ada hal - hal baru yang lebih indah dari hari - hari sebelumnya, Aku t...