Part 4

10.4K 34 1
                                    

Pagi telah tiba, aku siap siap ke kantor dan lagi sarapan bareng istriku. “Yang tabunganku rencana mau aku ambil buat beli mobil, kamu Bantu aku carikan sopir pribadi yah…aku stress kalau dirumah terus, kalau ada sopir kan aku bisa ke rumah orang tuaku atau ke saudaraku, bagaimana yang? .. Aku piker itu ide yang bagus karena kalau dia juga berpergian kan nggak stress lagi dan maksa hamil lagi, “ yah udah aku carikan sopir, emang mobilnya sudah ada? Tanyaku. 
” ada, punya adiku dijual, jadi tadi sudah aku telp  mau aku beli, siang ini diantar sekalian ke bank ambil duit buat bayar dia, besok yah sopirnya..”
Aku mengangguk,…dan dalam perjalanan ke kantor aku teringat Pak Sobri, umurnya sekitar 45tahuan dan belum berkeluarga, jadi pas bisa nginap dirumah, hitung hitung bisa siap 24 jam kalau bujangan.  Sesampai dikantor aku kontak Pak Sobri dan besok pagi siap standby dirumah. Seperti biasa habis jam kantor aku luncuran ke suamiku Mr Hans, sesampainya disana aku diperlakukan layaknya seorang wanita terhormat, disayang, dimanjain dan dikasihi sepenuhnya. Sengaja aku pilih rok jeans pendek biar kakiku yang panjang putih jadi tambah sexy, dan atasan memakai baju model kemben tapi berenda tumpuk, biar kayak penyanyi korea. Lumayanlah penampilanku malam itu, memang khusus aku buat untuk suamiku tercinta Mr Hans, sambil makan bersama di meja makan aku terus diperhatikannya sampai kik kuk, “ ngapain sich liat terus?? Minta yah?? Kan lagi makan? Celentukku kubuat manja biar dia tambah terangsang.  “ aku sudah ceritakan tentang kamu sama keluargaku di Belanda dan pada intinya mereka mau terima kamu apa adanya jadi istriku asal kamu operasi kelamin jadi wanita seutuhnya”  aku terdiam kaget….aduh,..kok sampai operasi ganti kelamin segala, tambah rumit ini,..dengan lesu aku tinggalkan meja makan menuju sofa, sekelilingku seperti gelap..pusing kepalaku . Hans sedikit kwatir melihat keadaanku, dipeluknya aku “ kamu tidak mau sayang yah../” aku menatatp mata Hans “ bukan tidak mau, tapi kalau aku menjalani operasi ganti kelamin, aku harus beresi istriku dulu,..belum pekerjaanku, karierku juga aku takut suatu saat kamu tidak cinta lagi sama aku..” aku menangis dipelukan Hans, dia terdiam memberi ruang buatku untuk menangsi dan merenung sendirian. Digendongnya aku masuk kekamar dan dibaringkannya tubuhku, “ tidur dulu sayang yah..mungkin kamu masih shock..” dikecupnya bibir dan keningku. Mungkin karena terlalu berat pikiranku aku jadi tertidur …….hingga PAGI. Saat aku bangun , betapa kagetnya aku melihat jam menunjukan 3 pagi, aduh istriku sendirian..mati aku,  aku meninggalkan Hans yang masih tertidur, dipacu mobilku agar cepat sampai dirumah. Segera saat sampai rumah aku buka garasi dan masuk lewat pintu belang, pelan pelan..rencana mau ganti baju, tapi…” yang kamu kok baru datang?....loh kamu kok begini?”  tegur istriku disampingku..ush ketahuan. “maaf aku ketiduran di kost kostan belum sempat ganti.” Ucapku sambil menunduk, aku takut juga sedikit malu karena aku masih pakai baju sexy dan wig juga sandal. “ oh ternyata selama ini kamu kerja sampingan jadi waria yah….main sama om om yah?...bentak istriku sambil nangis….”eh bukan yang…aku nggak seperti itu…aku Cuma di kost kostan benar…” aku gugup karena lihat istriku nangis,…” kamu harus jujur sama aku atau kita cerai,..kalau kamu jujur aku akan coba mau ngerti keadaanmu.” Pintanya. Aduh…aku bingung…aku coba duduk disampingnya,..memang lucu sama sama femiim, dia pakai daster aku pakai rok pendek dan atasan sexy. “ aku punya suami…dia orang Belanda, aku juga bingung kenapa dia mencintaiku juga aku…mencintai dia, tapi aku tetap cinta kamu Dian..” ucapku…”plase ..aku tahu aku sudah jadi banci, bencong atau apalah terserah penilaianmu tapi paling tidak aku tetap sayang kamu, cinta kamu juga bertanggung jawab sama kamu kan?” Dian menatapku….plak..ditamparnya aku…” Baik kalau mau memang ingin aku perlakukan seperti bencong….tapi kamu harus jadi bencong betulan, bukan alasan….Itu yang kamu inginkan?...” kelihatan sekali Dian geram sama aku, aku mengangguk pasrah. “ Baik setiap hari kamu pulang paling lambat jam 9 malal setelah melayani suamimu dan setelah itu kamu jadi budakku dan melakukan semua yang aku inginkan….bagaimana kamu setuju?”  