Baby Bear | Taekook [disc.]

6. Malam itu

[]

Waktu itu, pada bulan Juni hari ke 12. Jungkook sedang dalam keadaan baby nya.

"Tu tu tu—keleta yewat, minggil minggil—" Jungkook menggerakkan kereta mainan diatas relnya. Poninya dikuncir seperti air mancur, ia sedang duduk bersila sambil bermain.

"Kookoo hyung, mau makan alpukat?" adiknya datang dari dapur sambil membawa sepiring alpukat yang diiris kotak-kotak.

Jungkook menoleh dan tersenyum riang. "Chichi! Kookoo mau apukat!!"

Jinshi mendekat dan menyerahkan sendok ke Jungkook. "Makanlah hyung"

Jungkook menyendok alpukat yang ditaburi gula itu ke dalam mulutnya. "Enak Chi!"

Jinshi mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Chichi, buang Kookoo mana?"

Jinshi tampak berfikir, buang? Apa it—
"Oh beruang, ada di kamarmu hyung. Mau diambilkan?" Jungkook mengangguk antusias hingga kuncirannya memantul lucu.

Jinshi beranjak untuk mengambil boneka kakaknya.

Saat itu, ada yang memencet bel rumah Jungkook.

"CAPAA??" teriaknya dari ruang tengah yang pasti tidak terdengar dari luar. Kemudian ayahnya datang.

"Siapa Koo?" ayah bertanya.

Jungkook menggeleng antusias. "Ndatau yayah, Kookoo tanya dak didawab" lalu merengut.

Ayah tersenyum lalu mengusap kepala Kookoo dan berjalan membukakan pintu.

Jinshi kembali, tapi Jungkook malah pergi mengikuti ayah.

"Hyung! Kemana?"

Jungkook menoleh. "Kut yayah. Cini Chi!" melambaikan tangan memanggil Jinshi.

Jinshi mendekat sambil membawa boneka. Mereka berdua berhenti di tembok pembatas, mencuri dengar apa yang dibicarakan ayahnya dan tamu.

"Hyung, ini bone—"

"Jinshi. Aku habis kumat lagi ya?"

Jinshi mengangguk, kakaknya sudah kembali. "Iya, tapi kau sangat sangat lucu saat jadi baby" Jinshi tertawa gemas melihat kakaknya yang merengut.

"Sial! Diam kau! Ku pukul tau rasa!"

Jinshi menggeleng saja. "Kau ini, sikap dan gaya berandalmu itu sangat tidak berguna saat kau kambuh. Hah, berhentilah jadi sok badboy. Menggelikan!" ia lalu melenggang pergi, meninggalkan Jungkook yang gatal ingin menjambak adiknya. Ia berancang-ancang akan mengejar, namun rungunya mendengar sesuatu—

"Saya ingin melamarnya. Saya ingin menjadikannya istri. Saya sangat mencintainya. Kumohon paman, saya bersumpah akan menjaganya dan menerima apa adanya dia"

Lalu suara ayahnya menyahut. "Oke, lamaranmu ku terima. Tapi—kau harus membuatnya nyaman denganmu. Aku tidak akan ikut campur dengan bagaimana kau membuatnya mencintaimu. Kau harus mencari tahu sendiri tentangnya. Semua, segalanya!" suara tegas ayahnya selalu membuat Jungkook merinding, maka takut-takut ia melongok untuk melihat siapa yang bertamu malam begini, dan apa yang mereka bicarakan.

Jungkook membelalak saat tahu.

"Kim Taehyung" gumamnya. "Buat apa dia kemari?"

"—dengar Kim, putraku adalah permata dalam diriku. Jika kau berani-beraninya menggores dan membuatnya menangis, aku tak segan-segan akan memisahkan kalian berdua dan membuatmu tak bisa menemukannya seumur hidup! Ingat itu!"

Taehyung mengangguk pasti. "Saya bersumpah. Saya akan menjaganya dan membuatnya mencintai saya!"

Ayah mengangguk dengan senyum bangga. Calon menantunya bukan sosok yang lembek, tapi tegas dan pantang takut. Ia suka itu.

"Jaga Jungkook ku Taehyung, aku percaya padamu"

Jungkook tersentak. "A-apa?! Dia m-melamarku!?"

[tbc]

Dikit penjelasan. Pada saat jadi baby, penderita nggk sadar kapan dia berubah. Tapi pas udh kembali dari mode baby, penderita bakal ngerasain super pusing kaya abis teler, padahal ingat ga minum minuman keras, berarti dia abis dari mode babynya. Tapi buat yg udh terbiasa kaya jungkuk, jadi dia ngerasainnya ya pusing biasa.

Yg masih nggak 'ngeh' bisa tanya ^^.

Nih, kalau ada yg bingung. Kuki udh dilamar tae gaess!!!! Gada kesempatan buat mendekat :")

Mereka dinikahin gak nih?

Gaosah y, jungkuk sama aqo ajha :3

Ada yg punya saran siapa visual jeon jinshi itu?

OYA! GUE MAU MINTA MAAP BUAT YG DM NYA TELAT GUE BALES!! MAAP YA MAAP!! BIKOS GUE ON DI SEMWA SOSMED PAS DI SEKOLAH AJA (gue pake waifai sekulah hngg🌚). Kuota gue abis, dan kudu nabung dulu buat beli.

Lauv y'all