Baby

2.1K 208 14
                                    

Jisoo membuka pintu apartmentnya,saat dia masuk semua lampu sudah di matikan itu artinya chaeyoung sudah tidur

Dengan perlahan jisoo memasuki kamarnya membuka pintu sepelan mungkin agar chaeyoung tidak terganggu.

Setelah mencuci wajahnya jisoo naik ke ranjang,memposisikan tubuhnya persis di samping chaeyoung.dengan di terangi lampu tidur jisoo dapat melihat jelas pipi chubby kekasihnya

Sudah lama jisoo tidak menyentuh pipi chubby kesukaanya itu.perlahan ibu jarinya mengusap pipi chaeyoung dengan sayang

Tiba-tiba jisoo mulai terisak pelan tapi kemudian dia menahannya.dia benar-benar merasa bersalah pada chaeyoung,selama ini dia begitu mencintainya tapi apa yang jisoo berikan padanya


Jisoo dengan tidak sengaja malah menghamili jennie.sekarang jisoo merasa bahwa dirinya sangat brengsek sudah menghianati chaeyoung dan menghamili jennie saat mabuk







################################

Sinar matahari menerobos melalui jendela langsung mengenai netra jisoo.dirinya mulai terusik lalu mulai mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang di terima oleh matanya


Sambil memulihkan kesadarannya jisoo meraba sebelah ranjangnya tempat dimana chaeyoung tidur semalam.kosong tempat itu kosong itu artinya chaeyoung sudah bangun




Jisoo berjalan pelan ke arah dapur dengan matanya yang masih tampak mengantuk.benar dugaannya chaeyoung sedang menikmati roti panggangnya sambil memandangi jisoo yang perlahan terus mendekatinya


"Apa hari ini kamu ada acara?" chaeyoung masih sibuk menghabiskan roti panggangnya

"Tidak ada kenapa?" jisoo mengecup Puncak kepala kekasihnya lalu berjalan mengambil segelas air

"Temani aku ke dokter" jisoo mengangkat satu alisnya

"Kamu sakit?" chaeyoung menggeleng kembali meneruskan langkahnya menaiki tangga

"Apa ibunya sakit?" jisoo terus bertanya tanya pada dirinya sendiri apa alasan chaeyoung ke rumah sakit
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah bersiap siap jisoo dan chaeyoung langsung menuju ke rumah sakit dimana chaeyoung sudah membuat janji dengan seorang dokter disana. Selama di perjalanan jisoo mengira chaeyoung akan menjelaskan apa alasannya kerumah sakit namun tidak kekasihnya itu hanya diam sedari tadi,jisoo terus membuntuti di belakang chaeyoung sampai mereka masuk ke ruang praktek dokter spesialis kandungan

"Annyeong haseyo" chaeyoung membungkuk sopan kepada seorang dokter perempuan

"Annyeong silahkan duduk chaeyoung-a" jisoo ikut duduk di sebelah chaeyoung sambil berharap harap cemas

"Kali ini kau tidak datang sendirian siapa dia nak?" merasa di bicarakan jisoo segera memberi salam

"Annyeonghaseyo kim jisoo imnida aku kekasihnya" jisoo tersenyum ramah

"Jadi kau kekasihnya wah kalian memang pasangan yang benar benar serasi,jisoo aku pinjam chaeyoung sebentar ya untuk di periksa"

"Nde silahkan"

Chaeyoung bersama dokter jung melakukan pemeriksaan di balik tirai,tidak berapa lama mereka kembali keluar

"Bagus sekali tolong pertahankan pola makan mu ya" jisoo menatap dokter jung dan chaeyoung secara bergantian

"Jisoo tolong jaga kekasihmu walupun usia kandungannya masih muda tapi kalau dia melakukan pekerjaan berat itu akan berbahaya"

"Nde kandungan? Ah maaf kalau boleh tahu berapa usia kandungannya dokter?" dokter menatap chaeyoung sebentar lalu kembali menjelaskan pada jisoo

"Kalau sampai sekarang berarti sudah sekitar 1 bulan lebih 2 minggu" jisoo menganga tak percaya

"Sayang kenapa kamu tidak mengatakannya padaku hm" jisoo memeluk chaeyoung dengan senyum sumringah di wajahnya

"Mianhae"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sepulang dari rumah sakit senyum sumringah tak lepas dari wajah jisoo bahkan dengan antusias dia mengajak chaeyoung berbelanja makanan sehat untuknya. Saat melewati toko perlengkapan bayi jisoo menarik chaeyoung masuk kesana membeli beberapa perlengkapan yang sebenarnya belum mereka butuhkan. Namun bagaimanapun juga chaeyoung sangat bahagia bisa membuat jisoo senang dengan berita kehamilannya.

"Bagaimana kalau besok kita mendekorasi kamar bayi kita?" walaupun matanya fokus menatap jalan tapi mulut jisoo tidak berhenti berbicara tentang bayi mereka yang bahkan belum lahir

"Sayang ini masih terlalu cepat dia bahkan belum lahir tapi kamu sudah mau menyiapkan segalanya bahkan memikirkan biaya sekolahnya" jisoo terdiam lesu

"Ah mian aku hanya terlalu antusias tentang anak kita" chaeyoung mengusap lembut tangan jisoo

"Apa kamu senang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah?" jisoo kembali tersenyum cerah

"Sangat senang bahkan sepertinya ini adalah momen paling menyenangkan di dalam hidupku,gomawo sudah memberikan kebahagiaan yang begitu besar bagiku" jisoo mengecup dahi chaeyoung

"Menurutmu anak kita laki laki atau perempuan?" jisoo berpikir sejenak

"Mau laki laki atau perempuan itu tidak masalah bagiku tapi aku harap sifat mereka mirip dengan mu"

Chaeyoung menatap jisoo

"Waeyo? Apa kamu tidak mau anak kita mirip denganmu" jisoo terkekeh

"Bukan begitu kamu tahu sendiri aku bukanlah orang yang baik sebelum bertemu dengan mu bahkan mungkin sekarang aku juga belum cukup baik" jisoo menggenggam sebelah tangan chaeyoung "akan lebih baik mereka memiliki sifat lembut,baik hati,menurut kepada kedua orang tua dan pintar persis seperti dirimu sayang" tangan sebelah chaeyoung terangkat mengusap lembut kepala jisoo

Bila di ingat kembali sifat jisoo memang sudah berubah drastis dibandingkan dulu saat mereka baru saling mengenal. Jisoo yang tukang berontak,merokok dan peminum berat menjadi orang yang lebih baik saat bersama chaeyoung,kehidupannya lebih tertata semenjak mengenal chaeyoung. Ini adalah alasan mengapa chaeyoung begitu berarti di dalam kehidupan seorang kim jisoo

"Tidak masalah dia mirip denganmu kamu juga orang tuanya asalkan kita bisa mendidik mereka dengan benar aku yakin anak kita akan jadi anak yang baik"

"Jadi mulai sekarang kita akan belajar mendidik seorang anak huh sepertinya ini akan berat" chaeyoung mengambil sesuatu dari tasnya itu adalah buku cara mendidik anak jisoo tertawa terbahak-bahak begitu melihatnya

"Astaga apa kamu harus sampai membeli buku seperti itu?"

"Tentu saja buku ini benar benar penting"

Sejanak mereka melupakan masalah yang telah berlalu berganti menjadi kebahagiaan yang benar benar terasa seperti anugerah di dalam kehidupan keduannya. Besok jisoo benar benar berniat untuk melakukan ibadah dia ingin mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas kehadiran anak mereka.



Demon ; Jensoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang