BTM - 2

48 11 3
                                    

🎶 IDGAF - Dua Lipa

💙💛💙💛💙💔

Tanpa menjawab sapaan dan pertanyaan itu segera ia berlari keluar dari Meretak Cafe. Entahlah untuk beberapa alasan matanya terasa panas.

Melihat ada taxi yang baru saja menurunkan penumpang, ia segera masuk meminta untuk diantarkan ke Jl. Rajawali No 49. Dimana kos ZO berada, ia butuh waktu untuk sendiri. Tubuh, hati, dan pikirannya minta untuk diistirahatkan.

************************************

Sedangkan di Meretak Cafe.
Pria itu menghembuskan nafas panjang.

"Gue harus gimana lagi" gumamnya
tanpa disengaja pandangannya jatuh ke dompet yang ia yakini milik wanita yang tadi meninggalkannya.

Senyumnya mengembang.

"Sekarang belum saatnya gue nyerah buat dapetin lo lagi."

************************************

Setelah sampai, ia baru sadar kalau dompetnya tertinggal di meja tadi. Lantas ia mecoba memeriksa tas dan sakunya berharap menemukan uang untuk membayar taxi.

Setidaknya ramalan hari ini ada benarnya, ia menemukan selembar uang lima puluh ribu dan tanpa menunggu lebih lama lagi dia membayar.

"Danira Mayasari!"

Keningnya berkerut karena suara yang ia dengar tidaklah asing.

Membatalkan niatnya untuk membuka gerbang, ia mencari siapa yang memanggilnya dengan nama lengkap.

Mata Danira membulat, kaget sekaligus bingung kenapa pria yang ia hindari bisa berdiri dihadapanya.

Dan dari mana juga pria itu tau tempat tinggalnya.

"Dompet lo ketinggalan!" Sahutnya.

"Gue cuman mau balikin ini kok " lanjutnya kembali, sambil menyerahkan dompet berawarna krem dengan hiasan boneka beruang pink kecil diluarnya.

Tak ingin berlama-lama melihat pria itu, Danira mencoba meraih dompetnya.

"Eitsss.." tarik pria itu kembali.

"Gue bakal ngasih kalau lo senyum, dari tadi lo kaget mulu. "

"Lo gak usah banyak gaya deh, siniin dompet gue sebelum gue makin muak lihat muka lo" balas Danira dengan ketus dan tentu saja tanpa senyuman.

Laki-laki itu tersenyum miris, mengerti bahwa wanita dihadapannya ini tidak sedang ingin diajak untuk mengobrol bahkan tidak untuk sekadar berbasa-basi.
Pria itu kembali tersenyum lebar sambil menyerahkan dompet yang sempat ia tarik tadi.

Setelah mendaptakan dompetnya, Danira segera pergi membuka gerbang, pergi meninggalkan pria itu tanpa mengucapkan terimakasih.

"Danira!"

Tapi tentu saja yang empunya nama tak berniat untuk membalikkan badannya kembali, Danira tak mau berlama-lama berurusan dengan pria itu.

"Kalau lo rindu, nomor gue masih sama!" teriak pria itu. Mencoba menarik perhatian Danira.

Pria itu tau Danira tidak dalam mood yang baik, ia juga tau bahwa Danira tidak akan menghubunginya. Tapi Danira perlu tau, bahwa pria yang mengembalikan dompetnya itu.

Sungguh merindukannya.

************************************

Danira melangkahkan kakinya ke kamarnya yang berada di lantai 2. Ia mendengar teriakan pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Breaking The MythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang