*✧ ⃟ ⃟ ⃟ ━━━ೋ๑୨୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟✧*
Braga. Disinilah Lepy sekarang, sedang berjalan sendirian menikmati malam nya di Bandung. Cahaya remang lampu jalan, alunan musik, wangi kue panas membuatnya terhipnotis dan merasa tak ingin pulang.
Dengan kamera Canon yang tergantung di lehernya ia gunakan untuk sekedar memotret orang orang yang berlalu lalang.
Namun, belum ada satupun yang dapat memperbaiki moodnya. Mood nya sudah jelek sejak tanggal satu. Nama Agan selalu terngiang di memorinya, ntah kejadian menyenangkan, atau justru menyakitkan seperti tak pernah berhenti terputar di ingatannya.
Namun, ia tak ingin menangis lagi, tak ada gunanya juga menangisi Agan. Ia hanya ingin tenang dan melupakannya sejenak.
Semua berjalan hampa sejak 2 hari lalu. Namun, Lepy mulai terbiasa jauh dengan Agan. Walaupun, akan terasa banyak perubahan di hari hari berikutnya.
Seperti sekarang, rasanya hampa. Lepy merasa sendiri diantara kerumunan orang. Cekrekk ia menekan tombol untuk memotret, mengabadikan semua aktifitas disini. Otaknya terus bertanya. Kira kira agan lagi apa?
•ೋ°༒°ೋ•
Disisi lain, tepatnya di taman kota, Agan sedak duduk memperhatikan jalanan. Gak berdua, ia cuma dateng sendirian. Pikirannya terus mencoba menyelesaikan satu masalah. Lepy, iya Lepy. Ia kan udah janji bakal jaga Lepy lagi bukan justru balikan sama Billa lagi. Hal ini dilakukannya karena Billa mengancam akan menceritakan semuanya. Agan gak bisa tinggal diam. Terpaksa ia mau balikan sama billa terus cuekin Lepy.
Ia takut Lepy akan sulit menerima semua cerita Billa dan ya mungkin dia akan tambah sedih. Jadi dia memilih mengulang kesalahannya lagi dengan hati berat
Ia Kemudian bangkit dan berjalan mengelilingi taman. Sama seperti Lepy, hatinya juga terasa hampa, tak ada sedikit pun rasa tertarik dengan billa. Kalau tentang mengobrol berdua sama billa di Lembang itu, ntahlah ia tak mengerti dengan pikirannya sendiri.
Bahaya jika Lepy tahu semua. Bisa bisa ia terbaring sakit lagi. Dan yang pasti Agan tak mau semua itu terjadi. Jadi, ia lebih memilih diam mengikuti kemauan billa.
•ೋ°༒°ೋ•
"Udah lah lep... Lupain aja dia" ucap Samsul sembari mengelus rambut Lepy yang berantakan.
"......"
Lepy hanya diam sambil memandangi bintang bintang yang bersinar di dinding kamarnya. Entah apa yang ia pikirkan, rasanya benar benar hampa sehingga ia tak tau apa yang otaknya pikirkan.Diluar, Hujan menetes perlahan menambah kesan suasana sendu dikamar ini. Perlahan terdengar gemericiknya makin deras pertanda, alampun ikut sedih melihat Lepy bersedih.
"Lep ini aku bawa makanan ya makanan murah sih tapi, kamu pasti suka." ucap Nining sembari mengeluarkan kantong kresek hitam dari tasnya
"Apa ini?" Lepy Akhirnya bicara setelah sekian lama bungkam dan melamun. Ia mengambil bungkusan.keresek itu dan membukanya
"Wah seblak! Ini pasti seblak mama Samsul kan? Yaampun makasih ya ning." Sambung Lepy dengan wajah sumringah.
"Nah iya tadi mama samsul nitip ini katanya, buat si neneng geulis. Kayanya,ada yang otw jadian nih" Tawa nining
"Ih apaan lo ning, mana ada gue jadian sama Lepy, nanti gue di hajar si ag..." Samsul langsung menutup mulutnya sesaat setelah nining mengeluarkan tatapan yang cringe.
"Hahaha gapapa kali sul, gue udah baikan kok, makasih ya kalian berdua... Gue bakal, coba buat bersikap biasa dan lupain semua"
Iya lupain semua,
Kalau bisa.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drop
Romance- "Lo kenapa gombalin gue kalau akhirnya pergi sama yang lain?" - "Maaf gue milih dia karna gue takut dia bikin lo lebih menderita"