Sketch Art High School"Bisakah kau pergi sekarang aku sedang buru-buru!" Sebuah mobil yang berukuran cukup besar berhenti di depan gerbang sebuah sekolah.
Mobil itu bahkan berhenti tanpa mematikan mesin dan tanpa memperhatikan mobil lain yang berada di belakangnya.
"Saat aku ke apartemenmu aku tidak membawa motorku, asal kau tau!" Beritahunya dengan sengaja, dengan harapan hyungnya yang tidak memiliki kepekaan itu bisa memberikannya tumpangan lagi.
Sokjin itu manusia tanpa insting kepekaan.
Maksudnya, pria itu tidak peduli dengan hal-hal sepele dan kecil yang menurutnya kadang tidak penting atau tidak apa jika tidak diperdulikan.
Tapi itu lah dia, pria egois yang sebenarnya bisa menjadi cengeng dan kekanakan bak seorang anak yang kesepian dan butuh perhatian.
Dia tidak perduli dengan seberapa penting keperluan orang lain atau seberapa penting kegiatan orang lain selama orang itu tidak maminta bantuan dengan jelas bukan sekedar memberi kode yang tidak mudah dimengerti.
Jadi jika berbicara atau ingin meminta bantuan dengannya sebaik to the point dan jangan berbelit karna jika tidak jangan harap dia peka.
Dia itu tidak suka berpikir keras tentang sesuatu, tapi itu tidak termasuk perihal pekerjaan dan suatu hubungan.
Sokjin hanya diam pada Jungkook mungkin karna masih tidak peka.
PERINGATAN!! Jangan berharap Sokjin memberi respon dengan sopan atau sekedar basa-basi kata-kata manis jika dia sedang tidak mengerti maksud dari ucapan seeorang.
Setelah mendengar jawaban hyungnya, Jungkook berpura-pura kesal dengan harapan yang masih sama yaitu memberikannya tumpangan.
Dan..
Tak lama setelah suara pintu mobil ditutup dengan kencang bahkan sampai menarik perhatian, mobil besar yang dikendarai Sokjin tanpa perduli pada Jungkook melaju begitu saja.
Jungkook yang masih berdiri di tempat dekat mobil barusan berhenti, masih terdiam membeku dengan muka datar yang menyimpan kebingungan dalam pikirannya, seperti..
"Mengapa Hyung tidak peka.."
atau "Apa aku kurang jelas meminta tumpangan.."**
Ingatlah hidup itu seperti sebuah soal matematika..
Kau hanya perlu sebuah rumus untuk menjawab..Dan saat kau menyadari tak ada jawaban maka cobalah mengganti rumusnya karna mungkin kesalahan ada pada prosesnya bukan pada dirimu..
"Giant Baby.." Teriak seseorang yang sedang menatap kumpulan para gadis yang sedang berada di depan papan pengumuman.
"Yaaa! Giant Baby.. Kau tuli?" Bentaknya keras suara pria itu karna merasa diabaikan.
Spontan suaranya menghambur hampa ruang dikumpulan gadis itu hingga beberapa saat hening tak ada suara.
Wonyoung celingukan melihat sekitarnya, sampai ia sadar kalau yang dipanggil itu dirinya "Sunbae, kau memanggilku?" Tanyanya polos.
"Sunbae?? Kita dilingkungan sekolah, ingat?" Tegas pria itu mengingatkan lingkungan dan status mereka.
"Ahh.. Mian, aku lupa Jungkook songsaengnim" Balasnya dengan santai tanpa rasa bersalah dan takut padahal wajah pria itu sangat mengerikan, seperti srigala yang ingin menerkam anak ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLOR
FanfictionKeyakinan untuk mengulang kehidupan kembali membuatnya kuat, untuk beberapa detik.. dan down dibeberapa menitnya saat yang dihindari, dipertemukan kembali.. Pria itu menghargai keputusan perempuannya.. tapi, apa perempuan itu bertanya apa keputusann...