hurin -5-

19 2 0
                                    

Sejak hurin tidak sengaja bertemu windu dan mengantarkannya pulang, entah kenapa windu malah rutin menjemputnya.

Ya, sudah seminggu berturut-turut windu mengantar jemput hurin dan karena hal itu di kantornya mulai tersebar rumor jika hurin liliyana karyawan favorit para pria sudah punya pacar.

Rumor itu bahkan sudah menyebar ke seluruh penjuru kantor, membuat hurin merasa tidak nyaman dengan suasana kantor karena sikap rekan kerjanya yang bermacam-macam setelah mendengar rumor tersebut, ada yang senang karena gadis tercantik di kantor sudah memiliki kekasih sehingga mereka tidak punya saingan, ada yang patah hati sampai bersikap sinis pada hurin, owh ya satu lagi ada juga yang iri karena hurin bisa berpacaran dengan seorang chef yang menjadi  juri di ajang pencarian bakat di salah satu setasiutn TV padahal hurin tahu saja tidak jika windu seorang chef yang terkenal.

Kepala hurin berdenyut nyeri karena rumor ini, hurin saja baru mengenal windu sekitar beberapa bulan mana mungkin hurin bisa berpacaran dengan windu.

Hurin menghela nafas, selalu ada saja masalah.

***

Hurin baru keluar dari lift lalu dia melihat windu di lobby melambaikan tangan.

Hurin menghela nafas lalu berjalan dengan cepat menunju windu.

Hurin menarik tangan windu dan buru buru menaiki mobil.

"Besok gak usah jemput saya lagi ya mas."celetuk hurin setelah mobil windu melaju.

Cekit

Bunyi ban mobil windu karena dia mengerem tiba-tiba, hampir saja kepala hurin terbentur.

" Kenapa.''

Hurin mengrejab dia syok.

Tin tin

Mobil di belakang mereka menlakson, windu menjalankan mobilnya kembali sedangkan hurin masih diam.

"Kenapa rin. " Ulang windu dengan rahang mengetat.

"Gak apa-apa. " Kata hurin setelah berhasil mengendalikan diri.

"Kalo gak apa- apa kenapa kamu larang saya, kemarin -kemarin enggak masalah. " Ujar windu dengan nada mengintimidasi.

"Ya kemarin gak apa-apa, tapi besok jangan lagi. " Kata hurin sambil membuang muka.

Windu menghela nafas

"Saya salah apa?. "

Hurin menggigit bibir bagian dalam, dia paling tidak suka di posisi ini.

"Engga salah, mas windu gak salah apapun. "

"Lalu kenapa. " Tanya windu dengan nada memaksa masih tidak habis fikir.

"Saya gak nyaman. " Kata hurin pendek, dia memalingkan muka.

"Banyak gosip di kantor karena mas Wildan sering jemput saya," Lanjut hurin

"Gosip?. "

"Iya katanya kita pacaran lah, apa lah, sedangkan kita engga ada hubungan sepesial, saya jadi gak nyaman, makanya jangan jemput saya lagi. " Ungkap hurin dengan nada kesal.

Bibir windu berkedut mendengar perkataan hurin, windu fikir hurin ingin mengusirnya dari Kehidupannya.

Windu berdehem.

"Ya sudah kalo gitu kita bikin hubungan kita sepesial, biar saya bisa jemput kamu. "

Hurin terkejut ,matanya melotot memandang windu tidak percaya karena dengan entengnya dia berkata seperti itu.

"Mas nembak saya?."

"Bisa di bilang begitu."

Hurin tertawa kecil.

"Enggak saya gak mau. " Kata hurin dengan tegas.

Sekarang windu terkejut secepat itu hurin memutuskan.

"Secepat itu kamu nolak saya." Kata windu tak percaya, dia tidak pernah di tolak wanita apalagi dengan hitungan menit.

"Engga ada alasan saya buat nerima mas windu.".kata hurin enteng

" Ada" Seru windu

"Ada banyak alasan buat kamu nerima saya. "

Hurin menoleh "owh ya? Kalo gitu saya tanya mas windu cinta sama saya. " Tanya hurin dengan nada serius.

"Cinta?, mungkin kata cinta terlalu cepat di ungkapkan untuk sekarang, kita baru mengenal beberapa bulan dan saya baru rutin menjemput dan ketemu kamu dalam satu minggu, jujur saya belum cinta kamu tapi saya tertarik sama kamu dan saya gak pernah seyakin ini dengan perempuan. " Ungkap Wildan

"Intinya mas windu tidak mencintai saya dan saya gak mau terjebak di hubungan sepesial yang bahkan keduanya belum memiliki rasa. " Ujar hurin

mobil windu sudah berhenti di depan gerbang kos-kosan hurin.

Hurin melepas sabuk pengaman bersiap keluar dari mobil.

Windu menarik tangan hurin.

"Apa rasa tertarik dan yakin gak cukup untuk menjalin hubungan dengan kamu,karena menurut saya cinta akan datang seiring kebersamaan dan kalau kamu menolak saya bagaimana saya bisa mencintai kamu" Ungkap windu.

"Beri saya kesempatan hurin, karena saya yakin mencintai kamu adalah hal yang sangat mudah. " Ujar windu.

Hurin diam lalu keluar dari mobil.

Windu menghela nafas melihat hurin yang sudah memasuki gerbang kos-kosan nya.

***

2 orang saling mencintai yang menjadi candupun bisa berpisah karena keadaan,apalagi kita yang belum mempunyai rasa-send-

Hurin mengusap kasar wajahnya setelah dia mengirim pesan pada Wildan.

Kisah cintanya begitu rumit, hurin bukannya tidak ingin memberi kesempatan pada hatinya untuk membuka, dia sangat ingin menyembuhkan candunya pada Wildan, tapi disini bukan cuma hatinya yang berdarah-darah, bukan hanya rasanya yang sudah dia usir begitu kasar namun tetap singgah, karena ini tentang hidupnya yang belum tentu bisa di terima oleh orang lain selain wildan dan kelurganya.

Bersambung

"Karena rasaku sudah hancur dia ingin di perbaiki bukan di cicipi~hurin~"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang