*✧ ⃟ ⃟ ⃟ ━━━ೋ๑୨୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟✧*
Setelah melalui perjuangan cukup berat, akhirnya Lepy bener bener udah biasa aja ngeliatin Agan sama Billa berduaan. Lebih baik mundur dari pada dia di hantem sama billa terus, bukan pengecut tapi mencoba ikhlas.
Hampir semua kegiatan disekolahnya berjalan kaya biasanya tanpa adanya labrakan, sindiran soal Agan. Benar pikirnya, mungkin ini jalan terbaik dia buat lepasin Agan.
Belakangan ini, Lepy selalu ngerasa diikutin. Pas di perpus, di jalan, di mall. Pas waktu dia sampe rumah, ibu nya bilang,
"Tadi ada yang nyariin kamu" kata ibunya
"Siapa??" Tanya Lepy sembari melepas sepatunya.
"Gak tau. Tapi dia nitipin paperbag ke ibu, katanya buat kamu" balas ibunya.
"Ah iya" ucap Lepy sambil melirik paperbag hitam berpita dimeja. Kemudian ia meraih paperbag itu dan membawanya ke kamar.
Dikamar, ia ngebuka paperbag itu. Kamu tau isinya? Diary, penutup telinga, syal, coklat, sampe boneka ice bear ada di dalemnya.
Tunggu, Lepy inget. Di mall waktu itu dia mau beli ini semua tapi nggak jadi. Siapa yang ngasih ini? Apa Agan? Gak mungkin, Agan kan udah sama Billa. Pikirnya.
Diluar sana, terlihat laki laki berseragam sama dengan Lepy sedang memperhatikan kamar Lepy sambil tersenyum. Dalam pikirannya, ia yakin suatu saat Lepy akan dekat dengannya. Tapi bukan sebagai teman.
•ೋ°༒°ೋ•
Esoknya, pas Lepy masuk kelas, matanya langsung tertuju ke cowok yang duduk di bangkunya. Dia Yuda.
Lepy cuma diem ngeliat ada cowok duduk di bangkunya. Ada banyak pertanyaan di otaknya. Siapa, kapan, ngapain. Yuda cuma senyum ngeliatin Lepy.
"Sorry sorry kayanya gue salah kelas." Kata Yuda sembari bangun memungut tas nya.
Salah kelas? Kenapa bisa? Apa label kelas di depan pintu kurang jelas? Pikir Lepy.
"Heh lo!" Ucap Yuda sambil nunjuk Lepy.
"Anter gue ke kelas 12-3." lanjutnya.
"Heh! Lo bilang 12-3? Mata lo burem ya sampe label 11-5 di depan pintu kaga keliat?" Ucap salah satu murid. Yuda cuma ngelirik.
"Heh? Apa kurang jelas kalau gue bilang gue kelas 12-3 sampe cara ngomong lo sama kakel kaya gitu?" Jawab Yuda sambil berjalan ke arah Lepy
Kemudian, Yuda meraih tangan Lepy dan membawanya keluar kelas.
"K-kak." ucap Lepy spontan
"Gue yuda." jawab Yuda dengan senyum sambil menarik Lepy menjauh dari kelasnya.
Lepy ngikutin sambil ngeliatin Yuda. Apa mungkin Yuda ada kaitannya dengan masalalu Lepy? Andai ingatannya gak ilang mungkin Lepy bakal tau Yuda ini orang baik atau jahat.
"Kakak ini....siapa?" Tanya Lepy dengan Ragu.
"Tadi kan gue bilang gue Yuda" Yuda berhenti kemudian menatap Lepy.
"M-maksud aku, i-itu.." ucap Lepy seraya menundukan wajahnya.
"Adlevyna? Tatap gue."
Jantung Lepy berdebar, ia gugup sekali. Perlahan, ia mendongakkan wajahnya kemudian menatap Yuda.
"Gue bakal bantu balikin ingatan lo." Sambung Yuda sambil mengelus kepala Lepy.
Kemudian, ia melanjutkan langkahnya. Namun, Lepy hanya diam membeku setelah mendapat perlakuan manis tadi.
"Heh? Ayo buru anter gue. Gue gatau dimana kelas 12-3" ucap Yuda.
"A...ah iya" kata Lepy sembari mempercepat langkahnya agar menyamai Yuda.
•ೋ°༒°ೋ•
"Gue ngerti perasaan lo, pindah sekolah tapi orang orang toxic di sekolah lama ikut kesini." Ucap Yuda dengan mulut penuh.
Ya, ini jam istirahat. Yuda sengaja membawa Lepy duduk di depan tangga sekolah dan memakan camilan siangnya.
"Hmm gak banyak, cuma...4 orang!" Jawab Lepy sambil menggigit sandwich nya.
"Hmmm. 5 sama gue." Ucap Yuda sembari mengambil botol minumnya.
"Oh kamu mau disebut murid toxic juga??" Jawab Lepy sambil tertawa.
"Y...ya ga gitu maksud gue gue juga pindahan" jawab Yuda dengan kesal.
Lepy tertawa dengan lepas melihat Yuda. Kalau dipikir pikir belakangan ini dia ga pernah ketawa sekenceng ini. Berarti, mungkin dia sama Yuda temenan dah lama. Mungkin temen deket? Atau sahabat?
"Udah gausah ketawa. Lagian lo juga tega apa sebut agan pacarlo toxic juga?!" Ketus Yuda
Lepy berhenti tertawa dan menatap Yuda tak mengerti.
"Pacar??" Lirih Lepy sambil tetap menatap Yuda
"A..ah itu.."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Drop
Lãng mạn- "Lo kenapa gombalin gue kalau akhirnya pergi sama yang lain?" - "Maaf gue milih dia karna gue takut dia bikin lo lebih menderita"