Masayu
Rin gw baru pindah jakarta niih,emak gw nyuruh gw ngurus cafe yang di jakarta,mampir dong ke cafe gw sekalian ketmuan udah lama banget engga ketemu ...kangennnn😍😍
Setelah mendapat pesan rindu yang sebenernya terselip maksud marketing,sekarang Hurin sudah duduk di salah satu bangku cafe milik Masayu.
Setelah mendapat pesan dari Masayu ,Hurin meminta share lokasi dan di sini lah Hurin sekarang duduk di salah satu bangku cafe.
Hurin duduk di pojok cafe,desain cafe yang memilih memakai kaca membuat Hurin leluasa memandang jalan yang macet, namanya juga jakarta.
Hujan turun gerimis ,di luar,di sebrang jalan banyak orang-orang berteduh di sebuah ruko ,ada juga yang memilih menerobos hujan berlari ke halte busway ,sepertinya cafe Masayu akan menjadi tempat favorite Hurin,musik klasik yang mengalun ,susana tenang namun bisa ikut merasakan keramain jalanan .
Tempat yang cocok untuk memeluk kerinduan.
Satu gelas teh lemon hangat di letakan di meja Hurin .
Hurin mendongak ternyata Masayu.
Masayu tersenyum melihat sahabatnya yang sudah dua tahun tidak bertemu.
"Lo tambah kurus Rin."komentar Masayu saat melihat sahabatnya yang tambah memprihatinkan.
Hurin tersenyum mendengar perkataan Masayu" Bagus dong,diet gw berhasil."
"Dulu cita-cita gw kan emang ngilangin lemak-lemak ini." Kata Hurin sambil menepuk-nepuk pinggangnya.
Masayu mengeritkan hidung."mana pernah lo diet Rin."
"Gw tahu banget ,lo punya magh.
Jadi engga mungkin lo diet,alasan klasik itu Rin."Hurin memalingkan muka,kembali fokus dengan kebisingan yang menyenangkan.
"Karena dia ya,lo masih belum move on." Tebak Masayu yang kini juga fokus memandangi jalanan.
Hurin melirik Masayu ,apa terlihat jelas jika dia masih belum bisa melupakan wildan.
Padahal Hurin selalu berusaha terlihat baik baik saja.
Bahkan saat memutuskan berpisahpun Hurin biasa saja,tidak menangis,tidak meratap,malah dia semakin senang merawat diri.
Mana mungkin dia masih terlihat menyedihkan,bahkan Hurin merasa dia bertambah cantik setelah putus dengan wildan.
Dia merasa baik-baik saja setelah berpisah,tapi saat kemarin Hurin tidak sengaja bertemu wildan di rumah sakit,saat Hurin menjenguk teman kerjanya yang melahirkan, pertahanan Hurin runtuh.
Tembok ikhlas yang sudah dia pondasi dengan kuat roboh begitu saja.
Ya , ternyata berfikir positif untuk mendapat gelar baik baik saja itu sulit.
Wildannya sedang duduk dengan seorang wanita menunggu perawat memanggil namanya .
Bukan karena kebersamaan wildan dengan wanita itu yang membuat tembok Hurin runtuh.
Tapi Wildan nya.
Wildannya,cintanya sedang mengusap perut wanita itu,dia menunggu dengan raut antusias di depan poli kandungan.
Wanita itu Diandara,wanita yang sudah dua tahun Wildan nikahi.
Menyedihkan,saat orang yang kau cintai malah sedang menunggu kehadiran anak dari wanita lain.
Hurin fikir rasanya tidak akan semenyakitkan ini.
Hurin fikir lambat laun dia akan melupakan wildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Help Me
RomanceSudah dua tahun semenjak wildan menikah dengan permpuan pilihan ibunya. Dan selama dua tahun itu pun rasa yang dimiliki Hurin liliyana tetap sama tidak ada yang berubah. Hurin liliyana masih sangat mencintai wildan walaupun Hurin tahu dia milik oran...