Rio berjalan meninggalkan aku yang duduk di kursi ini. Aku terus memandang ke arah mereka hingga batang hidungnyaa tak lagi terlihat. Sejenak terfikir” mereka cocok banget sih, kayaknya Rio juga selalu bahagia saat bareng sama Yuma. Tapi ngeselin banget yaa,,,Rio nggak pernah sadar aku iri terhadap kedekatannya dengan Yuma.hmmm.... ya udah lah, aku bakal ambil keputusan yang mungkin takkan pernah ada yang tahu.”
@~@~@~@~@
Tidak terasa 5 bulan telah berlalu. Aku akan segera menghadapi ulangan semester satu.
Siap nggak siap harus berani bertarung denagan siswa siswi di SMA yang seangkatan, terutama sekelas.
Seluruh ketua kelas dikumpulkan didepan kantor untuk diberikan selembar jadwal ulangan. Setelah itu, aku dan teman – teman sekelasku membersihkan ruang kelas karna akan segera dipasang nomor ujiannya. Kami bekerja sama dengan sangat bahagia dan kompak dalam melaksanakan tugas. Tak terkecuali Yuma, yang sedikit tak menyukaiku diakhir – akhir ini. Mungkin karna aku adalah saingan beratnya dikelas. Dengan munculnya sikap Yuma yang begitu, aku tak heran bahkan marahpun tidak. Aku terus tersenyum dan tetap bersikap baik padanya.
Tiba – tiba saja kepalaku sangat terasa pusing dan rasanya badan pun lemas. Aku segera duduk diteras kelas sambil memegang kepalaku.
“Zura, kamu sakit kah, kok muka mu pucet gitu sih?” tanya yuki
“Nggak kok yuk, aku cuman pusing biasa aja.” Jawabku dengan memberikaan sedikit senyumku.
“Aku antar pulang yuk Ra,!!!” ajak Zura.
Nggak, nggak, yuk. Aku masih kuat kok, antar aku ke UKS aja yuk, aku pengen istirahat. Mungkin sebentar juga sembuh.
Aku dan Yuki berjalan menuju UKS. Ditengah perjalanan rasanya kepalaku semakin pusing, dan pandanganku semakin buram. Dan akhirnyaaa
..............................................................
Setelah beberapa menit aku tertidur, akhirnya akupun bangun. Dan langsung menanyakan pada yuki. Yuk, kok aku tiba – tiba sudah disini sih, kayaaknya...
“Sssutttt!!!” yuki menghentikan aku yang sedang bicara.
Udah lah Ra, Kamu tadi pingsan dan kak Jemi yang bawa kamu kesini.
“Lohh, sekarang kak Jemi kemana yuk?” tanyaku.
“Itu ada diluar nungguin kamu sadar.” Jawab Yuki sambil menunjukkan ke arah luar.
@~@~@~@~@
jam pulangan telah tiba, kak jemi menemuiku untuk mengajak pualang bareng , katanya sih sekalian silaturrahmi sama ummi dirumah.
Keesokan harinya kepalaku semakin terasa pusing dan untuk dudukpun aku tak bisa. Ummi membuatkan surat izin dan lansung menitipkan pada Yuki karna kebetulan rumah yuki tidak terlalu jauh dari rumahku.
Tak disangka – sangka, hari ini Rio kerumahku dan berdiri tepat didepan mataku. Aku segera menepuk pipi kanan dan pipi kiriku. Dan Rio langsung berkata “ nggak Ra, kamu nggak mimpi. Ini aku Rio.”
“Emm..ada apa Rio? Lama ya nggak main kerumah ku dan menemui ummiku yaa..pasti kangen kan?” kataku
“Hmm..aku denger dari Yuki kamu sakit, emangnya kamu sakit apa sih Ra, akhir – akhir ini aku perhatiin kamu sering sakit?!!!” tanya Rio
“Ohh..gitu. nggak sakit apa – apa kok Ri, aku cuman sering pusing biasa aja.” Jawabku
“Hmmm... ya udah deh, cepet sembuh ya Ra, ni aku bawain makanan kesukaanmu, DONAT BISKUIT” Ucapnya sok seru gitu..
“Makasih Rio” ucapku sambil tersenyum bingung.
Setelah beberapa saat kemudian Rio berpamitan untuk berpamitan pulang.
Dan aku langsung mengambil selembar kertas untuk melanjutkan surat – surat yang akan aku kasihkan ke Rio setelah umurnya tepat 17 tahun.
“ Rio mungkin kamu nggak bakal tau perasaan ku saat ini. Aku selalu mencoba bersikap biasa – biasa aja dihadapanmu. Namun dibalik itu, ada perasaan yang aku pendam sejak lama ri.
Aku menyukaimu, namun terkadang aku membencimu. Aku tak bisa menerima setiap perubahan yang terjadi dalam diriku saat bertemu denganmu. Tapi kamu seperti air yang mengalir begitu saja dalam hidupku.Dan sebentar saja kamu sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hari – hariku. Aku selalu menebak – nebak tentang hubungan ini Ri. Aku mohon jangan tiba – tiba menghilang dan tiba – tiba datang dalam hidupku. Please ya..aku bukan warung kopi, Ri.
Aku pengen setelah kamu baaca surat ini, kamu balas ya..!^_^”
@~@~@~@~@
Sudah sebualan lebih aku izin untuk pergi berlibur ke luar negri. Sebenarnya aku nggak liburan disana melainkan ada suatu kepentingan yang berkaitan dengan kesehatanku.
Aku menderita penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan, penyakit itu menyerang bagian otakku, oleh karenanya aku sering pusing.
Setiap hari Rio selalu mengirim pesan ke hap ku yang isinmya” selamat berlibur ya Ra, semoga kamu bahagia. Oyaa..jangan lupa oleh – olehnya ya...”
Aku tidak pernah membalas pesan darinya sekalipun hatiku mengatakan untuk membalasnya.Aku menahan nya untuk tetap diam tanpa berkata apapun.
Hingga tiba Hari Ulang tahunnya yang ke 17.Aku mengirim kado special, surat – surat yang sudah kutulis lama, dan kartu ucapan yang isinya” barokallah ya Rio, doanya yang terbaik aja. Tetap jadi Rio yang aku kenal ya,,, buatlah suasana hatimu bahagia selalu disana ya,, meski aku nggak bisa datang di hari ulang tahunmu yang ke 17 ini, aku tau hari ini adalah hari terspesial dalam hidupmu, tapi aku mengucapkan maaf banget karna nggk bisa datang. I MISS YOU,Rio!
Esok harinya ada pesan lagi di hpku, “Zura!Kamu kok tega banget sih, di hari ultahku gak datang dan ngucapin langsung ke aku. Aku nggak butuh kado special ini Ra, aku butuh kamu di sini, aku kangen senyummu, tingkah lakumu yang kekanak – kanakan, saran & kritik kamu, dan masih banyak lagi, Raaaaaaa please! Cepet balik ke sini lagi ya, Ra! I miss you too Zura!”
Aku hanya membacanya, dan tak pernah ku balas pesan – pesannya.
“Diamku adalah karenamu”
Aku tak ingin melukaimu, aku takut ketika perasaanku & perasaanmu menyatu, akan tiba saatnya salah satu diantara kita merasakan rasanya “luka”aku sudah mengetahui jawaban darimu Ri, kamu pun sebenarnya menyukaiku sejak lama, tapi untuk saat ini aku tak bisa Ri, karena aku tau, umurku tidak akan lebih lama lagi, oleh karenanya aku memilih diam diakhir perjalanan hidupku.♡~THE END~♡
Jangan lupa koment ttng ceritanya ya gaess,,,, yg udh mbaca dari awal smpai terakhir. Gua tunggu koment" kalian😘💜
KAMU SEDANG MEMBACA
diamku karnamu😊❤
Roman pour Adolescents"Kita hanya punya kisah yang begitu pendek Untuk kita tuliskan pada jarak yang teramat panjang Mulut ini ...? Diam adalah caraku untuk tidak lagi berharap kepadamu, Berharap akan ada hal - hal baru yang lebih indah dari hari - hari sebelumnya, Aku t...