aku mengangguk, “ yah sudah cepat bersihin dangan pakai tetap baju itu”  HAH? Aku kaget kan jam 7 nanti pak basri sopir baru datang, gimana ini?   “ehm yang kan jam 7 nanti Pak Basri datang jadi sopirmu, masak aku begini???” tanyaku bingung. “ terserah mau atau tidak, kalau tidak mau kita cerai saja, pergi sekarang kamu, bawa semua pakaianmu..!!” bentaknya. “ yah sudah aku pilih cerai….aku pergi sekarang, “ kutinggalkan semua bajuku, aku nggak perlu lagi baju pria karena aku mau pulang ke apartement suamiku, aku masuk mobil dan kupacu dengan kencang.  Dian menangis digarasi hingga pingsan, mungkin shock akan kejadian semuanya ini dan berakhir cerai mendadak.  
Jam 7 kurang 10 menit Pak basri datang, dia agak curiga karena pintu pagar dan pintu garasi terbuka, dengan perlahan sambil mengucap salam dia melihat ke garasi dan betapa terkejutnya dia melihat Dian terbaring lemah di garasi. Segera dia gendong dan bawa masuk ke ruang tamu. Dian mulai sadar lalu menangis, pak basri yang tidak tahu apa apa jadi bingung memandangnya, “ eh kenapa Bu kok ibu menangis? Bapak dimana??” tanyanya pelan. “ tidak usah kamu cari, suamiku telah menjadi banci dan menikah dengan pria lain….aku selama ini telah hidup dengan seorang waria…dan dia telah pergi memilih hidup dengan suami barunya…” isak nya. Pak basri kaget mendengarnya, “ sabar Bu, lebih baik Ibu istirahat dikamar, biar saya coba buatkan tea panas biar hangat badan ibu.”  Dianpun menurut dia masuk kamar dengan langkah masih lemas.
Sementara aku jam 6 sampai di apartement Hans, aku langsung naik keatas, memang badanku kebetulan kecil putih, jadi sangat cewek banget..nggak kelihatan banci atau lakinya.  Hans saat membukakan pintunya dia agak bingung melihat aku pagi sudah nongol dan tetap pakai baju yang sama. Aku ceritakan semuanya dan mendengar mau proses cerai Hans tertawa senang dan segera akan diaturkan daftar operasi ganti kelamin di Bangkok agar segera nikah di Belanda. Sementara menunggu jadwal operasi di Bangkok aku masih melakukan aktifitas rutin dikantor sambil mengajukan surat pengunduran diri akhir bulan ini. Karena job ku memerlukan waktu paling pendek 1 minggu untuk serah terima data relasi , proyek apa yang akan dan mau dikerjakan. Perkiraanku paling tidak 10 hari aku sudah bebas dan bisa keluar dengan baik dikerjaanku.  Tapi ternyata waktu 10 hari itu dipergunakan oleh istriku untuk memata mataiku dengan pak basri, mereka tanpa sepengtahuanku saat jam kerja selesai, mobilku dibuntutin hingga ke apartement Hans, terus istriku dengan penampilan yang beda membuntutiku hingga larut malam, dan pasti dia melihat aku kalau malam pasti makan di restaurant loby dengan dandanan istrinya mr hans. Ternyata istriku menyusun strategi yang jahat untuk menghancurkan hubunganku dengan Mr Hans.
Pas 10 hari dan sudah masuk akhir bulan, aku keluar dengan resmi dan 2 hari lagi aku ke Bangkok untuk terapi dan operasi ganti kelamin atau transgender, waktu operasinya sih nggak lama, yang lama terapi hormonnya sebelum operasi dan setelah operasi juga operasi wajahku agar lebih cantik dan feminim, kurang lebih 3 bulan penyempurnaan hormone dan bentuk pinggul, pantat dan payudara serta wajah bisa sempurna. Dan Hans dia harus beresi proyeksi pembelian beberapa property di Jakarta, Bosnya orang Arab yang kaya raya, pengusaha minyak dan hobi investasi property. Aku akhirnya berangkat, Hans melepasku dengan berat, matanya berkaca kaca saat melepasku mau naik ke pesawat, aku lihat cinta sesungguhnya di mata pria itu, makanya aku rela menjalani operasi ganti kelamin karena akupun sudah tekad mencintainya sampai kapanpun. Sesampainya di Bangkok aku mulai mengikuti scheduelle dari Dokter ahli yang sudah memprogram 2,5 bulan aku akan berubah total dan sisanya Cuma adaptasi psikologis dan keadaan saja.

Pilihan Menjadi Waria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang