Chapter 14 Penyusup

2.9K 158 5
                                    

Hallo readers...... Maaf, kalo kalian suka ceritanya, harap di-vote, di-share ke temen kalian, dimasukin ke reading list dan di-follow ya, saya minta dukungannya juga dari kalian supaya saya bisa meningkatkan citraan bahasanya, biar ceritanya makin real dengan struktur bahasa yang disempurnakan EYD, ok?

Enjoy reading the story!
(Selamat membaca)

Candice Parker McGrillen's Point Of View (Sudut Pandang Candice)

"Tragedi kebakaran hebat yang disebabkan oleh ledakan bom melanda perpustakaan kampus Internasional University Of Michigan (IUM) di Loss Angles, Amerika Serikat, pada hari Jum'at, 25 Oktober 2018. Peristiwa tersebut merenggut korban jiwa sebanyak 78 orang yang semuanya berstatus mahasiswa. Sedangkan, sebanyak 15 orang mahasiswa lainnya mengalami luka bakar yang serius dan saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumahsakit. Diduga, peristiwa tersebut dilakukan oleh orang asing yang saat itu tengah mondar-mandir di dekat perpustakaan dan sempat terekam oleh kamera CCTV. Menurut kesaksian mahasiswa setempat, Candice Parker, yang saat itu tengah berada di sekitar taman dekat perpustakaan, mengklarifikasi bahwa sebelum peristiwa ledakan itu terjadi, ada orang asing yang menanyakan lokasi perpustakaan dan beberapa saat setelah itu, ledakan hebat pun terjadi membombardir area perpustakaan. Demikian Laporan Breaking News untuk pagi ini. Saya Samantha Mogmentary, pamit undur diri dari hadapan anda. Terimakasih telah menyaksikan acara kami dan tetaplah bersama kami di Breaking News...! Sarana informasi terpercaya dan terakurat anda....!!"

TETT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TETT....!

Aku mematikan TV-ku sesudah siaran berita itu berkhir dan menyimpan kembali Remote Control di meja. Suasana di ruang tamu seketika menjadi hening. Namun keheningan itu tidak berlangsung lama karena beberapa saat kemudian hujan angin disertai gemuruh petir yang menggelegar menghempasnya berkali-kali. Aku duduk di sofa sambil memikirkan berita yang baru saja disiarkan.

Ternyata insiden mengerikan tadi langsung menyebar di seluruh media sosial bahkan di TV sekalipun. Tadi sore aku sempat diwawancarai oleh para wartawan untuk dimintai keterangan terkait kronologi insiden pengeboman yang memakan puluhan korban jiwa. Namun aku tidak menceritakan tentang kartu Liam dan kartu itu masih kusimpan sampai sekarang. Disana tertulis IMC. Hampir sepanjang hari aku memikirkannya. Aku tidak mengerti IMC itu singkatan dari apa. Biasanya di dalam kartu identitas selalu ada penjelasan atau keterangan mengenai singkatan asing yang mungkin tak banyak dikenal, namun ini tidak. Aneh.....! Yang jelas, aku yakin Liam menyembunyikan sesuatu dariku dan dia pasti ada hubungannya dengan insiden pengeboman ini.

Aku melirik ke sampingku. Kulihat, jam dinding yang berdetak telah menunjukan pukul 10 malam. Aku yang sedang duduk di sofa memutuskan untuk segera tidur. Sesampainya di kamar, aku langsung merebahkan badanku ke atas kasur.

Entah mengapa, malam itu aku tidak bisa tidur. Perasaanku gelisah dan pikiranku semerawut. Aku menghela nafas untuk menenangkan diri. Kucoba untuk memejamkan mata beberapa menit dengan harapan agar aku langsung terlelap, namun rasa kantuk tak kunjung datang. Mungkin karena suara hujan angin yang terlaru bising atau aku yang merasa kesepian di rumah yang cukup besar seorang diri?

I Will Make You Only Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang