Nano-Nano
.
.
Katanya cinta pertama itu sulit dilupakan. Mungkin tidak. Namun, mungkin juga iya. Siapa yang tahu saat seseorang mengatakan dia sudah lupa akan cintanya yang sudah lama tapi malah ternyata ia hanya sedang mencoba membohongi dirinya sendiri saja?
Katanya setiap manusia harus move on. Jika keduanya masih mencintai meski sudah berusaha melupakan apakah harus tetap memaksakan diri untuk move on hanya untuk menjaga perasaan orang lain? Apakah benar hanya dengan cara move on mereka bisa berbahagia? Bagaimana kalau hanya dengan bersatu bersama cinta sejatinya kebahagiaan akan mereka rasakan?
Cinta itu rumit. Begitu rumit sampai tak ada kata yang mampu menerjemahkannya. Meski setiap orang menolak drama akan cinta namun hatinya tidak. Kemelut itu akan terus berlanjut entah ditampakkan maupun tidak. Mulut mampu menyangkal bahwa masalah cinta tidaklah semerepotkan itu. Mampu menyangkal bahwa tidak perlu seserius itu tentang cinta. Lebih baik memikirkan pendidikan atau karir. Itu hanya pelarian. Keduanya tak akan bisa dipisahkan. Cinta dan kehidupan.
Bukan hanya sekedar omong kosong. Kalau cinta tidak serumit itu dan move on adalah pilihan terbaik. Bisa jelaskan tentang seorang suami yang mati-matian mencari cinta pertamanya hanya untuk berkomunikasi? Memujinya seolah mereka masih remaja yang penuh gairah cinta? Tidak. Nalarku pun tak sampai. Bagaimana dia bisa semudah itu melakukan hal tersebut? Tak sadarkah apa yang dilakukannya mampu menyakiti istrinya? Mungkin anak-anaknya juga? Mau berkata aku yang terlalu berlebihan memandang permasalahan tersebut? Sebutlah demikian. Namun apa tidak berlebihan seseorang sampai mencoba mencari-cari hal yang sebenarnya tidak perlu diungkit lagi?
Juga bisa jelaskan tentang seorang istri mencari-cari cinta pertamanya yang menghilang begitu saja membuat segala rasa tak pernah berakhir di dada? Lewat media sosial. Dengan dalih ingin menyapa teman lama tapi kenapa harus laki-laki tersebut yang pertama dicari? Itulah cinta. Karena cinta selalu serumit itu.
Jika Kayra masih mencintai Arka dan begitupun sebaliknya. Apa pantas siapapun menghalangi mereka hanya karena Arka akan menikah dengan Misha? Hanya karena Ben mencintai Kayra? Lalu siapa yang egois? Jika pada akhirnya mereka sampai menikah tak mampu melupakan satu sama lain. Siapa yang akan tersakiti? Semuanya. Jadi kenapa harus menghalangi dua orang yang saling mencintai? Mungkin perspektifmu akan mengatakan Arka dan Kayra egois kalau mereka bersatu. Maka aku lebih memilih Ben dan Misha egois kalau memaksakan perasaan mereka dan tidak membiarkan Arka Kay yang saling mencintai itu bersatu.
Ada kalanya merelakan dan move on. Itu benar. Namun jika hanya orang yang kamu cintai tidak mencintaimu juga. Jika kamu dan dia saling mencintai, perjuangkanlah sampai akhir. Bukan karena egois tapi karena kamu menghindari penyesalan yang mungkin nantinya akan lebih banyak menyakiti berbagai pihak. Coba bayangkan bila ternyata di hati suami atau istrimu masih tersimpan wanita atau laki-laki lain tanpa kamu tahu, bagaimana rasanya? Hindarilah hal seperti itu maka perjuangkanlah atau minimal selesaikanlah perasaanmu sebelum menikah. Karena ketika kamu menikah maka kamu siap berkomitmen untuk setia pada satu hati dan jiwa. Perjuangkan dan selesaikanlah segala perasaan menggantung yang mungkin akan membuatmu menyesal seumur hidup.
.
Matahari 1/2 Lingkar © Kak Chairunnisa
Nano-Nano © @nasamanah03
Genre : Hurt & Romance
-Ooc(ness)/AR/(Hints)Arkay/Typo(s)/Rush /and another mistakes-
.
Don't like? I know you're smart enough to don't read:)
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshot Fanfiction
FanficSebuah cerita dari seorang fans untuk yang difavoritkannya. Terdiri dari beberapa oneshot fanfiction. Jadi, setiap cerita tamat dalam satu atau sampai tiga bagian. Fandom : Naruto (Of Course karena One True Pairing saya di Fandom ini) Lainnya mungki...