Seoul 06.30 KST
"Selamat pagi nona muda" Sapa Beberapa pelayan di saat langkahku berhenti di depan ambang pintu dapur.
Aku berhenti melangkah, berdiam diri dengan rahang yang sudah mengeras melihat dua orang pria dan wanita yang sudah duduk manis dimeja makan. Cih, jalang baru. Aku tersenyum miring dan lebih memilih berbalik dari pada bergabung dengan dua orang yang membuat dirinya muak.
"Lisa! Apa itu sikapmu dengan tamu kita!?" Bentak Ayahku, cih dibilang tamu pun atau tidak aku tak akan peduli.
"Lisa, berbaliklah!"
Dengan malas aku berbalik, menatap malas pada ayah ku terutama pada Jalang di sampingnya.
"Aku tak akan sudi bersikap manis pada seorang jalang" Ucapku dingin, kulihat rahang ayahku mengeras rupanya ia sedang menahan amarahnya. Aku tertawa hambar lalu kulangkahkan kakiku menjauh dari sana, tertalu menjijikan melihat jalang itu ada dirumah.
"Nona, kita sudah sampai"
"Pak, bisakah nanti tak usah menjemputku? Aku ada acara nanti"
"Baiklah, Nona"
Tanpa menunggu apa-apa lagi, aku segera keluar dari mobil itu melangkah memasuki gerbang sekolahan. Terlihat ramai, cih aku benci dengan keramaian salahkan tua bangka itu yang membuang waktu 5 menitku hanya untuk bersikap baik pada seorang jalang.
Setiap kumelangkah, kadang aku mengernyit kenapa semua orang yang ku lewati di lorong kelas ini menatapku dengan pandangan aneh? Dan jijik? Cih, mereka pasti sudah berani terhadapku.
_______
Byuaarrrr
"Wow, lihatlah anak haram sudah datang hei anak haram apa yang terjadi dengan seragamu hah?"
Amarahku memuncak begitu mendengar dua kata yang Hyera ucapkan, apa tadi? Dia menyebutkan jika aku adalah anak haram? Cih, anak ini sedang mencari masalah denganku. ku hentakan kakiku mendekatinya tak peduli dengan seragamku yang basah akibat perbuatannya, aku langsung menarik kasar kerah seragamnya dan Hyera hanya menyeringai.
"Apa maksudmu dengan anak haram Hah!?" Aky berteriak padanya, tidak lupa juga menamparnya keras hingga terdengar.
kulihat tubuhnya terhuyung akibat tamparanku, dia hanya tertawa setelah ia tertampar. Dasar gila, wanita gila.
"Semuanya juga tau kalo kau anak haram! Jangan berlagak suci, kau hanya anak yang dihasilkan dalam hubungan gelap ayahmu!"
DEGHH
Semuanua menertawakan diriku setelah aku berdiam diri, tidak; tidak mmungkin jika aku adalah anak yang dihasilkan karena hubungan gelap ayahku. Apa karena aku, ibu meninggalkanku? Itu tidak mungkin!!
"Lalisa Park, kukira kau pintar tapi lihatlah kau seperti orang bodoh disini. Satu sekolah tau, kau adalah anak hasil hubungan gelap ayahmu"
"Ada apa ini!!?"
Yoongi datang dengan kkemarahannya yang sudah twrlihat jelas di raut wajahnya, dia bahkan terkejut bukan main melihat kondisiku. Matanya menyipit dan tangannya mengepal erat, kulihat dia menatap Hyera marah lalu yang membuatku melebarkan mataku adalah saat Yoongi menampar Hyera dengan tangannya membuat satu kelas ini terdiam. Ya, mereka takut jika Yoongi si ketua kelas marah.
"Berani sekali kau membuat kekacauan Song Hyera-sii? Kau ingin kupermalukan juga hah? Kau tau aku tau perusahan ayahmu bermain curang dengan perusahaan ayahku, keluargamu sangat licik!"
Mendengar ucapan Yoongi, lantas seluruh penghunu kelas nampak ricuh setelah mendengar hal mengejutkan darinya. Bahkan ada yang segan-segan lagi mengejek Hyera secara langsung, Hyera lalu berdecak kesal dan menatapku tajam dan hanya ku balas dengan tatapan datar.
"Awas saja kau Lalisa Park, kau akan Menyesal!!"
•
•
•
•"Tidak usah mengantarku, kau murid teladan bukan? Aku tidak ingin kau mendapatkan masalah karena ku"
"Tidak, ayolah naik kau akan demam jika seragamu basah"
Aku menyerah, tak ada gunanya membujuk Yoongi yang keras kepala ingin mengatarku mengganti pakaian yang otomatia kita membolos. Aku segera saja menaiki motor miliknya.
"Yoon, kau membawaku kemana hah?"
"Apartementku"
"Yak!! tidak-tidak, aku tidak mau"
Tak ada balasan dari pria itu, aku berdecak kesal melihat sikap kerasa kepalanya yang baru ia tunjukan padaku. Dia bahkan mengabaikan ku untuk memintanya berhenti, dia hanya mempercepat laju motornya membuatku harus dengan sigap memeluknya.
"Ayo masuk" Ajak Yoongi seraya menarik tanganku memasuki sebuah apartement yang terlihat luas.
"Kau bisa memakai pakaian kakakku"
Aku hanya diam saja, masih terlalu kesal padanya. Aku hanya menurut saja dengan malas saat Yoongi mendorongku masuk kedalam kamar tamu, dan menyuruhku membuka lemari yang isinya adalah pakaian kakaknya. Aku berdecak kagum melihat pakaian yang tertawa rapih di dalam lemari ini, ku ambil sepasang pakaian lalu menggantinya didalam kamar mandi.
•
•
•
•"Jangan pikirkan hal tadi lis, dia hanya ingin membuatmu kacau'
Aku hanya terdiam mendengar ucapan dari Yoongi, makanan yang ada dihadapanku hanya bisa ku mainkan tak berselera untuk memakannya. Ku dengar Helaan nafas dari pria dihadapanku, kami berdua sekarang berada di ruang dapur. Ku rasakan pula Yoongi beranjak dari kursinya, mendekat kearahku lalu mendudukan dirinya disampingku.
"Kau harus makan, aku tidak mau kau sakit" Ucap Yoongi lembut, bahkan dia memegang lembut pundakku.
Aku mengangguk lebih baik menurut dari pada Yoongi akan terus mengomel.
"Aku ingin pulang Yoon" pintaku datar, dia lalu menoleh dan menggelang pelan.
"Ayolah, atau kulaporkan jika kau menculikku"
Yoongi memutar bola matanya dan berkata. "Kemarilah, duduk disampingku" Titahnya seraya menarik lenganku dan detik selanjutnya aku sudah berada disampingnya.
"Anak baik" Ucapnya seraya mengacak-acak surai rambutku, aku berdecak kesal lalu menepis tangannya membuat pria ini malah terkekeh, dasar aneh.
"Setelah ini kau akan mengantarkanku kan?" Dia mengangguk pelan.
Dan sekarang giliranku mengacak-acak rambutnya menirukan perlakuan dan ucapan yang ia lontarkan padaku, Yoongi tampak kesal dan menepis tanganku.
"Dasar peniru" Gumamnya pelan, tapi masih bisa kudengar. Aku sendiri hanya mengidikan bahuku, kulihat Yoongi terlihat tengah menggantikan chanel televisinya.
"Menjijikan!! Pindahkan channelnya!"
Dia hanya terkekeh lalu menyembunyikan remote televisinya agar jauh dari jangkauanku, aku merengut kesal padanya ini benar benar menjijikan rasanya aku ingin muntah melihat apa yang terjadi didepan televisi sana. Melihat dua sejoli, wanita dan pria yang terlihat melakukan adegan panas. Aku tidak menyangka jika, ketua kelas yang terkenal tegas menonton seperti ini ck.
Author side🍁
"Dasar mesum, aku tidak menyukainya bodoh!"
"Wow, tenanglah nona Park aku tau kau menyukainya bagaimana jika kita melakukannya hm?" Goda Yoongi pada Lisa.
"Jangan menggodaku, bodoh!!" Seru Lisa kesal, bahkan ia tak segan segan memukul lengan Yoongi dengan bantal.
"Baiklah, aku berhenti menggodamu" Ucap yoongi dengan senyum miringnya lalu ia melanjutkan ucapannya. "Tapi aku akan melakukan nya langsung denganmu!!"
"MIN YOONGI SIALAN!!!"
-Mungkin hanya tertawa lah semuanya dapat bisa disembunyikan, hanya dengan tertawa tersenyum semuanya akan menganggapmu baik-baik saja. Walau kenyataan aku lebih baik menutupnya rapat-rapat, membiarkan diriku dan Tuhan yang tau segala kehidupanku-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionHari hari yang kulalui adalah sebuah kisah, kisah dramatisir penuh dengan takdir yang selalu mengikatku seolah tak akan membiarkan ku keluar dari takdir itu. Tuhan, bisakah aku keluar dari jeratan takdir ini? Aku hanya ingin menikmati kehidupan rema...