Hai semuaa maaf ya updatenya lama bangett
Author baru lulus bulan ini & akhirnya bisa lanjut cerita ini ^^"
Please enjoy this story & thankyou for waiting 😘
.
.
.Kediaman keluarga Kim terlihat begitu senyap pagi itu. Bukan hal janggal memang, namun hari ini kondisi tuan muda mereka memang agak berbeda dari biasanya. Tepatnya, lebih buruk dari biasanya.
Nyonya Kim Yewon menyesap English Breakfast Tea-nya perlahan, sorot tajamnya diam-diam melirik putra semata wayangnya.
Sejak tadi, pemuda itu hanya duduk diam di kursi makannya sambil menatap menu sarapan paginya dengan tatapan penuh dendam.
Para pelayan pun hanya bisa berdiam diri di sisi ruangan, terutama sang juru masak. Oh, bahkan wajahnya saja sudah terlihat begitu pucat dan seperti ingin buru-buru pergi ke kamar kecil karena nampaknya ada badai halilintar tengah menerpa perutnya.
Di situasi genting seperti ini, hanya ada satu hal yang terlintas di benak mereka. Pasti ada yang membuat masalah dengan tuan muda mereka, tapi mereka tidak mau terlalu banyak ikut campur. Mereka takut pekerjaan mereka terancam.
Jengah dengan keheningan yang mencekik, serta ketegangan yang tak berujung, sang bunda pun mencoba berbasa-basi sedikit demi mencairkan suasana.
"Ekhem... Namjoon-ah, apa kau tak suka menu sarapan hari ini? Kalau iya, biar ku suruh pelayan-"
"Diam kau."
Ucapan dingin pemuda itu mampu membuat seluruh eksistensi di ruangan itu bergidik dan mengikuti perintahnya. Keheningan yang menyiksa kembali berjaya di ruangan itu.
Nyonya Kim Yewon meneguk salivanya canggung, tubuhnya membeku lengkap dengan wajah cantiknya yang gugup. Ia menyesal telah mencoba menenangkan, atau lebih tepatnya, mengusik iblis berwujud manusia yang tengah murka.
Suasana pun bertambah tegang dan terasa lebih mencekam. Namjoon yang sudah kehilangan nafsu makan, dan memang sejak awal tak berniat untuk makan pun memilih untuk beranjak pergi, meninggalkan meja makan dan sepiring makanan yang masih utuh.
Ia meraih tasnya dan berjalan keluar rumah dengan langkah lebar tanpa mengucap sepatah kata pun.
Blam!
Suara pintu itu menandakan Tuan Muda Kim Namjoon telah pergi dari rumah ini. Tali tak kasat mata yang sejak tadi melingkari dan mencekik leher mereka pun secara ajaib terlepas. Mereka bisa menghirup napas dengan lega sekarang.
"Hhahh... apa-apaan anak itu?! Kurang ajar sekali!" Gerutu Yewon sambil mendengus kesal. Ia kembali menyeruput teh mahalnya untuk menenangkan diri.
Ditengah acara minum-minum cantiknya, seorang pria muda dengan pakaian formal berbalut blazer menghampiri Nyonya Yewon. Pria itu datang dan membisikkan sesuatu pada sang nyonya besar. Entah hal apa yang dikatakan pria itu pada Kim Yewon, yang pasti hal itu kini membuat sebuah senyum lebar merekah pada bibir wanita itu.
Kim Yewon mengangguk kecil dan mengibaskan tangannya untuk menyuruh pria itu pergi. Pria muda itu membungkuk hormat pada nyonyanya, lalu pergi dari ruangan besar itu.
Yewon meletakkan cangkir tehnya ke atas meja setelah seluruh cairan dalam cangkir itu telah tandas, "aku sudah selesai, cepat bereskan dan kembali bekerja!" Perintahnya kepada para pelayannya. Tanpa menunggu lama, sang nyonya besar langsung melenggang pergi dari ruang makan rumah besarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/154814472-288-k220455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Mr Genius (Discontinued)
RomanceBerkisah tentang penyesalan dua orang pemuda yang saling mencintai. Penyesalan Kim Namjoon karena melukai orang yang dia cintai. Serta penyesalan Kim Seokjin karena telah mencintai dan percaya pada seorang Kim Namjoon. Bersatukah mereka? Inilah kisa...