*✧ ⃟ ⃟ ⃟ ━━━ೋ๑୨୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟✧*
Setelah kejadian Qtime bertiga, foto mesra di ig. banyak hal janggal yang bikin Lepy mikir kalau mereka jadian.
Hari ini, hari pertama masuk sekolah di semester 2. Ini juga hari pertama Lepy datang kesekolah dengan mata sembab. Rasanya beda kaya dulu. Kini gak ada yang ngajakin dia pulang pergi naik sepeda, gak ada yang bakal minta contekan fisika, gak akan ada yang cerewet lagi. Dan Lepy juga jadi sensitif sekarang. Mudah badmood. Lepy juga lebih sering menyendiri. Padahal, semua ini cuma gara gara cowo. Gak tau apa yang bakal dia hadepin dikelas nanti pas ketemu Billa.
"Loh Neng Lepy kunaon?" Kata pak satpam.
"Gak papa pak, cuma kurang tidur" ucap Lepy sambil tetap berusaha mengeluarkan senyum. Ia kemudian menaikan masker nya dan meneruskan langkahnya menuju kelas.
Ini sepertinya memang hari yng sial buat Lepy. Kenapa enggak? Baru pertama masuk udah di kasih pemandangan orang pacaran dikelas. Siapa lagi kalau bukan Agan sama Billa. Ia berusaha untuk tidak peduli, walaupun rasanya, mata sudah berkaca kaca. Ia buru buru jalan ke mejanya dan menunduk dengan kepala di meja. Sial, kenapa harus nangis? Pikirnya.
Agan pun terlihat seperti gak peduli lagi. Gak kaya dulu yang sering bawel ke Lepy, pinjem buku pr. Apa ini gan akhir dari cerita kalian? Lepy merogoh ponselnya di tas dan menuliskan beberapa kata yang kemudian dikirimkan ke WA mamanya.
Ma, mau pindah sekolah.
"Lep, ngantin yuk, sumpek dikelas mulu" ucap nining.
Ntah, mager rasanya Lepy buat ngelangkahin kakinya, apalagi harus lewatin Agan. Ia memilih memasangkan earphone di telinganya dan mendengarkan lagu dengan volume tinggi.
"Loh Lep? Kamu nangis? Kunaon?" Ucap nining lagi.
Lepy menghiraukannya dan milih buat nunduk. Di depan sana, Agan sontak menoleh saat mendengar bahwa Lepy menangis. Ia memperhatikan Lepy dan billa terus aja coba ngalihin perhatian Agan.
•ೋ°༒°ೋ•
Hujan turun membasahi kota Bandung. Memang sepertinya hari ini adalah hari sial bagi Lepy. Tapi, justru dia berdiri di pintu keluar memperhatikan hujan. Ia mencoba melawan rasa takutnya walaupun sekujur tubuhnya gemeteran.
Di tempat lain, Agan lagi nyariin Lepy, dia tau pasti Lepy lagi ketakutan karna hujan. Ia terus mencari kesetiap tempat terpencil yang pasti di tempati Lepy, namun Lepy tak ada disana.
Lepy tumbang, ia benar benar gak kuat. Ia terjatuh, kakinya seperti mati rasa. Ia menangis kembali dan ingatan bersama Agan dulu seolah terputar kembali, muak memang.
Sudah pukul 7 malam, tapi hujan tak kunjung berhenti. Lepy tengah duduk di kursi panjang di depan ruang TU. Ponselnya beberapa kali berdering. Tertera disana seseorang bernama "mama" terus meneleponnya selama 30 kali. Tapi Lepy benar benar tak ingin lemah. Ia ingin pulang sendiri kerumah. Lagi pula, gemerlapnya kota Bandung di malam hari membuat hatinya agak lega.
Tiba tiba, seseorang duduk disebelahnya dan memengang tangan Lepy.
"Gue nyariin lo, lo gak papa?"
Mendengar suaranya saja sudah malas. Ia melepaskan pegangan tangan Agan, kemudian bangun dan berjalan keluar gedung sekolah.
"Lo mau hujan hujanan? Tar sakit. Tadi gue udah telepon mama lo dan ngasih tau lo masih disini."
Bukannya udah gak peduli? Kenapa masih bantuin dia? Apa mau nya Agan?
"Pokonya tunggu disini, mama lo bentar lagi kesini."
Agan kemudian bangkit dan lari menerobos hujan menuju sepeda nya. Lepy hanya diam, air matanya menetes lagi. Bodoh. Harusnya dari awal gak usah peduli kalau emang akhirnya dia nyakitin. Tapi, Lepy penasaran. Apa alasan Agan menjauhinya. Apa salah nya sampe dia jadian sama billa.
Aku gak suka Billa.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drop
Romance- "Lo kenapa gombalin gue kalau akhirnya pergi sama yang lain?" - "Maaf gue milih dia karna gue takut dia bikin lo lebih menderita"