Aku Uzumaki Himawari, adik dari Uzumaki Boruto
umurku 18 tahun sedangkan kakakku berumur 24 tahun
Aku sangat bangga dengan kakakku, dia memiliki paras yang tampan, pintar walaupun kadang terlihat bodoh
Dan terkadang juga menyebalkan jika sudah menyuruhku mengambil ini itu padahal kakak sedang bersantai-santai
Kakaku adalah laki-laki kedua yang aku kenal setelah ayahku, ayah dan kakak adalah dua laki-laki yang sangat amat aku cintai
Kata ibuku waktu aku lahir, kakakku sangat gembira melihatku yang baru lahir ke dunia, wajah kakakku berseri-seri melihat tubuh bayiku yang masih berwarna merah
Kata ibu, kakakku sering tidur disampingku saat aku kecil, kakakku tidak mau jauh dariku
kakak sangat menginginkan seorang adik dan saat aku lahir kakakku selalu berjanji akan menjagaku selamanya, tidak akan membiarkan dunia luar menyakitiku
Dan benar kakak selalu berada disampingku, menjagaku, mengantarku sekolah, bermain denganku hingga akhirnya kakak mengenal seorang perempuan yang kata kakak dia sangat cantik, baik, dewasa.
Cemburu? Tidak, waktu itu aku belum cemburu, sebagai seorang adik aku bahagia kakakku menemukan seorang perempuan yang akan mencintainya setulus hati, tapi kecemburuan itu muncul saat kakaku akan menikah
Seluruh perhatian, waktu, kasihsayang, pokoknya semuanya teralihkan, aku terabaikan tidak dipedulikan, bukan oleh kakakku saja tapi oleh ibu dan ayahku juga, oleh semuanya
Aku egois? Ya aku egois mungkin karena aku anak bungsu, aku ingin seluruh perhatian hanya tertuju padaku, hanya padaku
Saat aku meminta kakak untuk membantu mengerjakan tugas dia berkata "nanti kakak sedang sibuk"
aku kesal, aku marah, aku menunjukan ekpresi marahku pada kakak tapi kakak tidak peduli dia tetap sibuk dengan urusannya
Aku berlebihan? Ya aku tahu aku berlebihan, aku tahu aku sudah besar tapi tetap saja aku ingin selalu menjadi adik kecil kakakku
Kakakku semakin sibuk mengurusi pernikahannya dengan kekasihnya, aku semakin terabaikan, aku marah aku kesal, dan sasaran kemarahanku adalah kekasih kakakku, Uchiha Sarada
Dia perempuan yang baik, dia ramah dan juga perhatian padaku tapi dia adalah orang yang merenggut seluruh perhatian keluarga,aku membencinya sekarang
Gara-gara dia aku terabaikan,kakakku lebih sering mengantarkan kekasihnya itu daripada aku
kakak selalu berkata “kau sudah besar belajarlah berangkat sekolah sendiri”
Ucapan itu membekas di ingatanku, padahal kekasihnya itu juga sudah besar, aku semakin kesal, semakin hari kakakku semakin dingin padaku
Biasanya kakakku selalu bertanya apa aku ada pr? Apa ada laki-laki yang mendekati? Apa? Kenapa? bagaimana?
Arghh, aku kesal, sekarang lihat saja, keluargaku sedang berkumpul dimeja makan membicarakan siapa saja yang akan diundang ke pernikahan kakak
Aku benar-benar terabaikan kembali, aku berdiri lalu pergi ke kamarku, aku membantingkan tubuhku ke kasur
Aku cemburu, aku cemburu
aku seorang adik yang cemburu karena kakakku akan menikah
aku bukan cemburu karena mencintai kakakku layaknya kekasih
Aku cemburu karena posisiku seperti tersingkirkan oleh perempuan dari keluarga lain yang akan menjadi bagian keluargaku
dan gara –gara pernikahan kakakku keinginanku juga tertunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen (Short Story collection)
Acak👉 setiap part tidak ada saling terikat 👉 satu part langsung tamat 🔊 tokoh bukan milik saya ya tapi cerita murni dari pemikiran saya,oke. 📣 masih ada typo, dan penulisan yang tidak sesuai dengan EYD, harap di koreksi tidak usah sungkan, saya masi...