hurin -4-

21 4 0
                                    

Hurin melangkah keluar dari kantor,senja menyapa Hurin saat melihat langit.

Sekarang sudah jam lima sore,warna orange mendominasi langit,cuaca cukup bersahabat sore ini.

Hurin berjalan keluar dari kantor ,kakinya melangkah dengan santai menuju halte busway yang berada di sebrang kantor hurin.

Hurin berdiri di tepi jalan, matanya fokus memandng lampu lalu lintas.

Hijau

Kuning

Merah

Hurin melangkah menyebrangi jalan , namun langkah Hurin terhenti saat melewati mobil pajero berwarna hitam,mobil itu tiba-tiba mentlakson kencang lalu kepala windu muncul dari jendela mobil.

"Rin naik."kata windu

"Hah" jawab Hurin linglung dia kaget windu mentlakson tepat saat Hurin di depan mobilnya.

"Naik Rin "ulang windu

"Mau kemana emang?."tanya Hurin

"Udah naik dulu aja."kata windu matanya melirik lampu lalu lintas yang beberapa detik lagi akan berubah hijau.

Hurin membuka pintu mobil windu lalu duduk di kursi penumpang.

Lampu sudah berubah hijau ,windu menjalankan mobilnya.

"Baru pulang kerja Rin?." Tanya windu

"Iya,mas baru pulang kerja Juga?."tanya Hurin balik.

"Engga,saya engga kerja daerah sini." Jawab windu pendek ,matanya fokus melihat jalanan.

"Terus? Abis main apa ada urusan daerah sini mas?."tanya Hurin lagi

"Iya ada urusan daerah sini."jawab windu matanya melirik Hurin yang menangguk-angguk mendengar perkataan windu.

"Urusan saya nyari tempat kerja kamu."kata windu

Hurin menoleh ,menatap windu kaget,untuk apa windu mencari tempat kerja Hurin?.

Windu ini walaupun tidak banyak bicara,dia sangat mengejutkan.

"Untuk apa mas?."tanya Hurin heran.

Windu tersenyum mendengar perkataan Hurin,jika di tanya untuk apa windu juga tidak tahu,windu hanya ingin melihat Hurin.

"Entah,setelah saya nganterin kamu pulang,kamu engga pernah mampir ke cafe lagi,saya khawatir makanya nyari kamu."ujar windu

Hurin terdiam,memang sudah tiga hari Hurin tidak mengunjungi cafe Masayu, rasanya aneh saat Hurin mau di antarkan pulang windu,biasanya Hurin akan menolak atau paling buntu jika Hurin tidak bisa menolak dia akan meminta di turun kan di Taman dekat kosan nya dengan berbagai alasan.

"Mas tahu darimana saya kerja di sini?." Tanya Hurin lagi ,rasanya Hurin tidak pernah memberi tahu Masayu apalagi windu kalau dia berkerja di daerah ini.

Windu menyengir mendengar pertanyaan Hurin "dari Masayu ,dia engga bilang sepesifik nama perusahaan ,jadi saya muter-muter tadi,terus lihat kamu lagi nyebrang jalan."jelas windu dengan nada riang,dia sangat senang melihat Hurin di jalan tadi.

Windu ini sebenernya bukan orang pendiam tapi dia juga tidak banyak bicara,dia tipe orang yang bicara jika di tanya tapi mungkin jika sudah mengenal windu dia bisa lebih banyak bicara dan lebih humoris.

"Owh dari Masayu,tapi saya mau nanya mas,kenapa mas khawatir sama saya?."tanya Hurin lagi.

Windu tersesat ludahnya sendiri saat Hurin sangat frontal menanyakan alasan windu.

Can You Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang