Chapter ini untuk kak kim:) Semoga lancar kak sexykimbab skripsiannya!🥰🥰🥰
And please enjoy, people!
...
Yoongi menjulurkan tangannya untuk menyentuh leher Jimin seraya mematai ekspresi pemuda itu, mencari sinyal ketidak-nyamanan dari sang hybrid.
Mungkin terkesan impulsif, tiba-tiba meminta izin pemuda itu untuk melepaskan kalung lehernya—namun Yoongi benar-benar tidak tahan melihat bahan dari kulit yg kasar itu berada diatas kulit lembut milik Jimin. Terlihat menyiksa dan menyakitkan, kulit di sekeliling kalung itu tampak memerah dan terdapat beberapa luka memar disana.
Begitu pula dengan tubuhnya; saat Jimin mengganti pakaiannya, Yoongi bisa melihat dengan jelas seluruh luka dan lebam yg menodai kulitnya.
Pemuda itu telah dilukai, dengan cara yg sangat brutal.
Ketika kalung itu terlepas dari lehernya, Yoongi memperhatikan tubuh Jimin bergetar pelan dan nafasnya yg tertahan. Menggigit bibir, pemuda itu kini menatap Yoongi dengan ekspresi yg tak terkatakan.
"Selesai. Bukankah sekarang terasa lebih nyaman?" Tanya Yoongi lembut seraya mengusap pelan leher Jimin yg memerah. Tubuh hybrid itu bergetar sekali lagi, dan Yoongi pun refleks menurunkan tangannya.
Mengusap tengkuknya kikuk, Yoongi segera beranjak meraih selimut tebal dari lemari lalu membentangkannya di permukaan kasurnya. Menatap Jimin yg terus memperhatikan gerak-geriknya dari sudut mata—Yoongi mempercepat gerakannya karena rasa gugup kembali memenuhi dada.
Pria itu pun mendongak setelah selesai merapikan kasur; dan kembali dibuat panik karena kini, Jimin tengah menatapnya dengan netra yg berkaca-kaca.
Oh, sial Yoongi! Kau seenaknya melepas kalung kucing itu dan kini ia akan menangis karenanya.
Segera menghampiri hybrid itu, Yoongi mengusap kedua bahunya. "Hey, hey Jimin—maafkan aku jika aku membuatmu tidak nyaman. Jika kau mau aku bisa kembali memasang lagi kalung—"
"Tidak!" Sergah pemuda itu cepat, menginterupsi Yoongi. "Ti-tidak, tolong, aku tidak ingin memakai benda itu lagi—please." Tambahnya dengan suara memohon yg pelan.
Dan kini Yoongi total kebingungan karenanya. "Oke, baiklah. Aku tidak akan memasangnya lagi." Ucapnya, untuk menenangkan kembali hybrid itu. "Tapi, bisakah kau menjelaskan padaku, hal apa yg mengganggumu?" Tanyanya dengan alis yg bertaut bingung.
Sunyi memenuhi ruangan sejenak, sampai bisikan Jimin memecah kekosongan itu. "Aku, aku hanya merasa bingung, Yoongi." Menggigit bibirnya yg bergetar, pemuda itu mati-matian menahan tangisnya.
"Mengapa k-kau begitu baik padaku?"
Karena tidak ada seorang pun yg pernah bersikap sebaik ini padanya.
"Kau bahkan tidak mengenalku, tapi kau tetap menolongku." Ucap Jimin, dengan mata berkaca. Dan saat tetes air mata itu turun membasahi pipinya; Yoongi bersumpah dadanya turut merasa sakit menyaksikannya.
Meraih wajah sang hybrid, Yoongi menyeka air mata dari pipi Jimin dengan lembut. Berusaha menenangkan pemuda yg kini tengah terisak itu. "Aku menolongmu karena aku ingin, Jimin." Jawabnya kemudian.
"Dan juga, karena kau terlihat begitu rapuh dan ketakutan; aku tidak mungkin meninggalkanmu sendiri dalam keadaan seperti itu." Tatap mata Yoongi melembut ketika iris keduanya bertemu, menyiratkan ketulusan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here Kitty, Good Kitty.
FanficYoonmin. Kisah ini dimulai ketika Yoongi menemukan sesosok hybrid kucing di halaman belakang rumahnya, tanpa sengaja. "Ayo mendekatlah, kucing kecil-- kitty." WARNINGS: -BxB -NSFW scene -Slight violence -Cursing -Other Hybrid!AU [translation] [cred...