"Kembali Rez, mereka hidup dalam penyesalan. Mereka nunggu lo, menunggu maaf lo" Ucap sahabat Gue di seberang sana.
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, gue langsung menutup panggilan.
"Hhh.........." gua menghela nafas kasar.
Gak terasa udah 4 tahun setelah gue pergi dari mereka. Ya gua emang pengecut. Gue yang menghindar dari mereka, gue perlu nenangin pikiran gue. Butuh waktu lama bagi gue buat ngehapus memori buruk tentang mereka. Walaupun memori itu akan selalu ada sampai gue mati, kecuali gue tiba-tiba kena amnesia, but who knows?
Apa benar mereka masih ingat gue?
Apa benar mereka nunggu gue kembali?
Haruskah gua percaya mereka lagi?
Hati kecil gua meronta-ronta ingin kembali. Tapi logika gue bilang jangan.
"Kamu harus kembali Rezia, mereka membutuhkanmu" -Hati
"Untuk apa kamu kembali? Bagaimana kalau nantinya mereka akan mengecewakan kamu lagi?" -Logika
Sekarang gue berada di posisi 50:50 antara hati dan logika.
Gue harus ngikutin hati atau logika?
Entah lah, semoga gue bisa mengambil keputusan yang benar.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dia rapuh
Namun tetap berusaha untuk membuat orang disekitarnya bahagia
~Rezia Dandelion
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Voment kalian sangat diperlukan ya guys:)
See you😉#Tebece;)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BAD
Teen Fiction"Gue tau kalau nantinya Gue cuma bisa nyakitin lo. Gue harap lo ga punya rasa apapun sama gue" -Rezia Dandelion "Hati gue yang memilih lo. Jadi gue bisa apa?" -Vandra Axelio Reandest Penasaran sama kisah mereka? Kuy cekidot~~~~~~