hurin -2-

24 1 0
                                    

Sudah tiga minggu setelah Hurin menangis di cafe milik Masayu tanpa tahu malu.

Satu minggu pertama Hurin tidak mengunjungi cafe Masayu,hurin malu  sungguh,hurin benar-benar menangis di pelukan Masayu.

Dan setelah satu minggu kejadian memalukan itu Hurin rutin ke cafe Masayu hampir setiap hari malah.

Biasanya Hurin pemalu, apalagi setelah kejadian kemarin ,mungkin jika cafe Masayu tidak senyaman ini Hurin tidak akan mau berkunjung lagi.

Hurin duduk di pojok cafe , tempat yang sama seperti tiga minggu yang lalu,hurin kembali tenggelam saat melihat jalanan di luar cafe yang padat,rutinitas yang sama seperti tiga Minggu yang lalu bedanya sekarang matahari bersinar cerah dan Masayu sedang sibuk.

Tidak masalah Masayu tidak bisa menemani hurin,lagipula pengusaha baru meletek macam masayu pasti sibuk belajar.

Hurin memesan latte untuk menemani sorenya yang cukup cerah,perkerjaannya di kantor tidak terlalu banyak tadi dan yang paling penting hatinya membaik setelah menangis,ternyata menangis salah satu cara ampuh untuk mengurangi beban.

Sudah lima belas menit lattenya tidak juga datang,hurin melirik paramusaji yang sibuk  melayani pelanggan.

Lama sekali,jika cafenya tidak senyaman ini mungkin hurin sudah bosan.

Desain cafe Masayu sangat nyaman menurut Hurin,cafe bernuansa coklat,dengan etalse kaca yang besar,uniknya walupun Masayu memilih desain cafe moderen dia tetap menyelipkan nuansa Jawa ,Masayu memasang tulisan motivasi dalam bahasa Jawa,hurin tidak mengerti artinya apa,tapi tulisan itu terlihat sangat pas dengan wayang kulit yang juga di tempel di samping tulisan itu.

Kekinian tapi cinta budaya ciri khas Masayu Putri wulan.

Masayu yang menyukai pizza tapi bisa membuat getuk.

Masayu yang menyukai lagu-lagu barat tapi bisa menari jaipong.

Bisa di bilang dia serakah ,Masayu bisa semua hal di tambah wajahnya yang manis khas wanita Jawa dan yang paling menakjubkan Masayu sangat pintar dia bahakan lulus sarjana dalam waktu tiga setengah tahun,disaat hurin putus asa mengejar dosen meminta tanda tangan Masayu sedang di rias untuk acara wisuda.

Hurin mengetuk-ngetuk mei bosan.

Sudah dua puluh menit,lama sekali ,hurin sudah bosan mana lattenya?,haiiih dia akan protes pada Masayu jika lattenya tidak kunjung datang.

Hurin mulai merengut lalu kembali melihat jalan.

Suara cangkir yang di letakan di meja membuat Hurin mendongak,akhirnya lattenya datang.

Saat Hurin hendak protes,pramusaji itu tersenyum.

"Maaf mba agak lama,cafe sedang ramai ,silahkan di nikmati."ucap pramusaji ramah.

Hurin tidak jadi protes ,setidaknya pelayanannya tidak terlalu buruk,mungkin Masayu butuh karyawan lagi.

"Terimakasih."jawab hurin.

Hurin menyesap lattenya ,dia agak terkejut saat pramusaji tadi malah duduk di bangku.

Pramusaji tadi mengulurkan tangan,kening hurin mengerit,sepertinya Masayu benar-benar butuh karyawan baru,karyawan ini kurang kompeten dia malah duduk di bangku pelanggan di saat cafe sedang ramai dan paling tidak kompeten dia malah mendekati gadis saat sedang bekerja.

"Maaf bukannya kamu bilang cafe sedang ramai,sebaiknya kamu kembali bekerja dari pada mengajak berkenalan." Jawab hurin dengan nada datar.

Pramusaji tadi tersenyum mendengar perkataan Hurin tanganya yang menggantung dia tarik lalu mengusap belakang kepalanya salah tingkah.

Can You Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang