Satu

30 6 0
                                    

Drtt drtt drtttt.....
  Suara alarm yang terdengar bergetar namun memekakkan telinga gadis itu. Bagaimana tidak? Handphone nya saja ia letakkan tepat di bawah telinga nya. "Duh, hp gabisa kompromi banget si, Naya kan masih ngantuk! Bentar deh lima meniiit aja. Naya mau jemput ruh Naya dulu di Disneyland", Tawarnya pada benda mati itu dengan mata masih tetap terpejam.
 
   Sadar namun setengah mengkhayal tak jelas seperti sedang mengigau.

  Waktu memang berjalan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari yang di bayangkan. Tiga puluh menit telah berlalu, namun Naya masih tetap pada tempatnya, memejamkan matanya setelah tadi bernegosiasi dengan waktu yang katanya sih mau bangun lima menit lagi.

  Sampai pada detik kemudian terdengar ketukan pintu dari luar kamar gadis itu.

Tuk..tuk..tukkk..!!!
  Suara pintu yang makin mengeras karena tak ada respon dari Naya. "Nak, Naya kamu sekolah enggak? Ini udah jam setengah delapan lho katanya kemarin sekolah di sini masuknya lebih cepat daripada di Bandung?", Suara lembut Saras, membangunkan Naya dari balik pintu itu.

Mendengar suara, mata indah gadis itu spontan terbuka lebar, tanpa pikir panjang gadis berambut sepundak itu Ngacir ke arah suara itu. Bak sedang diganggu makhluk astral gadis itu tanpa sengaja menabrak pintu yang menjadi akses nya keluar kamar.

Brakkk! "Aduh" desisnya pelan, dan langsung membuka pintu. Perempuan yang sedari tadi mengetuk pintu pun dibuat kaget oleh gadis itu. "Eh gustii!" Kaget Saras. " Ihhhh mama kenapa ga bangunin Naya dari tadiiii! Kan jadi telat nih pasti Naya. Masa baru pertama kali udah telat", omel. Naya pada Mama nya."lah kok jadi nyalahin mama? Wong mama udah gedor-gedor dari tadi sampe tangan mama merah. Kamu nya aja yang kayak Kebo mati.", Saras tak mau kalah.

"Tunggu deh mah, kan kita tinggal di Bandung udh lama. Dari Naya belum lahir juga mama udah ada di Bandung, terus katanya mama lahir di Bandung. Kok tadi Naya denger mama ngomong pake kata wong sih? Itukan jawa", Tanya Naya heran.

"Lah kan mama pernah ngomong kalau mama itu lahir di Bandung, pas Umur tiga tahun pindah ke Semarang, terus mama pernah tinggal di Jakarta, terus balik lagi ke Bandung ter...",
"Ah iya deh iya deh terserah mama, Naya lupa.", Potong Naya teringat akan keterlambatan nya tadi. Gadis itu berlari menuju kamar mandi tanpa memperdulikan ibunya yang sedang mencak-mencak sendiri sekarang.

"Heuhhhh dasar 'Bocah wedok jaman Saiki, semono bae wis lali'¹ kumaha² kedepannya anak itu", masih setengah kesal dan heran mengapa anak semuda itu cepat lupa.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit, Naya berpamitan pada ibunya yang sedang menonton TV di ruang tengah. Dengan memakai dasi dan kaos kaki tergesa-gesa ia pun mencium tangan ibunya dan langsung menghambur ke luar rumah. "Ma Naya pergi", teriaknya "lho ini sarapannya?", Teriak Saras tak kalah dari Naya. "Mama aja yang makan,Naya buru-buru banget", suara Naya terasa menjauh. "Yaudah deh lumayan, buat temen nonton drama Korea yang kemarin belom selesai hihihi", desis Saras sembari mengambil remote tv untuk menyetel kembali kaset drakor kesayangan nya itu.

   Kaget ga? Nggaklah ya, namanya juga The power of emak emak jaman now.wkwkwk

  Jika mama nya sedang terisak-isak oleh drakor, lain halnya dengan Kanaya yang saat ini merasa panik,tegang, takut ah semuanya campur aduk deh.

  Bagaimana tidak? Dia telat bangun melebihi target. Ditambah lagi ia harus melewati macet yang benar-benar parah di kota Metropolitan ini.

  Sekarang Naya merasa lebih panik lagi dari sebelumnya, angkot yang ia naiki benar-benar terjebak oleh macetnya ibukota.

  Semua terus berputar di kepala Naya. Tentang bagaimana kalau dia benar-benar telat, bagaimana kalau dia tidak bisa mengikuti tes penjurusan hari ini yang sudah ia siapkan sampai larut malam, dan bagaimana cara dia untuk keluar dari kemacetan ini. Pikirannya buntu.

   Dan detik kemudian hanya ada satu ide yang bisa di bilang ide gila tapi dikatakan cemerlang untuk situasi saat ini. Apakah itu? Lari secepat mungkin menuju sekolah yang jaraknya kira-kira 1 kilometer lagi dari tempatnya berdiam lah jawabanya. Tentu itu lebih dikatakan ide gila dan extream untuk Naya yang Notabenenya orang awam di daerah ini.

  Ia terus berpikir,dan akhirnya nekad dengan ide gila itu "Ah, bodoamat. Yang penting Naya lebih cepet nyampe ke sekolah nya. Ntar kalau udah agak jauh ga macet, Naya baru naik angkutan umum lagi.", Ucapnya yang langsung keluar dari angkot.

  Naya merasa agak bodoh sekarang, ia sedang menyelip di sela-sela kendaraan yang terus membunyikan klakson tanpa henti dari tadi. Namun ia mencoba tetap fokus dan tak menggubris itu yang pada kenyataan sebenarnya ia sangat malu. Saking malunya ia memilih berlari dengan menunduk. Hal bodoh apalagi ini yang ia lakukan?.

   Saat sedang berlari menyelip dengan wajah tertunduk, Naya tak sengaja menabrak sesuatu hingga ia terjatuh. Bukan karena kuatnya tabrakan tersebut, namun karena kaget bukan main yang ia rasakan.

  Brukkk... Naya tak sengaja menabrak spion motor seseorang yang juga sedang terjebak dalam kemacetan itu. Membuat spion motor itu berbelok sedikit dari tempatnya.

  Naya yang kaget sekaligus malu saat ini. Ia terus merutuki dalam hati kelakuan bodohnya itu.

  Naya masih dalam jatuhnya, menunduk malu dan terus mengumpat dalam hati. Hingga lima detik kemudian Naya kembali ke dunia nyata dan mengumpulkan keberaniannya untuk bangun serta meminta maaf kepada sang pemilik motor dengan tetap menunduk.

  "Maaf, saya ga sengaja. Soalnya saya buru-buru banget sekarang maaf ya maaf", setelah meminta maaf tanpa peduli respon si pengendara Naya berlari lagi. Kali ini dengan wajah melihat ke depan.

  "Kok seragamnya gue kayak kenal? Siapa ya yang pernah pake seragam itu? Ah bodoamat. Buntu otak gue, nih macet geblek kapan selesainya coba? Puyeng gue", yang ditabrak motornya bersuara. Namun ketika Naya sudah sangat jauh dan terlihat semakin mengecil.
~

Penasaran gak nih? Yuk ikuti kisah Naya selanjutnya! Masih banyak yang perlu kamu tahu!

Selamat membaca!:)

Happy Reading guys! And don't forget to follow the next Chapter:)

_Sfz_

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang