Tok.. Tok.. Tok...
"Pangeran, anda sudah bangun?"
Suara renta si pelayan terdengar putus asa, ia sudah mengetuk pintu kamar tuannya entah berapa kali, namun tetap saja tak mendapat jawaban.
"Paduka Raja akan tiba sebentar lagi, anda-"
"Ya..."
Pelayan wanita setengah baya itu akhirnya menghela napas lega setelah mendengar suara serak Sang Pangeran.
Min Scott Yoongi, putra bungsu Dewa Hades-Raja Dunia Bawah- itu turun dari ranjang dengan kedua mata masih terpejam, berjalan lunglai ke arah gantungan baju, mengambil kimono satin marun mengilat untuk menutupi tubuh polosnya yang seputih salju.
Dari tempatnya, Yoongi dapat mendengar suara pecut kuda dan teriakan sang ayah di luar kediamannya. Hentakan kaki kuda dan decitan roda kereta yang berhenti terdengar memekakan telinga.
Masih dengan kedua mata yang setengah terbuka, Yoongi berjalan keluar kamar, deretan dayang di kedua sisi pintu kamar membungkuk hormat tak berani mengangkat kepala mereka barang sedikitpun atau berakhir dengan mati kedua kalinya.
Kreeet...
Pintu utama kediaman pangeran bungsu terbuka, sesosok pria tinggi besar, berjanggut kelam sedada, dikawal oleh anjing berkepala tiga dan menggenggam dwisula hitam mengilap melangkah masuk.
"Hormat saya, ayah." Gumam Yoongi sembari membungkuk asal-asalan kemudian menguap lebar tanpa kenal sungkan.
Hades menggeleng melihat perangai putranya yang bisa-bisanya mendecap bahkan mengumpat tak suka ketika peliharaannya, anjing berkepala tiga, Kerberos, menjilat-jilat jari sang pangeran yang bertelanjang kaki.
Raja Dunia Bawah itu duduk di sofa tunggal berlapis beledu hitam sembari mengamati Yoongi yang akhirnya berhasil mengusir peliharaan kesayangan ayahnya yang kini malah berganti mengganggu Min Holly di istana kecilnya yang masih bermimpi indah menjadi seekor naga dan menyerang para rakyat jelata, memang anjing Red Toy Poodle itu agaknya punya keinginan hati terlalu besar dari ukuran tubuhnya.
"Ayah sedang kurang kerjaan, kan?"
Para dayang dan penjaga pintu menelan ludah mereka susah payah saat mendengar pertanyaan dari Pangeran yang sudah mereka layani selama beratus-ratus tahun, meski sudah tahu mulut pangeran asing untuk berkata lembut, mereka tetap belum terbiasa mendengarnya.
Hades menyentuh pelipis, sembari menumpukan sikut pada lengan sofa,
"Iya nih, bosan, mau temani ayah berenang?"Yoongi membuang pandangan enggan,
"Di mana? Kolam Lethe yang suhunya 100 derajat selsius? Atau Mnemosine yang -100?"Yoongi bertanya sekedar untuk memberi tahu sang Raja bahwa ia tak berminat lagi kali ini. Hades juga sama saja, menawarkan hal serupa sejak 282 tahun lalu, usia Yoongi 17 saat itu, dan tak pernah sekalipun ia menerima tawaran berenang dengan sang ayah. Hanya Hades yang tahan dan hobi berenang di sana, selalu merecoki petugas saat melakukan penghapusan atau pemulihan ingatan para roh.
"Ayah sungkan sering mengganggu para petugas di sana."
"Akhirnya sadar juga." Celetuk Yoongi.
Kini wajah para dayang dan penjaga memerah padam menahan tawa mereka. Memang Yoongi satu-satunya anak Raja yang berani mengatai Raja itu sendiri, dan Hades selalu memiliki ekspresi yang sama ketika Yoongi mengecamnya.
"Hahahaha..."
Tertawa. Seakan kecaman Yoongi adalah penghargaan yang memang patut ia dapatkan. Yoongi sendiri tak pernah mau tahu apa yang ada di kepala bapak tua berjenggot hitam kusut tak teratur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Wonders (세븐 원드스) 🔞
Fantasy7 makhluk ajaib bersama segala kesempurnaan mereka berusaha hidup berbaur dengan manusia. Kelemahan, kata yang mustahil masuk dalam kamus mereka, namun apa jadinya bila kelemahan tersebut muncul hanya gara-gara satu makhluk beridentitas 'wanita'? Ap...