4

72 5 1
                                    

Eunha dan jung mi sudah sampai tujuan. Handphone eunha berdering.

"Hallo? Oh oppa." eunha.

"Kau pergi kepegunungan? Kemarin kau tidak bilang apa-apa. Aku menelfon karena aku ingin makan malam bersama. Besok kau pulangkan? Jangan terlalu kecapean. Aku telfon lagi nanti malam. Baiklah." ucap tae yang sedang menelfon eunha.

****
"Hai. Kau sudah datang? Bagaimana situasi diresor? Apakah butuh banyak renovasi?" tanya Taehyung pada seokjin.

"Lebih baik dari yang kuduga. Tapi memang butuh perbaikan menyeluruh. "Ucap seokjin.

"Itu tidak terlalu buruk." Taehyung.

"Ini laporan singkat untuk kau ulas. Lihatlah." ucap jin menyodorkan dokumen kepada tae yang langsung di cek oleh Taehyung.

"Entah apakah ada orang yang tau kau memiliki sisi ini. Kau sungguh manis pada eunha. Sampai nanti. " ucap jin beranjak meninggalkan ruangan tae. Namun langkahnya tertahan oleh suara Taehyung.

"Chankkaman, apakah kau sudah sempat mencari tahu hal yang kita bicarakan?"pertanyaan Taehyung bahkan membuat seokjin bingung.

"Masalah apa?" ucap seokjin bingung.

"Ahh.. Catatan donor organ tubuh." ucap seokjin.

"Akan kutanyakan sekarang juga." ucap seokjin melangkah keluar ruangan.

****
"Mari istirahat dulu " ucap jung mi yang kelelahan.

"Kau sudah mau istirahat? Kita harus naik sampai ke atas jika mau memotret bunga-bunga itu. Bagaimana mungkin kau sudah lelah." ucap eunha.

"Arraseo" ucap jung mi melanjutkan perjalanannya.

"jika kau lelah, beristirahatlah dan tunggu aku diinginkan."eunha.

"Tidak, aku tidak bisa melakukannya. Sekarang saatnya aku melengkapi koleksiku." jung mi.

"Koleksi?" ucap eunha bingung.

"Ini rahasia. Tidak usah kau pikirkan." ucap jung mi.

****
Jung mi asik memotret bunga yang ada dihadapannya. Eunha melihat seseorang yang berjalan didepannya.

"Sedang apa kau?"ucap eunha bertanya pada jung mi.

"Ini alasaanku menyukai lensa jarak jauh. Sebentar.." jung mi.

"Ayo tunjukanlah wajahmu" gumam jung mi mencari objek fotonya.

" ah yang datang hari ini kenapa tak ada namja yang tampan? Eunha ayo kita pindah ketempat yang lain. Disini aku tak bisa dapat inspirasi." ucap jung mi.

"Aku hampir selesai tunggulah sebentar lagi." eunha.

"Lihatlah dia" ucap jung mi menunjuk sesuatu.

"Tunggu sebentar. siapa?" eunha melirik jung mi.

"Waktunya sungguh tepat.!! Eunha, aku akan berjalan bersama para nama tampan." ucap jung mi meninggalkan eunha.

"Berhati-hatilah..!! "Teriak eunha.

***

Eunha asik mencari jenis tumbuhan dihutan. Mencatat dan memotret. Ketika sedang asik memotret bunga, eunha mendengar suara.

"Jangan bergerak. Jangan melihat kebelakang dan jangan bergerak."kata suara di belakang eunha.

Eunha terlihat ketakutan semakin langkah kaki itu mendekat kearahnya. Namun entah kenapa ada perasaan aneh dihatinya.

"Sekarang sudah tidak ada apa-apa." ucap namja di belakang eunha. Eunha menengok kebelakang melihat wajah namja tersebut. Namun jantungnya semakin tak karuan.

"Apa kau terkejut? Berhati-hatilah jika berada disekitar pohon. Mungkin ada sarang lebah. apa kau mengerti?" ucap namja tersebut. Eunha hanya bisa memperhatikan namja itu dengan detak jantung yang semakin aneh.

"Aku sudah menyelamatkanmu. tapi kau belum berterima kasih padaku" ucapan namun itu membuat eunha sadar.

"Aaahh.. Gomawo." ucap eunha tergugup.

"Apa kau datang sendirian?" ucap namja itu yang melihat eunha sendiri.

"Aniyo. aku hanya berpisah sebentar dengan temanku. Dia pasti ada disekitar sini." eunha.

"Benarkah? Aku tak melihat ada siapapun. Bilanglah pada temanmu agar berhati-hati terhadap lebah disekitar sini. Permisi." ucap namja itu meninggalkan eunha.

Eunha memandang nama itu. Entah kenapa setiap kali eunha melihat namja itu jantungnya berdetak 2x lebih cepat.

"Ada apa ini? Apa ada yang tidak beres dengan jantungku?" gumam eunha.

***

• jungkook prov

Aku mendaki bukit yang berada dihutan ini. Ketika sampai dipuncaknya. Aku melepaskan semua beban yang aku rasakan. Aku berteriak agar beban itu lepas dan hilang bersama teriakanku.

"Aaarrrrggghhh... Eunbi"

• Jungkook prov end

****

• Eunha prov

Aku terus mengikuti jalan menelusuri hutan ini.

"Eunha, kau tak mungkin tersesatdihari pertamanya disini bukan? Selama aku waspada, aku pasti bisa bertahan meskipun berada disarang harimau. Aku tidak apa-apa. Tentu saja." aku berjalan denganperasaan cemas karena tak menemukan jalan untuk keluar. Hingga aku tak sadar tersandung ranting pohon yang membuatku terguling.

• Eunha prov end

waaahhh gimana kabar eunha nanti. Apakah ada yang menolong eunha?

Next chapter to be continue..
Vote & comment please.
Thanks readerss..💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scent of SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang